11 - adik

823 103 13
                                    


***

Setelah periksa ke dokter, ternyata benar Jinan hamil lagi bahkan usianya sudah 7 minggu. Jinan kaget, jelas. Karena dia tidak merasakan apa-apa kecuali mual waktu itu dan ya hanya saat itu saja.

Sudah ada surat dan hasil USG yang memperlihatkan sang janin yang masih sekecil kacang merah, Jinan pun bisa membicarakan ini pada anak-anaknya. Walau dia masih merasa ragu.

Jinan hanya bolak-balik ruang tengah ke dapur lalu ke ruang tengah lagi. Ketiga anaknya pun bingung kenapa Jinan seperti orang gelisah daritadi. "Papa kenapa sih?" Akhirnya Byounggon bertanya.

"Gapapa. Hmm, Papa mau ngomong sama kalian."

"Astaga, kirain kenapa. Ngomong aja Pa," Balas Byounggon. Jaehyuk dan Doyoung mengangguk setuju. Jinan pun duduk diantara ketiga anaknya.

"Papa takut ngomongnya."

"Kok takut? Bukan yang aneh-aneh kan?" Tanya Jaehyuk khawatir.

"Bukan kok," Jawab Jinan menenangkan lalu mengelus rambut Jaehyuk.

"Terus apa?"

Jinan diam sebentar sedangkan ketiga anaknya sudah menatap Jinan penasaran. Sampai akhirnya Jinan pun mengatakan, "Kalian bakal punya adek lagi."

Hening.

Jinan deg-degan. Reaksinya persis seperti yang sudah Jinan prediksi. Pasti semuanya bakalan kaget.

"Serius Pa?" Tanya Byounggon.

"Ya serius lah. Masa Papa bohong, ada kok buktinya di kamar Papa," Jawab Jinan santai. Padahal dalam hatinya sudah takut kalau anak-anaknya bakalan marah dan gak suka.

"Waaa Jae punya adek lagi!"

"Yaampun, Gon punya dua adek aja udah pusing."

Jinan masih tidak puas dengan reaksi Byounggon dan Jaehyuk. Bahkan jika diperhatikan, sedaritadi Doyoung belum berbicara apapun.

"Tolong sayang Papa sama adeknya kelak ya," Ucap Jinan sambil memeluk ketiga anaknya.

"Terus, Doyoung jadi kakak?" Tanya Doyoung ragu.

"Iya sayang, sayang sama adeknya nanti ya," Jawab Jinan sambil memeluk Doyoung erat kemudian mengelus punggungnya. Doyoung blank, gak nyangka sama berita ini.

"I-iya Pa. Hehe."

Setelah mendapat respon yang baik dari ketiga anaknya, perasaan Jinan jadi lebih lega. Tapi, tak lama setelah itu Doyoung pamit ke kamarnya. Jinan bingung, ditambah perasaannya yang sensitif sehingga menambah pikiran buruk.

Byounggon yang mengerti pun langsung memeluk Jinan dan meminta Jinan untuk istirahat saja di kamar. "Papa istirahat di kamar ya."

"Tapi-"

"Istirahat aja, Papa. Atau mau aku beliin cemilan?" Tanya Byounggon lagi. Mendengar tawaran Byounggon, Jinan mengangguk senang.

"Papa mau es krim rasa matcha!"

"Yah Pa, jauh belinya."

"Hih, yaudah kalo gak mau beliin. Papa bisa beli sendiri kok."

"Eh eh eh, iya iya. Aduh Papa jangan langsung bangun gitu dong, Gon ngeri lihatnya," Ucap Byounggon sambil meminta Jinan untuk duduk kembali. Jaehyuk yang nonton daritadi cuma ketawa aja.

"Jangan ketawa aja lu! Jagain Papa, gue beliin pesenan Papa dulu."

"Gue mau-"

"GAK DENGER!"

"DIH ABANG NGESELIN!"

Byounggon pun langsung kabur dan tidak mempedulikan teriakan Jaehyuk.










***

iya maaf ya dikit banget.

tapi chap selanjutnya panjang kok, kayaknya hehe






tapi chap selanjutnya panjang kok, kayaknya hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

^
minta di haluin. ga mau ngehalu disini ah nanti dihujat netijen

Family ; junhwan [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang