"Yeaaayyy ayaaahh puyaaanggg...", teriak seorang anak kecil bahagia lalu berlari ke arah sosok lelaki yang dipanggilnya "ayah"
Sosok lelaki itu baru saja tiba di rumah temannya lalu merentangkan tangannya lebar-lebar untuk menangkap anaknya itu. Lalu lelaki lainnya yang sedang mengawasi anak itu hanya bisa terkekeh kecil.
HAPPP...sang ayah menangkap bocah 5 tahun tersebut lalu menggendongnya.
"Anak ayah gak bandel kan selama om Ican dan kakak Bayu?", tanya sang ayah kepada anaknya yang masih mendusel-dusel di dadanya.
"Pajay gak bandel kok sm om ican, tapi kak Bayu resek tiap Pajay mau maen digangguin muluuu...", rengek sang anak, Fajar.
"Bener san, si Bayu gangguin Fajar terus?", tanya lelaki itu kepada sahabatnya, Ihsan, yang sedang merapikan mainan Fajar.
"Ya elu tau lah yan kelakuan Bayu gimana, gue aja yg jadi bapaknya capek lahir batin. Untung sayang anak gue...", ucap Ihsan dengan helaan napas lelah kepada sahabatnya, Rian.
Sambil tetap menggendong Fajar yang kini tertidur pulas dalam gendongannya, Rian pun pamit kepada Ihsan.
"Pamit dulu ya san, thanks loh udah jagain Fajar selama seminggu gue pergi meeting kemaren...", ucap Rian yang direspon acungan jempol oleh Ihsan.
Setelah mendudukan Fajar di kursi depan sebelah kursi kemudi mobilnya, Rian mengecup kening Fajar.
"Have a good sleep, anak ayah...Don't grow up please...", gumam Rian sambil tersenyum simpul lalu menyalakan starter mobilnya untuk kembali ke rumah.
.
.
.15 tahun kemudian...
Fajar pun tumbuh sebagai anak yang tampan dan ramah seperti ayahnya dan menjadi idola semua orang di sekelilingnya. Tak heran jika di kampus tempat ia berkuliah, Fajar menjadi incaran wanita-wanita cantik di kampusnya. Namun setiap wanita yang mendekatinya pasti akan ditolaknya mentah-mentah.
Apa alasan penolakan Fajar tersebut? Karena wanita-wanita tersebut memperlakukan ayahnya seperti mendekati calon gebetannya bukan calon mertua. Hal ini lah yang tidak disukai Fajar, ia tak suka ayahnya didekati oleh siapapun. Ayahnya hanya boleh didekati oleh dirinya seorang. HANYA FAJAR SEORANG.
Sifat nyerempet "father complex" yang dimiliki Fajar ini lah yang membuat sahabatnya, Bayu, hanya bisa geleng-geleng dibuatnya.
"Duh jar, protektif sama bokap boleh, tapi gak sampe ngeklaim gitu juga kali. Gue aja sama papa Ihsan gak gitu-gitu amet...", protes Bayu pada suatu waktu.
"Bukannya gitu bay, udah tau bokap gue manis gitu. Single parent pula. Wajar lah banyak yang lirik. Gue aja pernah suatu hari maen ke kantor bokap, gue judesin aja itu yang lirik-lirik bokap...", ujar Fajar tegas.
"Awas lu ntar jatuh cinta sama bokap sendiri jar, incest dah tuh hahahaha-ANJJIRR SAKIT JING...", tawa Bayu terhenti saat kepalanya disambit sepatu oleh Fajar.
"Kayaknya kudu dirukyah dulu mulut lu bay biar balik ke jalan yang bener...", ujar Fajar kesal.
.
.
