Family ; junhwan [✔️]

5 - don't sick, papa

***

"Papa mukanya pucat banget. Papa gapapa?" Tanya Doyoung sambil memeluk Jinan.

"Gapapa sayang. Ayo cepetan abisin sarapannya," Jawab Jinan sambil mengelus pelan kepala anaknya.

"Papa yakin? Aku gak bisa bolos kuliah hari ini soalnya ada bimbingan," Ucap Jaehyuk.

"Aku juga Pa, ada rapat sama Himpunan," Celetuk Byounggon. Kalau Doyoung masih SMA, sudah jelas dia tidak bisa meninggalkan sekolahnya.

"Gapapa anak-anakkuuu. Cuma masuk angin aja kali, Papa belum minumin obat dari semalem soalnya." Ketiga anaknya cuma mengangguk saja. Dalam hati tetap saja khawatir karena jarang sekali Papanya sakit.

Akhirnya, mereka pun berangkat kuliah dan sekolah. Masih tidak rela meninggalkan sang Papa sendirian. Karena, June sedang urusan ke Jepang dari 4 hari yang lalu, makanya mereka khawatir meninggalkan Jinan sendirian di rumah dalam keadaan sakit seperti itu.

Jinan sebenarnya merasa tidak enak badan dari 2 hari yang lalu. Tapi tetap keras kepala kalau dia sebenarnya tidak sakit, jadilah bertambah parah seperti sekarang.

Tapi, kegiatannya dalam mengurus anak-anak dan rumah tidak bisa ditinggal gitu aja. Lebih mengutamakan mengurus anak-anaknya sih, nanti mereka bingung sendiri kalau tidak disiapkan sarapan.

June❤️ calling ...

Jinan yang sedang tiduran pun segera mengangkat telefon dari June. "Halo Jun."

"Iya Nan. Kamu kenapa? Sakit ya?"

Jinan kaget. Apa suaranya terdengar banget kalo kayak orang sakit?

"Enggak kok."

"Serius? Suara kamu lemes kayak gitu."

"Enggak kok. Ada apa Jun?"

"Aku udah di bandara nih-" Refleks Jinan langsung bangun terduduk.

"Hah?! Serius? Kok gak ngabarin sih kalo mau pulang hari ini?!"

June terkekeh pelan, "Sengaja biar surprise, hahaha."

"Ih nyebelin."

"Hahaha jangan ngambek dong. Kamu bisa jemput gak? Atau gak minta tolong supir aja suruh jemput aku."

"Aku aja yang jemput! Kamu tunggu ya disana. Awas loh macem-macem!"

"Iya sayang. Bye."

"Bye."

Akhirnya Jinan ganti baju dan segera jalan menuju bandara untuk menjemput June. Kepalanya pusing, badannya gak enak, tapi dia maunya jemput June. Soalnya udah kangen banget padahal baru ditinggal 4 hari sama June.

Untung selama di jalan dia gak kenapa-napa jadi bisa nyampe di bandara dengan selamat.

Jinan ngechat June, bilang kalo dia nunggu di depan Starbucks. Kebetulan June lagi beli kopi disana, jadinya Jinan nyamperin June yang lagi nunggu pesenan kopinya di samping counter.

"Hai sayang," Sapa June sambil memeluk pinggang Jinan dan mengecup pelipisnya.

"Hai Jun!" Balas Jinan sambil memeluk pinggang June dari samping.

June naruh telapak tangannya di dahi Jinan dan menatapnya tajam, "Kamu sakit kan?"

"Enggak Jun."