Vote & komen sebanyaknya, ILY 💞
------------••••••••••••-------------"Baik pelajaran hari ini saya cukupkan, sampai jumpa minggu depan," ucap Buk Rife mengakhiri pelajaran hari ini.
Setelah guru muda itu keluar dari kelas, terdengar semua penghuni ruangan tersebut menghembuskan nafas lega. Tak terkecuali Virgo dan Alexa, untung saja mereka terhindar dari hukuman Bu Rife.
Mungkin hari ini Neon sedang sial, anak itu dihukum karena tidak membuat tugas. Hukumannya adalah menyalin semua materi yang berjumlah empat bab. Sekali lagi Virgo dan Alexa merasa bersyukur.
"Akhirnya pulang juga, otak udah berasa sariawan," kata Virgo, lelaki tersebut memasukkan buku-buku kedalam tasnya. Sementara Alexa tengah menyisir rambutnya yang agak kusut.
"Oh iya, Bro!" panggil Virgo pada Tio yang tengah memeriksa kolong bangkunya.
Lelaki yang dipanggil Tio itu menaikkan kedua alisnya seolah bertanya, kenapa?
"Thanks udah ngasi gue nyalin tugas lo," ucap Virgo kemudian.
"Yoi!" jawab Tio.
"Iya, makasi banget loh." Alexa menimpali.
"Santai aja, gue duluan ya," kata Tio sambil tersenyum dan diangguki oleh Alexa. Lantas lelaki itu pergi untuk pulang.
"Gue cabut duluan yaw!" seru Neon dari bangku depan sambil menggendong ranselnya.
Virgo menoleh ke arah Neon. "Jangan lupa bikin tugas," kata Virgo.
Neon yang merasa tersindir pun tak tinggal diam. "Heleh lo kalo gak dikasi nyontek sama Tio juga pasti dihukum," katanya.
"Yang penting gue buat."
"Sombhong amat!" itulah kalimat terakhir yang Neon ucapkan sebelum akhirnya anak itu melengos pergi.
"Virgo ayo ih, kita pulang," decak Alexa menghentak-hentakkan kakinya.
"Sabar dikit yang," ucap Virgo.
"Yang, yang, gue bukan eyang lo. Asal lo tau gue dari tadi nahan pipis tau! Makanya gue gak banyak ngomong tadi," jelas Alexa kesal. Dia sudah tidak tahan.
"Sayangnya gue gak nanya."
Detik itu juga Alexa menendang betis kanan sahabatnya hingga Virgo meringis kesakitan.
"Shh bangke, bangke. sepatu lo terbuat dari apa sih? Sakit woy kek dibentur ama beton," ringis Virgo mengelus betisnya yang berusan menjadi sasaran Alexa.
Alexa bodo amat dengan sahabatnya itu. Salahkan saja Virgo yang selalu menjengkelkan.
Virgo menggendong tasnya disebelah kiri bahunya, lalu dia merangkul gadis disampingnya yang tak lain adalah Alexa.
"Yok!" ajak Virgo mengajak Alexa keluar kelas.
"Aduh gak tahan lagi gue, lo tunggu di parkiran aja sana. Gue mau ke toilet bentar," kata Alexa.
"Gak mau dianterin gitu?" tanya Virgo.
Alexa tersenyum manis, namun dalam sekejap ekspresi wajahnya berubah jengkel. "Makasi tapi, gausah!"
Virgo tertawa pelan lantas memberi isyarat bahwa dia akan menunggu Alexa di parkiran.
Langsung Alexa berlari menuju toilet. Dia sudah sangat tidak tahan, seakan air kencingnya memaksa ingin merembes keluar.
Naasnya, ketika berbelok di lorong yang dimana dia akan sampai di toilet, kaki Alexa tersandung dan dia terjatuh di lantai. Lututnya sakit bukan main akibat terbentur lantai dengan keras.
"Aw!"
Kemudian sepasang sepatu terpampang di depannya, posisi Alexa menunduk saat ini. Hendak mendongak ingin melihat si pemilik tapi sebelum itu rambutnya sudah lebih dulu dijambak dari belakang oleh seseorang yang membuat kepalanya mengadah.
Paris.
Gadis itulah yang Alexa lihat menjulang tinggi di depannya.
"Paris lo apa-apaan akh!"
Alexa kembali meringis karena rambutnya dijambak semakin kuat oleh Friska yang tak lain adalah teman satu geng Paris.
"Lo emang kecentilan banget ya jadi cewek," ucap Paris. Gadis itu berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Alexa yang terduduk dilantai.
Keadaan sekolah sudah sepi dikarenakan bel pulang sudah berbunyi dua puluh menit yang lalu. Juga sebentar lagi gerbang akan segera ditutup.
"Gue ada salah apa sama lo?" tanya Alexa sembari memegang rambutnya. Sungguh hal ini membuat kulit kepalanya sangat sakit.
"Lo gak tau, atau pura-pura gak tau?" kini Paris yang balik bertanya. Nada bicaranya sangat mengintimidasi.
"Ngomong yang jelas njing!"
Plak!
Ke empat teman Paris tersenyum puas melihat aksi yang dilakukan ketua gengnya.
Berbanding terbalik dengan Alexa yang menahan rasa perih teramat sangat dipipinya. Untuk pertama kalinya ada orang yang berani memperlakukannya sekasar ini, Alexa pun tak pernah menyangka.
"Jauhin Virgo!" bentak Paris tepat didepan wajahnya.
Oh jadi karena Virgo dia sampai harus mendapat perlakuan seperti ini? Alexa tau bahwa Paris menyukai sahabatnya sejak dulu, namun dia tidak pernah kepikiran Paris akan bertindak sejauh ini.
"Lo denger nggak?!" kini Friska ikut menimpali.
"Jauhin Virgo," kata Paris sekali lagi.
"Enggak," sahut Alexa berani.
"Wah cari mati lo ya," ketus Viola.
Dalam hati Alexa berharap ada seseorang yang dapat menolongnya sekarang, entah siapapun itu. Dia takut Paris dan teman-temannya akan berbuat macam-macam.
"Denger! Gue kasi lo peringatan, kalo besok atau seterusnya lo masih tetep deket-deket sama Virgo, lo hati-hati aja ya," ancam Paris menampilkan senyumnya. Itu bukan senyuman biasa, melainkan seulas senyuman keji.
Setelah itu Paris dan antek-anteknya pergi meninggalkan Alexa disana tanpa sepatah kata. Bahkan sebelum pergi Friska sempat menarik kasar rambutnya dan Viola yang menendang tasnya.
Alexa membatu, mencoba mencerna kejadian barusan. Dia tak habis pikir hal semacam ini bisa terjadi pada dirinya. Dan Virgo, jangan sampai lelaki itu tau, biarkan dirinya mengatasi masalah ini sendiri. Ya, sendirian.
TBC
Note :
Jangan bosen ya sama cerita ini, makasi udah mau baca!!!Bunga untukmu 💐
Denpasar © librafairy
![](https://img.wattpad.com/cover/183906366-288-k900679.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Relation✔
Ficțiune adolescenți[T A M A T] Sedikit cerita tentang mereka. Terikat dengan tali persahabatan yang telah terjalin sejak kecil. Hanya karena sebuah perasaan,memberikan lika-liku pada hubungan mereka. Namun pada akhirnya semua kembali ke awal, berjalan sesuai takdir ya...