38. Retak

1.8K 66 3
                                    

Vote & komen sebanyaknya, ILY
------------------------------------

Setelah keluar dari ruang UKS. Virgo menuntun alexa untuk masuk ke kelas. Mereka sudah melewatkan satu jam pelajaran. Peduli setan Virgo dengan semua itu, Alexa lebih penting.

Sebelum sepasang kekasih itu bisa duduk dibangku mereka. Guru yang mengajar nampak tidak semudah itu memberikan keduanya masuk begitu saja.

"Kalian darimana saja?" tanya Bu Rife.

Virgo menoleh sebentar kearah Alexa. "Tadi saya habis nemenin Alexa di UKS, bu. Dia pingsan."

Hendak bertanya lebih jauh. Namun guru muda itu teringat bahwa dia sudah harus menyelesaikan materi hari ini sebelum ujian tiba.

"Wajar buk baru jadian. Kan takut nanti ceweknya kenapa-napa," celoteh salah seorang murid yang mengundang tawa penghuni kelas.

Alexa memutar bola matanya malas. Sedangkan Virgo hanya cengar cengir disana. Bu Rife terlihat menggelengkan kepalanya lalu membiarkan dua sejoli itu duduk.

Kegiatan belajar mengajar kembali berlanjut. Alexa juga mulai fokus dengan materi yang diterangkan.

"Alexa." Merasa terpanggil, Alexa pun menolehkan kepalanya. Ternyata Tio yang baru saja memanggil namanya.

"Kenapa?" tanya Alexa. Virgo yang tadinya sibuk mencatat kini memperhatikan mereka.

"Lo ada pulpen lebih nggak? Pulpen gue habis," tanya Tio.

Alexa segera mengambil pulpen dari saku tasnya.

"Emang gak ada orang lain yang bisa lo pinjemin?" tanya Virgo ketus. Dia tidak suka Alexa berinteraksi dengan Tio mengingat lelaki itu pernah menaruh rasa pada Alexa.

Tio bungkam. Agak bingung mengapa Virgo jadi sangat ketus padanya. Alexa sudah memasang tampang datarnya.

"Virgo, apaan sih?" ketus Alexa tak percaya.

"Kenapa? Aku cuma nanya sama dia. Dari sekian banyak orang disini kenapa harus minjem di kamu. Aku curiga kalo ternyata dia masih naksir kamu," kata Virgo.

Tio mulai tersulut emosi. Dia tidak terima Virgo berkata seperti itu tentang dirinya. Tio memang naksir Alexa namun tidak pernah sekali pun terlintas dipikirannya ingin merebut Alexa.

"Lo kalo ngomong dijaga dong! Baru pacaran aja belagu lo!" kata Tio.

Virgo langsung menggebrak mejanya. Membuat semua yang ada disana, termasuk Alexa terkejut. Tak terkecuali Bu Rife yang sontak membalikkan badannya.

"Ada apa dengan kamu, Virgo?" tanya Bu Rife.

Virgo tidak menyahut. Tatapan tajamnya tak bisa lepas dari Tio. Dia kemudian pergi meninggalkan ruangan ini. Alexa pun ikut menyusul tanpa bilang permisi. Yang dimana kelakuannya itu akan mengancam nilainya.

"Virgo," panggil Alexa namun tidak diubris oleh lelaki tersebut.

"Virgo!" teriak Alexa.

Lelaki di depannya berhenti lalu berbalik. Tatapan datar Virgo betemu dengan tatapannya.

"Kenapa? Kamu mau belain Tio kan? Ngapain ngikutin aku?" tanya Virgo.

"Kamu ngomong apa, sih?" Alexa balik bertanya.

Alexa berusaha memegang tangan Virgo namun ditepis kasar oleh lelaki itu. Bibir Alexa menipis. Dia marah, marah karena sikap Virgo yang terlalu childish.

"Aku nggak ngerti ya sama jalan pikiran kamu! Kamu terlaku kenanak-kanakan tau nggak?!"

Mendengar perkataan itu Virgo berdecih. "Aku nggak kekanak-kanakan, Ca. Aku cuma gak suka Tio deketin kamu."

Alexa menatap Virgo tak percaya. Entah kenapa dia mulai ragu dengan hubungan mereka. Padahal belum berjalan seminggu tapi Alexa mulai tidak nyaman.

"Dia cuma minjem pulpen emang gak boleh?" tanya Alexa.

"Tapi kenapa harus kamu?" tanya Virgo tak mau kalah.

Kemana Virgo yang dulu? Virgo yang selalu bersikap dewasa, pikir Alexa.

"Kita nggak seharusnya mempermasalahin hal sepele kayak gini," kata Alexa.

"Hal sepele? Oh, jangan-jangan kamu suka ya Tio ngedeketin kamu?"

Bagai dihantam beton. Hati Alexa sakit mendengar Virgo menuduhnya begitu. Matanya mulai berkaca-kaca. Bukankah sebuah hubungan harusnya dilandasi dengan adanya cinta dan kepercayaan.

Hubungan mereka memang terbentuk atas dasar cinta. Namun Alexa pikir, dalam hubungan mereka tidak ada yang namanya kepercayaan. Jadi untuk apa?

"Kalo kamu kayak gini terus. Mending kita udahan sampe disini, maaf."

Setelah mengatakan itu Alexa pergi. Meninggalkan Virgo yang masih mematung disana. Virgo sendiri tidak ada niatan untuk mengejar gadis itu. Membiarkan punggung Alexa mulai menghilang dari pandangannya.

Alexa tidak tau bagaimana perasaan Virgo.

Sebenarnya Virgo tidak ada maksud untuk bersikap seperti tadi. Dia hanya takut Alexa direbut oleh orang lain... mungkin?

Tapi jika sudah seperti ini. Akankah hubungannya bisa dipertahankan atau dibiarkan kandas begitu saja. Entahlah, Virgo tidak tau.

TBC

Note : Jangan bosen ya sama cerita ini, makasi udah mau baca!!!

Bunga untukmu 💐

Denpasar © librafairy

Sweet Relation✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang