46. Kangen (FajRi)

721 59 52
                                    

AWAS GUMOH GUYS,  ENJOOYY!!

.

.

.

Suasana di pelatnas malam itu cukup sepi dari para atlet karena sebagian dari mereka ada yang pulang ke rumah ataupun pergi berlibur, termasuk Rian yang kini sedang berkemas di kamarnya karena besok dia akan pulang ke rumahnya di Bantul, Yogyakarta.

"Udah siap barang-barang lu jom?", suara berat itu membuat Rian berhenti sejenak melakukan aktivitas berkemasnya lalu menoleh ke sumber suara. Itu suara Fajar, partnernya di lapangan sekaligus kekasihnya.

"Udah nih, Jar. Besok pagi tinggal masukkin ke mobil aja.", jawab Rian melanjutkan kegiatan berkemasnya.

Fajar pun melangkah mendekati Rian lalu tangannya memeluk perut gembil milik Rian sembari meletakannya dagunya di bahu Rian.

"Hm, lu kenapa sih jar?", tanya Rian yang masih merapikan baju-bajunya yang akan ia bawa besok pulang ke rumah.

"Kangen...", jawab Fajar lirih.

Rian pun akhirnya menyelesaikan kegiatan berkemasnya lalu mengubah posisinya menjadi menghadap Fajar lalu mengecup singkat kening Fajar.

"Ya elah belom juga gua berangkat jar udah kangen hahaha. Lu juga kan besok harus ke Bandung bareng A'Deni...", ucap Rian terkekeh kecil.

"Ya tapi kan-mmphh...", ucapan Fajar terputus ketika bibir Rian melumat bibirnya singkat.

"Udah ah jar, tidur yok sini sama gua...", ucap Rian yang kini sudah berbaring di ranjang tidurnya. Fajar pun akhirnya menuruti keinginan Rian lalu memeluk erat tubuh pacarnya itu yang kini terbaring di sebelahnya.

"Met malem sayangnya A'Fajar...", ucap Fajar mengecup pucuk kepala Rian dan tak lama mereka sudah terbang ke alam tidur mereka.

.

.

.

Pukul 8 pagi dan Fajar baru saja terbangun dari tidurnya. Fajar pun menyadari Rian sudah tak ada lagi di sisinya, mungkin Rian sudah berangkat ke Yogya, pikirnya. Lalu, Fajar mengambil ponselnya yang berada di meja nakas sebelah ranjang tidur Rian. Saat mengambil ponselnya, Fajar melihat ada sticky notes dari Rian yang tertempel di bagian belakang ponselnya.

"Gua berangkat duluan ya jar. Kunci kamar gua lu bawa aja, soalnya gua udah pegang kunci cadangan. Oh iya, jangan kangen sama gua ya hahaha :p - Jomskay..."

Fajar pun hanya terkekeh kecil membaca notes dari pacarnya itu. Tak lama ia beranjak dari kamar Rian kembali ke kamarnya untuk mengambil peralatan mandinya karena ia akan segera dijemput oleh temannya, Deni, untuk pulang ke Bandung.

.

.

.

Fajar pun sudah menyelesaikan aktivitas mandinya dan kembali menuju kamar untuk bersiap-siap pulang ke Bandung. Di tengah perjalanan menuju kamarnya, ia berpapasan dengan Fikri yang hendak menuju ke kamar mandi.

"Lu mau kemana a'? Rapi banget. Kan Mas Rian udah pulang ke Jogja...", tanya Fikri,

"Mau balik ke Bandung gua, ini gua udah ditungguin sama A'Deni...", jawab Fajar.

"Yeeuu, blemo lu a'. Kalo gitu bareng gua aja ntar ke Bandungnya. Soalnya gua juga ntar pulang ke Bandung...", respon Fikri sedikit misuh-misuh.

"Lu-nya juga Fik kaga bilang-bilang gua mau ke Bandung juga. Eh rabu besok lu ikut yak main bola sama Kang Erwin, ntar gua kabarin mainnya lapangan mana...", ucap Fajar yang direspon acungan jempol oleh Fikri dan Fajar pun bergegas menuju kamarnya untuk bersiap-siap berangkat ke Bandung.

The Lemonade'sWhere stories live. Discover now