37. Berlebihan

1.9K 71 0
                                    

Vote & komen sebanyaknya, ILY
------------------------------------

Jika kemarin Alexa dibuat bahagia bagai berada dilangit ke-tujuh, maka hari ini akan menjadi hari yang menyebalkan bagi Alexa. Dari tadi dia menolak Virgo untuk menyuapinya karena mengingat mereka sedang berada dikerumunan banyak siswa yang berlalu lalang.

Jangan lupakan tatapan para siswa yang memperhatikan gerak-gerik mereka. Mungkin hal itu sudah biasa namun kali ini Alexa merasa tak nyaman dengan tatapan-tatapan mereka. Apalagi kabar jadian mereka berdua sudah menyebar keseluruh penjuru sekolah.

"Kamu gak perlu sampe kayak gini. Aku bisa makan sendiri," tutur Alexa.

"Aku pacar kamu, wajar dong aku ngelakuin hal yang spesial buat kamu," kata Virgo.

Alexa memang menyukai sikap Virgo yang romantis, namun menurutnya Virgo terlalu berlebihan. Alexa tidak suka!

Gadis itu memutar bola matanya malas. Dengan enggan dia membuka mulutnya dan detik itu juga Virgo memasukkan sesendok makanan ke dalam mulut gadis itu.

"Senyum dong," ujar Virgo.

Alexa tak menuruti apa yang Virgo katakan. Dia malah memainkan ponselnya. Melihat hal itu membuat Virgo agak kesal.

"Kalo lagi sama aku fokusnya jangan ke hp mulu," kata Virgo sembari merampas ponsel kekasihnya.

Sebuah decakan tak suka keluar dari bibir Alexa. Kenapa Virgo jadi berlebihan seperti ini? Ini terlalu kekanak-kanakan. Padahal Alexa hanya sedang mengirimkan pesan pada Tamara.

"Aku cuma ngechat Tamara buat nyuruh dia kesini, masa gitu aja gak boleh, sih?" decak Alexa.

Virgo menghela nafas pelan. Dia mengembalikan ponsel Alexa.  Tatapannya berubah datar.

"Makan sendiri nih," kata Virgo. Alexa pun mengambil pop mie itu dari tangan Virgo.

Kemudian atensi lelaki itu terfokus pada adik kelas yang sedang bermain basket. Sedangkan Alexa sibuk memakan pop mie itu dengan malas.

Sembari menelan makanannya Alexa menatap wajah serius Virgo dari samping. Apa keputusan mereka untuk berpacaran adalah hal yang benar?

Duagh!

"Akh!" Alexa meringis. Dia menjatuhkan cup pop mie dari tangannya dan langsung memegangi kepalanya.

"Ca, kamu gapapa?" tanya Virgo panik.

Alexa tidak menjawab, dia kembali meringis karena kepalanya terasa sangat pening. Matanya mulai berkunang-kunang.

Seorang anak yang menjadi pelaku dari lemparan bola itu datang menghampiri. Mengambil bolanya terlebih dahulu lalu berjongkok di depan Alexa untuk melihat wajah gadis itu yang menunduk.

"Aduh kak, maaf ya. Sumpah gue gak sengaja, mananya yang sakit?" tanya anak itu khawatir.

Belum sempat Alexa menjawab, tanpa diduga Virgo menarik kerah baju anak itu. Mengangkatnya tinggi-tinggi hingga adik kelasnya berjinjit dengan ekspresi tegang serta menjatuhkan bolanya.

"Maksud lo apaan, hah?!" bentak Virgo.

Para siswa yang berada disana mulai datang mengkerumuni. Salah satu dari mereka hendak memisahkan Virgo dengan adik kelas itu namun gagal.

"Su-sumpah kak gue gak sengaja lempar bolanya," ujar lekaki itu.

