6

504 40 0
                                    

Jadi di sinilah Bayu sekarang, karna ajakan temannya yang menjadi sosok pemimpin, David, dia terjebak di toko yang penuh warna merah muda.

Yah, seperti berusaha mendapatkan kepercayaan Vera lagi, David melakukan apapun yang diminta Vera. Budak cinta.

"Sekalian beli aksesoris deh, mumpung di sini," kata Keisha yang keranjang belanjaannya masih setengah penuh.

Berbeda dengan Vera dan Laura yang keranjang belanjanya sudah penuh. Dan berbeda pula dengan Lala yang keranjangnya hanya berisi sedikit aksesoris.

Jika di rinci, hanya ada 2 topeng, plastik kecil ikat rambut, 2 bando, dan satu barang berbentuk lingkaran yang Bayu tidak paham apa itu. Satu hal lagi, David bukan hanya memaksa Bayu, tapi juga Noval, Devon, dan Julian.

Sayangnya, mereka masih sayang harga diri sebagai laki-laki, jadi mereka menunggu di luar. Sedangkan Bayu, duduk di dalam sambil memperhatikan keempat gadis berbelanja dan satu lelaki yang sibuk menjadi buntut.

Fokus Bayu beralih pada Lala yang terlihat tidak banyak bicara, kadang juga gadis itu harus bersandar ke dinding. Seperti kelelahan.

Masih dengan memperhatikan Lala yang terlihat pucat, Bayu melirik jam tangannya yang menunjukkan waktu semakin larut.

"Vid, gue mau balik. Udah sore," kata Bayu dengan bangkit dari duduknya. Dia menghampiri Lala dan menyentuh lengan gadis itu.

Lala menoleh. "Ayo pulang!" ajak Bayu pelan. Yang jelas di dengar oleh teman-temannya.

Mata Lala terlihat sedikit sayu, wajahnya pucat tanpa rona merah, dan keringat turun dari pelipisnya. Hanya dua bulir, tapi Bayu menghapusnya. Dingin.

Tanpa mengatakan apapun, Bayu mengambil keranjang belanjaan Lala dan membawanya ke kasir. Tangan Bayu menarik Lala dengan mengaitkan jari kelingkingnya pada kelingking Lala.

Sambil menunggu kasir menghitung, Bayu menarik Lala lebih dekat. Membiarkan pandangan menggoda dari teman-teman Lala dan siulan dari teman Bayu.

Dia menjaga agar suaranya agar tetap pelan. "Kamu sakit?"

Mata Lala menutup beberapa detik sebelum terbuka kembali. Melihat Bayu, dan tersenyum kecil. "Aku baik kok hehe."

Bayu tahu jika Lala berbohong.

Setelah membayar belanjaan Lala, Bayu menarik gadis itu keluar dari toko. Hari ini dia bawa motor seperti biasa, dia berharap Lala memang baik.

"Ini."

Bayu menyerahkan jaket kulit warna hitamnya pada Lala, mengambil helm cadangan yang selalu terpasang di motor David.

"Pakai La," kata Bayu yang melihat Lala hanya memegang jaketnya.

Lala terlihat membuka jaket perlahan, itu membuat Bayu tidak sabar. Dia mengambil jaketnya dan memakaikan dengan cepat. Juga dengan helm yang ia ambil untuk Lala.

Saat memastikan Lala sudah memakai perlengkapan keamanan, Bayu naik ke atas motornya, mengulurkan tangannya untuk Lala. "Ayo naik!"

Tangan Bayu yang terulur disambut Lala. Bayu bisa merasakan genggaman tangan Lala sangat erat, entah memang sepedanya terlalu tinggi atau memang Lala sedang sakit.

Bayu Dan Lala (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang