Dan ternyata, aku sama sekali tidak tau apa-apa tentang dirimu...
KRING!!!🔔 (Bel pulang)
Tidak terasa, bel pulang akhirnya berbunyi sangat nyaring. Guru bidang study pun menutup pembelajaran dan semua siswa dan siswi diperbolehkan untuk pulang kerumah mereka masing-masing.
Seisi kelas sudah berangsur-angsur sepi. Saat itu Aku sudah bersiap-siap untuk pulang, namun aku melirik kearah bangku yang ada disamping kanan ku. Aku merasa bahwa saat itu dia marah dan kesal kepadaku. Karena aku yang terlalu lama melirik kearah nya, pada akhirnya kami pun beradu pandang.
(Deg!!!)
Saat itu, adalah pertama kalinya aku melihat nya dengan wajah yang dingin. Tampak dari raut wajahnya yang terlihat sangat marah padaku, entah kenapa aku menjadi sangat tidak tenang. Dia terlihat mengambil tas nya dan pergi berlalu begitu saja dihadapan ku. Seketika aku terdiam melihat sikapnya itu, entah kenapa aku menjadi sangat jengkel terhadapnya.
"Kenapa?! Kenapa dia bersikap seperti itu?! " Bathin Haikal.
Entah angin apa yang merasuki ku saat itu sehingga aku menjadi sangat kesal terhadap sikapnya. Aku melangkah berlari keluar berniat untuk mengejar dan bicara dengannya. Namun, saat aku keluar dari kelas ternyata dia sudah tidak ada di Koridor. Aku terus melangkah kan kaki ku, karena suasana kelas yang sangat hening, sehingga suara derap langkahku terdengar sangat keras memecahkan keheningan.
Saat itu Aku sudah berkeliling sekolah bahkan ketaman belakang sekolah namun dia masih belum juga ku jumpai. Napas ku mulai terengah-engah karena berlarian tak tentu arah.
(Deg!!!)
"Ah! Be-benar... Mungkin saja dia disana.... " Ucap Haikal.
Secara spontan aku teringat suatu tempat yang Akhir-akhir ini sering kami datangi, sehingga tanpa berpikir panjang lagi aku langsung berlari kesana dengan kedua kakiku ini.
.
.
.
Setelah cukup lama aku berlari disekolah yang besar itu, akhirnya aku tiba diatap Gedung sekolah. Saat itu, aku melihat nya duduk sambil memandangi langit yang cerah serta diiringi oleh angin yang menyejukkan. Aku sontak terdiam ditempat dan hanya bungkam melihat nya yang sangat menikmati keadaan hari itu, aku bahkan berpikir bahwa dia sama sekali tidak menyadarkan keberadaan ku, namun ternyata aku salah.
"Kenapa kamu kemari?" Ucap Navya masih memandangi langit.
Aku hanya diam tidak langsung menjawab pertanyaan Navya saat itu, didalam hati ku ada perasaan bersalah dan kesal yang bersatu dan membuat ku tidak bisa untuk merangkai kata-kata yang harus kuucapkan padanya.
"... Kenapa? Apa kamu sudah merenung kan perkataan ku tadi? " Sambung Navya tanpa menoleh kearah Haikal.
(Deg!!!)
"Ke-kenapa... Aku hanya ingin kamu tidak melakukan hal seperti ini padaku.... Karena... Apapun yang kamu lakukan itu... Tidak akan merubah apapun... " Balas Haikal dengan suara yang lirih.
"... Apa maksud mu? Jadi... Kamu sama sekali tidak memahami apa yang sudah ku katakan tadi? " Ucap Navya dengan nada suara kesal.
Saat itu, aku menjadi sangat kesal, Aku hanya tidak ingin orang lain bersusah-payah membuat ku berubah tetapi hasilnya tetap saja nihil, karena hal itu lah yang membuat ku menjadi merasa sangat "MENYEDIHKAN"
"Kamu... Seolah-olah kamu memaksa aku agar mengerti dengan apa yang kamu mau! Tetapi apa kau sadar, bahwa apa yang kau inginkan sangat bertolak belakang dengan apa yang kuinginkan?! " Balas Haikal dengan suara agak tinggi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kenangan Bersama mu
Genç KurguAku hanyalah cowok biasa yang cupu dan pengecut. Aku sama sekali tidak memikirkan orang-orang yang selama ini mempermainkan ku. Disaat aku terpuruk, putus asa dan ingin mengakhiri semuanya. Dia datang mengulurkan tangannya kepada ku, hingga pada akh...