Virgo naik pitam, wajahnya merah padam. Hampir saja dia meninju wajah adik kelasnya jika saja suara lirih Alexa tak membuatnya mengalihkan perhatian. Virgo sontak menghempaskan tubuh anak itu dengan kasar dan beralih melihat kondisi Alexa.

"Bilang sama aku apanya yang sakit?" tanya Virgo.

Virgo membawa tubuh Alexa ke dekapannya. Alexa semakin merasakan pening dikepalanya. Perlahan pandangannya mulai buram lalu tak lama berubah gelap, dia tidak mendengar apa-apa lagi,  Alexa pingsan.

Virgo panik sendiri. Dia menepuk pipi Alexa berulang kali sambil memanggil nama gadis itu. Dia menatap bengis adik kelas di hadapannya.

"Kalo sampe cewek gue kenapa-napa, gue gak akan segan buat ngehajar lo," ancam Virgo.

Tanpa sepatah kata lagi Virgo menerobos kerumunan itu dengan Alexa yang berada digendongannya. Dan entah datang dari mana Neon tiba-tiba berlari menghampirinya.

"Buset ini Alexa kenapa?" tanya Neon.

"Gausah banyak tanya. Bantuin gue bawa dia ke uks," titah Virgo.

Neon mengangguk lantas ikut membopong tubuh Alexa yang lemas. Setelah membuka pintu Uks, Virgo langsung masuk dan membaringkan tubuh Alexa diatas bangkar.

"Gue harus gimana sekarang?" tanya Virgo.

"Tunggu aja sampe dia bangun, lo tenang aja," ucap Neon.

"Tenang pala lo? Kepalanya kena bola keras banget. Kalo sampe dia geger otak gimana?" semprot Virgo.

Neon menepuk jidatnya. "Serem amat lo. Cuma kena bola gak bakal bikin dia sampe begitu," kata Neon.

Virgo menarik satu kursi yang ada disana. Dia duduk lalu mengambil tangan Alexa. Mencium punggung tangan gadis itu beberapa kali.

"Sadar, Ca," kata Virgo.

Cukup lama Virgo menunggu hingga tak lama kemudian ringisan suara terdengar. Virgo melihat Alexa yang masih berusaha untuk menetralkan pandangannya.

"Ca, lo gapapa kan? Masih ada yang sakit? Mana coba, mananya yang sakit?" tanya Virgo bertubi-tubi. Terlihat jelas lelaki itu sangat khawatir. Neon yang melihat pemandangan itu tersenyum simpul.

"Kepala aku pusing," lirih Alexa.

Bibir Virgo menipis. "Gue harus ngasih pelajaran sama anak itu."

Neon berjengit, dia menghadang Virgo agar tidak pergi dan membuat masalah baru.

"Lo jangan emosian gitu dong, setidaknya Alexa gak kenapa-napa," kata Neon.

"Aku gapapa, Virgo," lirih Alexa.

Virgo kembali duduk. Dia berusaha menetralkan amarahnya.

"Aku cuma pusing dikit, bentar juga ilang," ucap Alexa.

Mendengar itu Virgo jadi sedikit lega. Dia menapilkan senyumnya. Mengelus pucuk kepala Alexa, lalu dia mendekat dan mendaratkan sebuah kecupan dijidat Alexa.

"Permisi, saya mohon pamit," ujar Neon sopan yang sudah tidak tahan berada disana.

Lebih baik dia segera pergi daripada harus melihat pemadangan sepasang kekasih itu. Virgo dan Alexa juga nampak tidak perduli.

"Beneran gapapa?"  Virgo memastikan.

"Iya, aku gapapa," jawab Alexa.

"Aku takut kamu kenapa-napa," ujar Virgo.

"Makasi udah khawatir." Alexa membalas dengan senyuman.

TBC

Note : Jangan bosen ya sama cerita ini, makasi udah mau baca!!!

Jangan siders dong T_T

Bunga untukmu 💐

Denpasar © librafairy

Sweet Relation✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang