Inspired by kisah #TemanTapiMenikah Ditto-Ayudia dengan sedikit modifikasi cerita.
Thanks to Aphrokyl yang sedari kemaren" udah nagih" chapter ini wkwkwk 🤣
DISCLAIMER : Banyak umpatan-umpatan kasar ya gaes dan sedikit bumbu perlemonan duniawi. 🔞
ENJOOYY!!! 🌝👍
.
.
.
"Anjiirr, lu beneran mau nembak Shesa?", ucap Pram hampir mati tersedak jika sahabatnya, Daffa, tidak memberikannya segelas air putih.
"Reaksi lu lebay banget sih Pram, biasa aja kali...", balas Daffa malas setelah memberikan Pram minum.
"Gimana gua gak kaget Daf, Shesa kan udah sahabatan sama kita dari SD. Pasti lu bakal dianggap bercanda tau Daf...", ucap Pram sembari merebahkan dirinya di kasur empuk milik Daffa.
"Ya gua coba dulu Pram, masalah diterima atau enggaknya itu urusan belakangan...", balas Daffa yang direspon.
Ya, Pram, Daffa, dan Shesa adalah sahabat sejak SD karena rumah mereka yang saling bertetangga satu sama lain. Namun, di antara mereka ada yang menyimpan rasa lebih dari sekedar sahabat. Daffa yang menyukai Shesa dan Pram yang menyukai Daffa. Tapi Daffa selangkah lebih berani dibanding Pram untuk perkara ini. Pram pun harus mengubur perasaannya dalam-dalam dibalik kedoknya sebagai sahabat yang suportif.
.
.
.
"Cieee yang lagi anget-angetnya nempel mulu ihiiyy...", ledek Pram ke Daffa yang sedang makan bersama Shesa di kantin sekolah yang diikuti oleh gelak tawa sahabat Pram lainnya, Yere, Bagas, dan Fikri.
"Shes, jangan mau kemakan gombalannya Daffa...", tambah Yere ikut meledek yang direspon jari tengah oleh Daffa dan Pram pun ikut tertawa terbahak-bahak melihat respon Daffa.
Pram pun menyulut rokoknya yang sedari tadi dipegangnya sembari memandang kemesraan Daffa dan Shesa dengan tatapan yang sulit diartikan. Yeremia yang menyadari sikap Pram itu langsung menyikut pinggang Pram dan membuat oknum yang disikut menoleh ke arahnya.
"Kenapa Yer?", tanya Pram.
"Kenapa kenapa, lu tuh yang kenapa Pram...",balas Yere kesal.
"Emang gua kenapa dah?", tanya Pram bingung.
"TAU AH BODO AMET GUA PRAM. YUK GAS, FIK KITA CABUT. CAPEK GUA NGOMONG SAMA MANUSIA GENGSI SEBELAH GUA...", ujar Yere kesal lalu mengajak Bagas dan Fikri pergi meninggalkan Pram yang masih menyimpan sejuta pertanyaan kenapa Yere kesal.
"Hah? Gua gengsi kenapa dah?", batin Pram bingung sembari melanjutkan aktivitas merokoknya.
.
.
.
Pram baru saja selesai mandi setelah tadi melakukan lari sore. Saat ia mengambil ponselnya, terdapat 10 panggilan tak terjawab dari Shesa. Sejenak Pram bingung mengapa Shesa meneleponnya berkali-kali seperti ini. Segera ia pun menelepon balik Shesa.
"Halo shes, kenapa telepon gua berkali-kali gini?", tanya Pram sesaat setelah Shesa mengangkat teleponnya.
"PRAM LU DIMANA SIH? TELEPON GUA GAK DIJAWAB-JAWAB. BURUAN KE RUMAH SAKIT SEKARANG! DAFFA MASUK UGD, TADI DIA KENA TABRAK LARI ABIS NGANTERIN GUA PULANG KE RUMAH...", jawab Shesa panik.
"YA UDAH LU TUNGGU SITU SHES, GUA CABUT SEKARANG...", balas Pram lalu menutup teleponnya dengan Shesa.
Pram pun bergegas ke lantai bawah untuk mengambil kunci mobil. Ibu Pram yang sedang menonton TV pun terkejut melihat anaknya terburu-buru menuju garasi.
YOU ARE READING
The Lemonade's
FanfictionSebuah kisah pendek dua insan manusia yang saling mencintai dalam mengarungi asam garam kehidupan. Oneshot/Twoshot Memungkinkan adanya crackpair tak terduga 😊 BxB AREA!! You've been warned! ⚠️ Enjoy the stories! 😁