35. Nicotine (PraDaf)

932 39 3
                                    

Tes ombak dulu kapel junior selain NieLeo wkwk 👀

Let's listen Nicotine by Panic! at The Disco on the multimedia untuk meresapi ceritanya lebih dalam.

Btw kayaknya ada sedikit adegan yang menjurus 🔞 nih, resiko ditanggung masing-masing. 🙈

Awas mabok, tulisannya hampir 3k words!

ENJOOYY!! 🌝👍

.

.

.

"Elu lagi jadi biang masalah ya...", sahut Ocit dengan nada tegasnya kepada salah satu siswa yang terlibat tawuran dengan SMA Mutiara. Ya, Ocit adalah ketua komisi disiplin di SMA Ciumbrella yang ditugaskan sekolah untuk menghukum beberapa siswa yang terlibat tawuran tersebut di ruang OSIS. 

Oknum yang diajak berbicara pun hanya memberikan seringai menantang kepada Ocit. Dia adalah Pram, yang bisa dibilang biang onar di SMA Ciumbrella. Setiap terjadi ada keributan antar siswa, baik di dalam atau di luar sekolah, Pram selalu terlibat di dalamnya. 

"Ya terus kenapa Cit? Paling ujung-ujungnya gua dikasih SP lagi. Halah basi Cit...", jawab Pram meremehkan. Ocit pun yang sudah kepalang emosi menarik kerah kemeja Pram kasar.

"ELU ITU YA, GUA KASI TAU BAIK-BAIK MALAH NGEREMEHIN YA. KALI INI GUA BAKAL NGASIH HUKUMAN LEBIH BERAT LAGI...", ucap Ocit dengan nadanya yang meninggi. Pram pun kembali menyeringai lalu membalas menarik kemeja Ocit dan mendorongnya ke dinding ruang OSIS.

"EMANG ELU MAU NGASIH GUA HUKUMAN APA, GHIFARI ANANDAFFA PRIHARDIKA?", bisik pelan Pram di telinga Ocit dengan nada dalamnya. Ocit pun tak berkutik dari cengkeraman Pram. 

"PRAM!! UDAH LAH LEPASIN CENGKERAMAN LU, INI KITA UDAH SYUKUR DITOLONG SAMA OCIT LAGI. JANGAN NAMBAH MASALAH LAGI DEH...", ujar Yeremia dan Fikri yang ikut dihukum bersama Pram sembari menghampiri Pram dan Ocit bertengkar untuk meredakan pertengkaran tersebut. Lantas, Pram melepaskan cengkeramannya dari kemeja Ocit.

"Jadi hukuman buat kita kali ini apa Cit?", tanya Yeremia.

"Lari keliling lapangan 5 kali putaran buat elu sama Fikri setelah pulang sekolah dan...", ujar Ocit lalu menahan pembicaraannya sesaat.

".....ELU, PRAMUDYA KUSUMAWARDANA, LARI KELILING LAPANGAN 15X...",ujar Ocit final sambil mengarahkan telunjuknya ke Pram. Setelahnya, Ocit mengizinkan mereka bertiga untuk keluar dari ruang OSIS dimulai dari Fikri, Yeremia, dan yang paling belakang tentu saja Pram. Setelah Fikri dan Yeremia keluar, Pram berhenti sejenak di sebelah Ocit yang tengah berdiri di pintu ruang OSIS.

"Lihat saja pembalasan gua nanti, Cit!", bisik Pram dengan suara rendahnya dan berlalu meninggalkan Ocit yang kini mukanya sudah merah padam.

"SIALAN LU PRAM...", rutuk Ocit dalam hati.

.

.

.

Waktu menunjukkan pukul 5 sore dan Ocit masih memantau Pram yang masih menjalani hukumannya. Ya, Pram belum selesai menjalankan hukumannya dan kedua temannya yang lain, Fikri dan Yeremia, tentu saja sudah pulang terlebih dahulu karena hukuman mereka lebih ringan dari Pram.

"SATU PUTARAN LAGI PRAM...", teriak Ocit dari pinggir lapangan dan oknum yang diteriakkan hanya memutar bola matanya malas lalu melanjutkan hukuman larinya. Tak lama, Pram menyelesaikan hukumannya dan berjalan menuju tribun dimana Ocit memantaunya.

"Nih minum buat lu...", ucap Ocit lalu melemparkan sebotol air putih dingin ke Pram.

"Thanks...", jawab Pram lalu meneguk air putih yang Ocit berikan lalu duduk di sebelah Ocit dan mengambil sebatang rokok lalu menyalakannya dengan korek api.

The Lemonade'sWhere stories live. Discover now