3 - ketinggalan

1.1K 130 28
                                    


***

"Wiihh Papa rapih banget. Mau kemana?"

"Mau ke acara kantornya Appa. Ayo kalian juga siap-siap. Yang rapih ya~"

"ENGGAK PA. MALES!"

"Eits, gak ada tapi-tapian! Cepetan ganti baju!"

Akhirnya Byounggon, Jaehyuk dan Doyoung mau gak mau ganti baju dong. Jinan tuh tau banget kalo anak-anaknya paling males ke acara formal kayak gini. Tapi, ini kan demi ngelatih mereka buat jadi penerus perusahaan June.

"Loh, anak-anak mana?" Tanya June.

"Lagi ganti baju. Aku suruh ikut," Jawab Jinan sambil membantu merapihkan dasi June. June cuma mengangguk lalu mencium dahi Jinan sekilas.

"Kan ditinggal berduaan bentar langsung mesra-mesraan. Inget Appa disini anaknya tiga," Celetuk Byounggon begitu melihat adegan June mencium dahi Jinan. June langsung jitak kepala Byounggon dan yang dijitak cuma mengaduh kesakitan.

Lalu disusul Jaehyuk dan Doyoung yang sudah rapih dengan jasnya. Jinan seneng banget dong ngeliat ketiga anaknya yang biasanya cuma pake boxer sama kaos oblong sekarang pake kemeja putih dibalut jas dan celana bahan hitam.

"Gitu dong anak-anak Papa, rapih kayak gini seneng Papa liatnya," Kata Jinan.

"Iya dong, kan anak Papa!" Balas Doyoung sambil memeluk Jinan.

"Kayak gini aja ngakunya anak Papa. Yang jelek-jelek bilangnya anak Appa. Terserah deh. Dah ayo berangkat," Ucap June sambil mengambil kunci mobil dan berjalan keluar rumah.

"Iihh Appa ngambek!"

"Gak usah sentuh-sentuh Appa."

"Appa, malu sama umur."

"Husshh, diem."

***

Begitu sampai, mereka langsung masuk ke dalam gedung acara. Beberapa karyawan membungkuk hormat pada June selaku pemilik acara.

Sedangkan tamu-tamu undangan hanya saling berbisik melihat visual anak-anaknya yang gantengnya subhanallah bikin khilaf.

"Pa, acara ini lama gak?" Tanya Byounggon.

"Yaampun baru juga masuk gedung udah nanyain kapan pulang."

"Iya iya Pa, maaf."

Jinan cuma ngehela nafas aja terus bawa anak-anak mereka ke salah satu meja khusus untuk keluarga June. Sedangkan June lagi menyambut beberapa undangan penting.

"Bang, gue laper," Ucap Jaehyuk tiba-tiba.

"Sama ini gue juga. Tapi acaranya belum mulai," Jawab Byounggon sambil mengetukkan jarinya ke meja.

"HAH? KITA UDAH DUDUK SETENGAH JAM DISINI BELUM MULAI JUGA?"

"SSSHH! Jangan kenceng-kenceng. Kedengeran sama Papa mati lu." Jaehyuk langsung diem. Dia udah bete banget disini, mana dia laper. Tapi, ternyata acaranya belum mulai dong.

"Bang, Bang, bentar lagi mulai tuh," Ucap Doyoung sambil menunjuk MC yang mulai naik keatas panggung.

Akhirnya acara pun dibuka dengan segala sesi-sesi yang menurut mereka bertiga gak terlalu penting. Appa dan Papa nya ada didekat panggung- selaku pemilik acara. Jadi mereka bete banget ada ditengah-tengah kerumunan bertigaan doang.

Acara makan malam yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Byounggon, Jaehyuk dan Doyoung semangat banget mau makan, mana makanannya enak-enak semua.

"Jun, liat anak-anakmu tuh."

"Kan, kalo hal-hal kayak gini aja baru dibilang anak aku."

Jinan ketawa, "Ih kamu sekarang gampang ngambek ya. Iya-iya itu anak aku. Lupa aku mereka belum makan, makanya tuh ngantri paling pertama."

"Heuh, ada-ada aja punya anak tiga. Yaudah biarin aja."

Yang diomongin udah duduk anteng di meja mereka tadi dengan makanan masing-masing. Mereka makan lahap banget dong, udah kayak gak dikasih makan seminggu.

"Abang-abang sekalian mau diambilin soda?" Tanya Doyoung abis liat waitres naruh gelas-gelas berisi minuman soda.

"Boleh boleh."

"Oke."

Doyoung berjalan menuju meja dimana ada minuman soda, pas dia mau ambil gelas, ada seseorang yang menepuk bahunya.

"Doyoung!"

"Astaga kaget aku!" Doyoung menoleh dan lihat Haruto disebelahnya dengan wajah tanpa dosanya.

"Haruto!"

"Iya iya maaf. Mana Abang? Gue bareng kalian aja ya, disini gak ada yang gue kenal."

"Yaudah ayo. Bantuin nih bawa buat abang."

"Ck, iya iya."

"Weh, ngapain lu disini?" Tanya Byounggon begitu liat adeknya dateng sama Haruto. Haruto duduk disamping Doyoung dan memberi minumannya pada Jaehyuk dan Doyoung.

"Yee emang lu doang yang boleh disini bang?"

"Hih, baperan."

"Bodo."

"Lu sendirian Har?" Tanya Jaehyuk.

"Iya, Bang Yedam lagi sibuk buat ujian besok," Jawab Haruto. Ketiga Koo bersaudara hanya mengangguk saja. Obrolan mereka berlanjut sampai tak terasa hari semakin malam. Para tamu sudah mulai pulang, mereka tidak sadar karena masih asik mengobrol.

"Eh Haruto disini?" Tanya Jinan sambil menepuk bahu Haruto pelan. Haruto tersenyum dan membungkuk hormat pada June dan Jinan.

"Iya Om."

"Kamu mau nginep dirumah?" Tanya Jinan lagi.

"Hah? Enggak om. Kan besok sekolah," Jawab Haruto.

"Loh, kirain mau nginep dirumah Om," Kata June.

"Emang kenapa?"

"Papa sama Appa kamu udah pulang daritadi kayaknya."

"HAH?!"

June dan Jinan saling tatap. Ketiga anaknya juga. Terus mereka ketawa kecil tahu kecerobohan keluarga Kim yang satu itu. Pasalnya, ini bukan pertama kalinya mereka lupa sama anaknya kayak gini.

"IH PAPA SAMA APPA DURHAKA NINGGALIN ANAKNYA DISINI!"







Meanwhile...

"Bob, kok perasaanku gak enak ya?" Tanya Hanbin tiba-tiba. Mereka sedang dalam perjalanan pulang.

"Hah? Kenapa?"

Tiba-tiba Hanbin terdiam. Dia mencoba mengingat-ingat sesuatu.

"ASTAGA BOB!"

"HAH? APA?"

"HARUTO!"



***

"Bentar lagi pasti Papa kamu nelfon nih," Kata June dan bener aja, gak lama kemudian handphonenya bunyi pertanda telfon masuk. Nama Hanbin tertera di layar.

"Ya Bin?"

"Haruto sama lu kan?!"

"Iya Bin. Udah nanti anak lu gue bawa. Kebiasaan sama anak sendiri kok lupa."

"Iya iya, khilaf."

"Udah ah."

Telfon dimatikan sepihak oleh June. Haruto udah bete aja karena bisa-bisanya orang tuanya lupa sama dia disini. Byounggon akhirnya merangkul Haruto dan mengajaknya untuk menginap sehari di rumah mereka.



***




berakhir dengan tidak elit.

ceritanya makin gak jelas.

unpub aja ah

Family ; junhwan [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang