Saat itu, dia hadir kembali menyinari hidup ku yang gelap bagaikan kelabu....
Pagi itu, mentari kembali memancarkan sinar nya. Cuaca yang cerah membuat aktivitas pun menjadi lancar. Dedaunan dan pepohonan yang masih basah karna hujan deras semalaman, bau tanah akibat hujan masih tercium dengan sangat kuat.
*Dirumah Navya
Saat itu, Navya baru saja turun dari kamar nya. Jam sudah menunjukkan pukul setengah 7, ia sudah bersiap-siap untuk segera berangkat ke sekolah barunya itu. Namun, pada saat ia pergi ke ruang keluarga untuk berpamitan dengan kedua orang tuanya.
"Navya? Apa kita bisa bicara sebentar? " Tanya papa Navya sambil melambaikan tangannya.
Navya yang mendengar papanya menanyakan hal seperti itu membuat nya sedikit khawatir. Dengan langkah yang sangat pelan, ia menghampiri papa dan mamanya diruang keluarga.
"Iya Pa, ada apa? " Tanya Navya sambil tersenyum tipis.
Saat itu, Navya terlihat sangat tegang. Ia Mengepalkan kedua tangannya. Ia melihat ekspresi kedua orang tuanya yang seperti siap untuk menginterogasi dirinya itu.
"... Sekarang, katakan kepada Papa... Semalam kamu pulang hujan-hujanan bukan? " Tanya papa Navya serius.
Saat itu Navya hanya diam saja sambil menganggukkan kepalanya.
"Navya? Bukannya kami sudah katakan? Tapi kenapa kamu masih tetap...... " Ucap mama Navya.
"Maaf pa! Ma...! Navya melakukan ini karna suatu hal.... Yang sangat penting.... Navya... Hanya tidak ingin, menyesal nanti.... " Ucap Navya tiba-tiba.
(Deg!!!)
Kedua orang tua Navya terkejut dengan penjelasan putri mereka itu. Namun, mereka masih berusaha untuk tetap mengerti.
"Navya, dengar... Papa dan mama hanya ingin kamu tidak melakukan hal yang nekad seperti ini lagi.... " Ucap Papa Navya.
Navya kemudian hanya diam dan mengangguk kan kepalanya tanda mengerti. Ia tidak ingin membuat papa dan mamanya khawatir lebih jauh lagi.
"Papa... Mama? Boleh kah Navya meminta sesuatu? " Tanya Navya sambil menatap papa dan mamanya.
"Tentu saja, sayang... Ayo katakan... " Ucap mama Navya sambil tersenyum.
.
.
.
*Dirumah Haikal
Saat itu, aku sudah terbangun dari tidur ku dan segera bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Tentu saja malam itu aku masih belum bisa tidur dengan tenang karna selalu teringat dengan kejadian yang sudah berlalu dengan begitu cepatnya. Tidak sesekali aku memukul atau mencubit diriku sendiri untuk memastikan bahwa ini nyata atau hanya sekedar mimpi belaka. Namun, setelah aku melakukan itu pun aku menyadari bahwa semua yang terjadi adalah nyata,Dan tidak mimpi. Saat itu, ada banyak sekali kejadian yang sama sekali tidak terpikirkan oleh ku. Disaat aku dipukuli, disaat aku mulai putus asa, disaat dia datang menemui dan menenangkan ku.... Dan disaat aku sudah bertemu kembali dengan adikku setelah sekian lamanya.
Saat itu, aku tidak bisa mengungkapkan perasaan ku sendiri. Rasanya, aku sangat bahagia dan juga merasa sedih. Ketika melihat adikku yang tertidur sangat pulas. Hingga aku tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupan nya saat dia jauh dari ku.
"Adikmu itu masih kecil! Dia sangat membutuhkan mu disamping nya! Dan dia sangat membutuhkan kasih sayang seorang kakak dari mu! "
Aku selalu teringat dengan kata-kata gadis itu yang selalu menyadarkan ku atas segala kesalahan yang aku lakukan selama ini. Saat itu, aku berdiri didepan sebuah kaca sambil menatapi diriku sendiri. Saat itu, aku terus memikirkan semua kesalahan yang aku perbuat hingga akhirnya tubuhku gemetar karna menahan tangis. Aku merasa sangat bersalah, aku benar-benar seorang cowok yang menyedihkan dan selalu menyalahkan takdir. Padahal aku masih mempunyai Seorang adik yang harus aku jaga dengan baik. Tetapi seperti yang kalian tau, saat itu aku telah menutup mata ku hingga tidak menyadari semua kesalahan yang aku lakukan. Aku terlalu pasrah dengan keadaan yang selalu tidak berpihak kepadaku, hingga akhirnya dia datang dan membuat ku kembali dan membuka mataku.
![](https://img.wattpad.com/cover/183688586-288-k259638.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenangan Bersama mu
Teen FictionAku hanyalah cowok biasa yang cupu dan pengecut. Aku sama sekali tidak memikirkan orang-orang yang selama ini mempermainkan ku. Disaat aku terpuruk, putus asa dan ingin mengakhiri semuanya. Dia datang mengulurkan tangannya kepada ku, hingga pada akh...