Bandung, 5 Maret 2019
20.00 WIB
Bunyi pecahan kaca yang cukup keras dari sebuah kamar di rumah kos-kosan di kawasan Bandung mengundang perhatian seluruh penghuninya. Salah seorang penghuni yang kebetulan kamarnya bersebelahan dengan kamar mencoba menggedor-gedor kamar tersebut namun tak kunjung juga dibuka.
"Woy bay!!! Lu kenapa bay? Buka pintunya woy!!," teriak penghuni tersebut kepada penghuni kamar itu yang bernama Bayu. Sang tetangga mencoba untuk mendobrak pintu tersebut namun tetap tak terbuka. Lalu, ia meminta bantuan kepada penghuni lainnya yang ada untuk membantunya untuk mendobrak pintu kamar tersebut. Setelah pintu kamar akhirnya terbuka, sang tetangga dan penghuni lainnya terkejut dengan apa yang dilihat di depan mereka. Tubuh Bayu terkulai lemah dengan kepala dan tangan penuh aliran darah.
"BAAYYY!!! LU KENAPA???",ujar sang tetangga panik. Namun yang ditanya tidak memberikan respon apapun walaupun keadaannya masih tersadar. Tidak berapa lama, Bayu tak sadarkan diri akibat luka-luka yang dialaminya.
"WOYY TOLONG YANG GAK ADA KESIBUKAN BANTUIN GUE BAWA BAYU KE RUMAH SAKIT.", perintah tetangga tersebut kepada penghuni lainnya. Salah seorang penghuni menyanggupi untuk mengantar Bayu dan tetangga tersebut ke rumah sakit dengan mobil pribadinya sedangkan penghuni lainnya memberikan bantuan untuk memapah Bayu secara perlahan.
Setelah itu, sang tetangga mengambil smartphone Bayu yang tergeletak di samping Bayu tadi saat terkulai untuk memberikan kabar ke orangtua Bayu mengenai kondisi Bayu. Namun, ia teringat jika orangtua Bayu berada di luar Jawa dan tidak memungkinkan untuk menjenguk kondisi anaknya. Saat sang tetangga membuka layar smartphone Bayu yang terkunci, ia melihat sesosok pria manis yang dijadikan wallpaper oleh Bayu. Sang tetangga tentu mengenal sosok tersebut karena Bayu sering membawa pria tersebut ke sini.
Lalu ia mencari kontak sosok tersebut di smartphone Bayu dan menelepon sosok tersebut agar segera ke Bandung. Setelah menelepon pria tersebut, sang tetangga menelepon orangtua Bayu untuk memberi kabar kondisi anaknya.
.
.
.
Pelatnas Cipayung Jakarta, 5 Maret 2019
20.30 WIB
Suasana di arena latihan Pelatnas Cipayung malam itu cukup sepi, hanya menyisakan 4 atlet tunggal putra yang baru saja selesai melakukan latihan rutin yaitu Ihsan, Vito, Rumbay, dan Firman.
Saat sedang merapikan tas raketnya, smartphone Ihsan berdering menandakan adanya panggilan masuk. Lalu ia melihat siapa yang meneleponnya malam-malam seperti ini.
"BAYU 🐶 is calling..."
Raut wajah Ihsan merengut bingung, tidak biasanya si elpiji kesayangannya menelepon malam-malam seperti ini. Lalu ia memutuskan mengangkat panggilan masuk tersebut.
"Hal-....", belum selesai ia menyapa, si penelepon berteriak kencang.
"WOII SAN!! INI GUE RESTI, TEMEN BAYU YANG DI BANDUNG, BAYU MASUK RUMAH SAKIT. BURUAN LU KE SINI!.", teriak si penelepon yang ternyata adalah Resti, tetangga kosan sekaligus teman akrab Bayu.
Ihsan pun berteriak kaget,"EH BENERAN TEH? KENAPA?". Vito, Rumbay, dan Firman yang juga sedang merapikan tas raketnya pun ikut berjengit kaget dan langsung menghampiri Ihsan. Lalu, Resti menjelaskan kronologis penyebabnya yang membuat raut muka Ihsan semakin panik.
Setelah memutuskan telepon dengan Resti, Ihsan beranjak buru-buru dari tempat latihan menuju ke mobilnya namun dicegat oleh Vito.
"Ada apaan san? Kok panik gitu?", tanya Vito.
"BAYU MASUK RUMAH SAKIT!! MINGGIR GAK LU VIT,GUE HARUS KE BANDUNG SEKARANG!", geram Ihsan mendorong tubuh Vito kencang lalu berlari meninggalkan Vito. Belum jauh ia berlari, tangannya dicengkeram keras oleh Vito.
"APALAGI SIH VIT, GUE BURU-BURU NJING.",teriak Ihsan kesal.
"LU KALO NYETIR DALAM KEADAAN PANIK GINI BAHAYA SAN, BELOM LAGI UDAH MALEM JUGA. SINI GUE TEMENIN LU KE BANDUNG, GUE YANG NYETIR. GAK ADA PENOLAKAN.", tegas Vito yang membuat Ihsan terdiam.
Rumbay menatap keributan Vito dan Ihsan dengan tatapan yang sulit diartikan. Firman yang menyadari tatapan Rumbay hanya bisa menghela napas lalu mengelus punggung Rumbay pelan.
"Udah gak apa-apa bay, biarin aja Vito nemenin Ihsan. Lu tau sendiri kan Ihsan kalo lagi panik dan emosi kayak gimana," tutur Firman dan Rumbay mengangguk lalu menghela napas lelah.
Vito pun memanggil Firman dan Rumbay untuk menghampirinya.
"Men, dek, Bayu masuk rumah sakit. Gue gak tau kenapa. Ini tas raket gue sm Ihsan gue titip dulu ke kalian berdua yak. Gue cabut dulu.," jelas Vito yang langsung diangguki keduanya.
"Yuk san, kita cabut.", ajak Vito ke Ihsan yang sedari tadi sudah gelisah tidak karuan. Secara spontan, Vito menggengam tangan Ihsan lalu berjalan menuju mobil Ihsan.
Rumbay yang melihat adegan itupun merasa dadanya sesak.
Ia cemburu.
TBC
REEDS CORNER :
Gimana? Air mata sudah mulai tumpah? Tenang ini baru pemanasan kok 😂😂😂
Lagi mager nulis panjang-panjang nih, pendek dulu ya. See you in part 2. 😁
Tertanda
Ajudan Pribadi Axelsen
YOU ARE READING
The Lemonade's
FanfictionSebuah kisah pendek dua insan manusia yang saling mencintai dalam mengarungi asam garam kehidupan. Oneshot/Twoshot Memungkinkan adanya crackpair tak terduga 😊 BxB AREA!! You've been warned! ⚠️ Enjoy the stories! 😁