.Selain sifat nyerempet "father complex"-nya, sifat manja Fajar terhadap Rian tak kunjung pudar meski kini ia sudah memasuki usia kepala 2. Malah sifat manja Fajar semakin lama semakin menjadi-jadi yang membuat Rian pun sering pusing dibuatnya. Salah satunya ketika Fajar baru saja tiba di rumahnya sepulang kuliah di suatu waktu dan menemukan ayahnya sedang memasak makan malam.
"Assalamualaikum, Fajaarr pulaangg...", salam Fajar kencang.
"Waalaikumsalam, duh adeekk udah malem jangan teriak kenceng-kenceng...", jawab Rian kesal sambil tetap fokus memasak makan malam untuk dirinya dan Fajar.
Fajar pun melangkah menuju dapur lalu memeluk ayahnya dari belakang lalu meletakkan dagunya di bahu ayahnya yang sedang sibuk memasak empal gentong favoritnya
"Hmmm...baunya enak nih yah...", goda Fajar sambil terus menduselkan kepalanya di perpotongan leher Rian.
"Duh dek kamu mandi dulu, baru ntar makan bareng ayah...", ucap Rian sedikit kesal karena kegiatan masaknya sedikit terganggu. Namun kelakuan Fajar semakin menjadi-jadi membuat tensi Rian makin naik.
Rian pun memberhentikan kegiatan masaknya lalu berbalik menghadap anaknya dan Fajar pun merasakan aura tak enak dari ayahnya.
"FAJAR ALFIANTO, NDANG KOEE ADUSS!!! ORAK TAK KEI MANGAN NEK RAK ADUS...", amuk Rian dengan bahasa Jawanya. Fajar pun kaget dan lalu lari terbirit-birit menuju kamarnya untuk mandi.
.
.
.Setelah menyelesaikan makan malam mereka, Rian dan Fajar menonton acara TV favorit mereka dengan posisi Rian duduk di sofa dan Fajar di sebelahnya sambil merangkul erat ayahnya.
Tak lama Fajar pun menguap tanda ia sudaj mengantuk. Rian yang melihat Fajar menguap lalu mengajaknya untuk tidur.
"Tidur yuk dek, kamu udah ngantuk...", ucap Rian sambil mematikan TV-nya
"Heemmm...gendong yaahhh....", rengek Fajar.
"Fajar Alfianto, kamu udah 20 tahun loh ya masi aja minta gendong...", gerutu Rian walaupun ia tetap memberikan piggyback kepada anak lelaki semata wayangnya itu.
Fajar pun melompat pelan ke punggung Rian dan tak lama terdengar dengkuran halus pertanda Fajar sudah tertidur di punggung Rian.
"Untung gue sayang banget sama anak nih satu, walopun kelakuannya bikin sakit kepala...", gumam Rian sambil tersenyum simpul lalu menggendong anaknya menuju kamar tidur mereka berdua.
FIN
REEDS CORNER :
Hayoo siapa dari qlean yang berharap chapter ini berakhir incest??? Tydack semudah itu Antonioo... 🤣🤣🤣
This chapter sponsored by :
IYAAA SAYA TAU QLEAN SEMUA MASI KOBAM SAMA KEDUA FOTO DIATAS. SOALNYAA SAYA JUGA MASI KOBAM JUGAA WOEE, GEMEESS BANGET AKUTUU 😚😚😚Lalu chapter ini juga ku dedikasikan kepada mami acuuu Hwimang__ yang kemaren minta dobel apdet AxelQi sama FajRi. Udah terealisasi semua ya mams, acuu tak ada hutang lagi berarti yaa 😂
Maapkeun jika typo berkeliaran dan jan lupa vommentsnya luurr. Sankyuu. 😄
Tertanda
Jersey AE Mas Jom
YOU ARE READING
The Lemonade's
FanfictionSebuah kisah pendek dua insan manusia yang saling mencintai dalam mengarungi asam garam kehidupan. Oneshot/Twoshot Memungkinkan adanya crackpair tak terduga 😊 BxB AREA!! You've been warned! ⚠️ Enjoy the stories! 😁