14. Ancaman

2.3K 91 13
                                    

Vote & komen sebanyaknya, ILY 💞
------------••••••••••••-------------

Sepasang Earphone berwarna putih menyumbat kedua telinga Alexa. Musik itu mengalun pelan. Membuat si pendengar memejamkan mata dan merasa enggan untuk membuka kembali matanya.

Nyaman, damai, itulah yang gadis itu rasakan sebelum akhirnya earphone sebelah kanannya tiba-tiba dilepas paksa oleh seseorang. Berdecak pelan Alexa menoleh pada si pelaku.

Virgo duduk disampingnya dengan satu earphone yang menyumbat telinga. Lelaki itu mendengarkan musik yang diputar, ekspresinya tenang seakan dia tidak melakukan apa-apa. Sadarkah dia bahwa dirinya baru saja mengganggu ketenangan Alexa?

"Gue suka lagu ini," ucap Virgo.

"Ya terus?" tanya Alexa.

"Gapapa, gue cuma pingin lo tau aja. Lagu ini ngegambarin cewek yang gue sayang," jelas Virgo tanpa menoleh.

Alexa mengedikkan bahunya acuh. Seolah dia tidak ingin tau menahu soal gadis yang Virgo maksud. Padahal dalam hati dia sedang bertanya-tanya.

"Gausah khawatir, cewek yang gue maksud itu ada di samping gue sekarang."

Pengakuan Virgo berhasil membuat Alexa membatu. Lalu perutnya serasa diterbangi banyak sekali kupu-kupu. Sebentar, kenapa hatinya senang sekali?

"Gue sayang banget sama lo, karena lo sahabat gue."

Senyuman yang tadinya menghiasi wajah cantik Alexa kini digantikan dengan raut wajah sendu. Entah kenapa Alexa sedikit merasa sesak mendengarnya.

"Gue harap kita bisa terus kayak gini sampe tua nanti, ya?" kata Virgo.

"Emang bisa?"

"Emangnya gabisa?" Virgo balik bertanya. Kini dia melepas earphone itu dari telinganya.

"Y-ya lo kan juga harus hidup berumah tangga. Yakali bakal terus bareng gue, ntar gue dikira pelakor kan gak lucu," kata Alexa tersenyum kecut. Dia menunduk.

Dan sialnya, lagu yang berputar sangat pas dengan situasi mereka sekarang. Terpaksa Alexa harus melepas earphonenya.

Virgo menatap tepat mata Alexa. Mata seindah galaksi yang ingin dia pandang tiap saat.

"Kalo boleh, gue bakal pinta tuhan buat jadiin lo sahabat hidup gue," kata Virgo.

Gubrak!

Lelaki itu terjungkal ke belakang. Virgo meringis dibawah sana sembari mengelus bagian pantatnya. Alexa baru saja menendangnya. Virgo jadi bingung sendiri dengan gadis itu.

"Lo kok malah nendang gue sih?" dengus Virgo.

"Lo cringe banget sumpah, gue geli dengernya," kata Alexa. Dia sengaja melakukan itu untuk mengganti suasana. Jika tidak, mungkin Virgo akan mengatakan hal yang belum siap untuk Alexa dengar.

Virgo mengerucutkan bibirnya kesal. Menatap sang sahabat dengan raut wajah sedih yang dibuat-buat.

"Virgo? Lo ngapain lesehan disitu udah kek gembel," Neon berkacak pinggang menatap kebawah, ke arah Virgo.

"Ngomong sekali lagi gue jait mulut lo!" ancam Virgo dan segera bangkit.

"Dih, dahal niatnya gue mau nraktir lo ke kantin, tapi karena lo ngancam gue yaudah gajadi," kata Neon hendak pergi dari sana.

"Eh eh santai kali cuma bercanda. Sensi amat, yuk ke kantin," ajak Virgo. "Yuk Ca, lumayan ditraktir Neon," ajak Virgo pada Alexa.

Alexa menggeleng, "Kalian aja sana, gue gak laper."

"Lo pingin apa? Nanti gue beliin," tawar Virgo. Sekali lagi Alexa menggeleng.

Virgo pun akhirnya mengangguk kemudian pergi ke kantin bersama Neon. Alexa menatap dua lelaki itu yang perlahan mulai menjauh dari pandanganya.

Alexa kembali mendengarkan musik dari earphone yang tadi sempat dia lepas. Supaya tidak bosan Alexa memilih untuk membuka instagram, sudah lama sekali dia tidak membuka aplikasi tersebut. Akhir-akhir ini dia memang agak jarang memegang ponsel.

Tiba-tiba geng Paris datang ke kelas menghampiri Alexa yang duduk dibangkunya. Dia pun tak menyadarinya karena asik dengan ponselnya. Sampai akhirnya sebuah tamparan mendarat dipipi mulusnya.

Plak!

"Emang bener-bener ya lo!" bentak Paris.

Alexa memegangi pipinya, wajahnya sampai menoleh ke samping karena tamparan Paris yang tak main-main. Kenapa disaat seperti ini tidak ada orang sama sekali disekitarnya.

Paris menatapnya dengan tajam, seakan kedua matanya ingin meloncat keluar.

"Gue udah ngasi lo peringatan waktu itu, tapi ngapain lo masih deket sama Virgo?!" teriak Paris sampai urat lehernya terlihat.

Alexa diam. Bukan karena takut. Dia hanya tidak ingin memperburuk keadaan. Jika saja Alexa tak punya rasa sabar, mungkin dia sudah menampar balik gadis di depannya. Jujur dia sudah muak dengan Paris yang berbuat semena-mena padanya.

"Heh kalo ditanya tuh, jawab!" timpal Viona sambil memukul meja.

"Kenapa lo diem? Lo bisu?" tanya Paris.

Paris menuding tepat wajah Alexa, "Dengerin gue baik-baik ya. Sekali lagi gue liat lo masih deket sama Virgo, gue nggak akan segan-segan bikin salah satu diantara kalian celaka!"

"Alexa lo nggak ke kantin?" suara Tamara tiba-tiba menyeruak di ruangan itu. Alexa beryukur Tamara datang diwaktu yang tepat.

Paris langsung membalikkan tubuhnya, dia menatap malas pada Tamara. Sedangkan Tamara, dia menatap Paris penuh curiga.

"Lo ngapain disini?" tanya Tamara.

"Bukan urusan lo!" kemudian gadis itu pergi, teman-temannya menyusul di belakang. Bahkan dengan sengaja Viona menabrak bahu Tamara.

Tamara yang mendapat perlakuan seperti itu pun tak tinggal diam. "Dasar orang stres!" makinya.

Tamara menanyakan keadaan Alexa, dia khawatir Paris berbuat macam-macam, juga dari awal dia masuk kelas Alexa tidak berbicara sama sekali.

"Lo nggak di apa-apain sama dia kan?" tanya Tamara.

Alexa tersenyum, "Enggak, gue gapapa."

Untuk masalah ini, Alexa belum siap menceritakannya pada Tamara. Biarlah Tamara tidak tau.

TBC

Note : Jangan bosen ya sama cerita ini, makasi udah mau baca!!!

Bunga untukmu 💐

Denpasar © librafairy

Sweet Relation✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang