Prolog

1.1K 33 3
                                    

Apa yang selalu terbesit dipikiran kalian semua mengenai anak cowok? Tampan, kuat, pemberani, cool, dan sebutan lainnya bukan? Aku pun berpikir seperti itu. Aku sangat kagum dengan mereka yang selalu dipandang dan dipuji oleh setiap orang. Tidak seperti ku yang hanya terlahir dari keluarga biasa saja dan juga berantakan, selalu dipermainkan oleh semua orang, dan juga DIKUCILKAN.

Aku sudah terbiasa dengan semua perlakuan yang mereka lakukan padaku. Hingga pada akhirnya, aku berada diambang batas. Aku mulai putus asa, tidak ada satupun yang menginginkan aku ada didunia ini. Lalu untuk apa aku hidup? Untuk apa aku hidup jika aku selalu ditindas oleh orang lain. Lebih baik, aku MATI!

Tempat itu sangat ramai, namun aku sudah menutup mata dan pendengaran ku untuk menyadari itu semua. Aku berdiri disebuah jembatan yang besar, berdiri dengan tatapan yang menyedihkan. Aku tidak menghiraukan suara teriakan yang menuju kearah ku. Aku tetap memandangi air yang terlihat begitu tenang sangat tenang. Aku tersenyum kecut, meratapi bayangan ku yang begitu lusuh dan menyedihkan.

"Menyedihkan!!! "

Itulah kata-kata yang sering orang-orang ucapkan padaku. Bahkan diriku sendiri, aku tidak bisa melawan karna yang mereka katakan memangnya benar adanya, aku ini cowok yang MENYEDIHKAN!

Aku sudah puas meratapi nasib ku sendiri. Aku sudah menutup hatiku, aku juga sudah melupakan semua yang terjadi selama hidup ku, aku sudah siap untuk melakukan apa yang sudah kupikirkan dikepala ku ini. Aku sudah tidak mendengar suara teriakan orang-orang disekitar ku. Aku melangkah maju mendekati pinggiran jembatan dan menaikinya.

Sehingga...

"Hey!!! Kau gila ya?! Apa yang kamu lakuin hah?!! Cepat turun!!! "

Suara teriakan itu membuat ku tersantak, aku menoleh kebelakang mencari arah suara yang cukup nyaring itu. Aku melihat sosok seorang gadis dengan raut wajah yang sangat panik. Sesekali aku menyeringai Kearahnya yang terlihat sangat kesal dan marah.

"Apa yang kamu lakukan hah?! Kau udah kehilangan akal sehat mu?! Cepat turun!! Apa kau tidak dengar?!"

Dia kembali berteriak dan meminta ku untuk turun dari jembatan itu, tetapi entah angin apa yang merasuki ku, aku sama sekali tidak menghiraukan perkataannya dan justru memarahinya.

"Jangan sok peduli padaku! Siapa kau?! Bahkan aku sama sekali tidak mengenalmu!! Jadi lebih baik kau pergi dari sini!!! "

Aku kesal dan marah, aku tidak bisa menahan emosiku lagi, rasanya hati dan pikiran ku sudah tidak sanggup menahan kemarahan ini.

"Kau gila ya?! Apa kau tidak lihat sekeliling mu? Mereka teriak-teriak meminta mu turun! Apa kau benar-benar sudah menutup hati dan pikiran mu?! "

Lagi-lagi ia teriak kepada ku. Semua yang dikatakan nya benar, tetapi entah mengapa segala perkataan nya membuat hatiku menjadi panas. Seperti hati ini tidak ingin menerima kesalahan diriku sendiri. Emosi ku semakin meluap-luap, aku sudah tidak tahan.

"Diam! Tau apa kau?! Kau sama sekali tidak mengerti apa-apa tentang ku! Apa kau tau rasanya ditinggal oleh seseorang yang berharga bagimu?! Apa kau tau rasanya dikucilkan?! Dihina?! Apa kau tau rasanya! Hiks! Hiks! Aku sudah tidak sanggup menahan itu semua!!! Untuk apa aku hidup didunia yang sama sekali tidak menginginkan aku ada!! Jadi... Lebih baik aku Mati!!! "

Itulah kalimat yang aku ucapkan padanya. Aku melihat dengan jelas ekspresi terkejut nya itu. Aku yakin setelah itu dia juga akan membenci ku seperti orang-orang yang pernah kutemui.

Aku sudah tidak memikirkan apapun lagi, aku berbalik badan dan menatap air yang terlihat masih tenang. Aku menutup mataku dan kemudian melompat dari jembatan.

*BYAR!!!!

Akhirnya aku melompat. Aku melihat dari dasar air yang cukup dalam. Gelap tidak ada cahaya. Dadaku terasa sesak, sangat sesak. Tubuhku sama sekali tidak bergerak, kaku.

"Apa aku akan mati? "

Itulah pertanyaan yang selalu terbesit dipikiran ku. Perlahan-lahan pandangan ku buram, mataku juga mulai tertutup,aku... Sudah tidak dapat bernapas lagi...

.
.
.

Dijalanan, terlihat para masyarakat yang masih heboh dengan kejadian yang terjadi. Terlihat seorang gadis dengan wajah paniknya menatap kearah air yang awalnya ricuh kini kembali tenang.

"Apa yang ada didalam pikiran cowok itu?! Dasar! Tidak akan aku biarkan! "

*BYUR!!!

Tanpa berfikir panjang, gadis itu langsung melompat dari jembatan. Terlihat para masyarakat yang langsung heboh melihat aksi mengejutkan dari gadis itu.

"Apa-apaan gadis itu? Dia melompat?"
Bisik para masyarakat heboh.

Terlihat wajah para masyarakat yang mulai panik, mereka segera menelpon pihak darurat untuk mendapatkan bantuan.

.
.
.

"Aku sudah kehabisan napas ku... Apa aku akan mati? Yah... Bagus, lebih baik cepat bukan? "

Disaat aku mulai menutup mataku aku melihat bayangan seseorang yang mencoba menarik ku keatas. Aku tidak mampu melawan, semua tubuhku terasa sangat kaku. Namun, karna telah kehabisan napas, aku pun....

.

.

.

"Hey!!! Bangun! Bangun! Apa kau tidak dengar? " Teriak sang gadis.

Meskipun gadis itu memanggil anak cowok itu, tetap tidak ada sahutan sedikitpun. Dia tidak sadarkan diri. Tubuhnya terlihat dingin dan kaku. Wajahnya sangat pucat.

Tak lama setelah itu, pihak berwajib pun datang. Mereka mencoba untuk mengeluarkan air yang sudah memenuhi paru-paru nya itu, setelah itu mereka langsung membawa anak cowok itu kerumah sakit.

.

.

.

Aku... Tidak tau, saat itu cahaya terang membuat pandangan ku menjadi buram. Apa yang terjadi? Kenapa aku bisa disini. Aku tersadar dan dikagetkan dengan benda-benda yang ada disekeliling ku. Aku sempat berpikir "ada dimana aku? Apa aku sudah mati? ".

Namun, aku tersentak dengan suara pria paruh baya yang menghampiri ku.

" Syukur lah kamu sadar nak... Kamu sudah tidak sadar kan diri selama 3 hari... "

Aku tertegun sesaat, ternyata saat ini aku berada dirumah sakit, dan pria paruh baya yang menghampiri ku itu adalah dokter yang merawat ku selama aku tidak sadarkan diri selama 3 hari.

"A-apa yang terjadi? Kenapa aku... Tidak mati? "

Kenangan Bersama muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang