Saat itu, umur ku masih sekitar 7 tahun. Saat dimana anak-anak menghabiskan masa kecil mereka dengan bermain, tertawa, bercanda, bahkan memakan apapun jenis makanan yang ada. Saat itu, aku melihat anak-anak seumuran ku yang berlari kesana dan kemari dengan senyuman dan suara tawa yang sangat ceria, bahkan mereka juga memainkan suatu permainan yang sangat asing bagiku. Kenapa? Kenapa aku tidak mengetahui nya? Apa karena aku tidak pernah bermain seperti mereka?
Diumur 5 tahun, aku melihat anak-anak yang dengan nikmat nya memakan makanan manis yang membuat ku menjadi sangat ingin sekali memakannya. Tetapi, aku selalu saja mengurung niatku untuk memakan makanan yang sama seperti mereka. Kenapa? Apa karena aku malu? Atau takut dimarahi oleh keluarga ku?
Sebenarnya... Ada banyak sekali yang ingin kulakukan, sampai-sampai aku menjadi bingung sendiri. Tetapi apa yang bisa ku lakukan? Aku tidak bisa melakukan apapun... Aku tidak bisa menikmati masa kecil seperti anak-anak seumuranku yang lain, aku tidak bisa berlari selincah mereka, aku tidak bisa tertawa lepas seperti mereka, aku tidak bisa tersenyum puas seperti mereka, aku tidak bisa bermain sebebas mereka, aku juga tidak bisa memakan makanan yang bahkan sangat aku sukai, dan aku... Juga tidak bisa belajar bersama seperti mereka.
Kenapa? Apa karena aku adalah anak anti sosial? Apalagi aku anak pemalu? Atau... Karena ada suatu hal yang menghalangi ku untuk melakukan semua kebebasan itu?
Saat aku berumur 6 tahun, adalah masa yang sangat sulit bagiku... Aku yang masih mengalami siklus yang sama disetiap hari, minggu , bulan dan tahunnya. Hanya bisa membayangkan jika aku bisa sebebas mereka.
Aku ingin berlari seperti mereka bukan hanya duduk di sebuah kursi roda, aku ingin tertawa dan tersenyum bukan menangis karena menahan rasa sakit, aku ingin bermain seperti mereka bukan hanya berdiam diri disebuah ruangan yang sunyi ini, aku juga ingin makan dan minum yang manis bukan hanya meminum obat yang selalu pahit.
Aku ingin bebas seperti mereka... Aku ingin sekali bebas seperti kupu-kupu yang terus terbang dengan sayap indah nya, aku tidak ingin menjadi seekor burung yang selalu terkurung didalam sangkar. Namun... Kapankah aku bisa merasakan semua kebebasan itu? Apa yang harus kulakukan dengan tubuh yang rapuh ini? Aku... Tidak tau...
Kalian tau, aku benar-benar merasa sangat kesepian... Dan juga bosan. Selalu meminum obat yang pahit setiap harinya tetapi sama sekali tidak mengurangi rasa sakit didalam tubuh ku. Kapan aku akan berhenti meminum obat yang sangat pahit itu?! Aku tidak tau...
Saat itu, aku berada di sebuah taman yang sangat indah. Benar, sanking indah nya membuat ku terpukau. Bunga bunga yang bermekaran dengan wangi semerbak yang membuat ku menjadi Sangat nyaman.
Dan kalian tau apalagi yang membuat ku sangat bahagia dikala itu? Hal yang membuat ku tambah bahagia adalah... Bahwa sebentar lagi aku akan menjadi seorang kakak!!! Aku sangat bahagia karena akan mendapatkan seorang adik! Dia pasti sangat lucu! Jika dia lahir nanti! Aku pasti akan bermain bersamanya sepanjang hari!Tapi... Apakah keinginan ku saat itu terlalu besar?
Siapa sangka? Disaat aku baru saja merasakan kebahagiaan, disaat itulah kebahagiaan direnggut dariku. Saat itu,Pandangan ku mulai buram, bahkan Kepala ku terasa seperti ditindih oleh beban yang sangat berat. Perlahan-lahan napas ku mulai terasa sangat sesak, sangat sesak sehingga rasanya aku tidak bisa bernapas lagi. Aku benar-benar sudah tidak bisa menahan rasa sakit yang luar bisa itu, sehingga....
*Bruk!!!!
Aku pun terjatuh... Aku yang saat itu kehilangan kesadaran dengan cepat langsung segera dilarikan kerumah sakit. Kenapa? Padahal aku baru saja menghirup udara yang begitu segar dan nyaman bagiku... Tapi kenapa aku harus kembali lagi kesana?
.
.
.Aku tersadar... Ruangan itu, adalah ruangan yang tak asing lagi bagiku, dengan beberapa tiang infus disamping kanan dan juga kiriku. Pandangan ku saat itu masih terlihat sangat buram, dan kepala ku terasa sangat sakit. Bahkan, aku sempat bingung, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa aku bisa berada di ruangan yang sama sekali tidak ingin ku kunjungi lagi? Aku mencoba membuka kedua mataku dengan paksa, dan disaat itulah aku melihat kedua orang tuaku dan juga.... Bayi kecil? Siapa dia? Kenapa bisa ada bayi kecil? Apa dia adikku? Itulah pertanyaan yang pertama kali terngiang dikepala ku setelah tersadar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kenangan Bersama mu
Fiksi RemajaAku hanyalah cowok biasa yang cupu dan pengecut. Aku sama sekali tidak memikirkan orang-orang yang selama ini mempermainkan ku. Disaat aku terpuruk, putus asa dan ingin mengakhiri semuanya. Dia datang mengulurkan tangannya kepada ku, hingga pada akh...