13. Tidak Peduli

2.5K 96 1
                                    

Vote & komen sebanyaknya, ILY 💞
-----------••••••••••••-------------

Hari ini Alexa sekolah seperti biasa. Diantar oleh ayahnya karena sudah kembali dari kota kemarin malam. Tadinya Virgo sempat menawarinya untuk berangkat bersama, namun Alexa menolak.

Bukan karena ancaman Paris. Toh Alexa juga memilih tak perduli. Dia mencoba melupakan kejadian dua hari yang lalu. Walaupun ada sepercik perasaan resah. Resah akan sesuatu yang tidak seharusnya terjadi.

Alexa melangkahkan kakinya menuju kelas. Di lorong, dia bertemu Virgo. Sepertinya lelaki itu habis dari Toilet.

"Pagi-pagi senyum kek, malah murung kek gitu. Mau gue bantu senyum?" kata Virgo.

Alexa tersenyum. Sebuah senyuman paksa yang sesungguhnya tak ingin dia perlihatkan. Entah kenapa hari ini dia tidak begitu semangat mengawali hari. Rasanya sedikit berbeda dari hari-hari sebelumnya.

Mereka berjalan dalam keheningan. Sejak kapan atmosfer keduanya menjadi kaku seperti ini. Suatu keadaan yang sangat dibenci Alexa. Dan juga, kenapa kelasnya harus berada dilantai tiga? Alexa tidak tahan dengan suasana yang semakin kaku ini.

"Ca," panggil Virgo akhirnya.

Alexa yang semula menatap lurus kedepan, sekarang beralih menatap lelaki disampingnya.

"Nanti lo pulang bareng siapa?" tanya Virgo.

"Gue dijemput papa," jawab Alexa.

"Kalo gitu gue bakal suruh paman Falex gak jemput lo," kata Virgo.

Alis Alexa seketika menukik selepas mendengar ucapan yang keluar dari bibir Virgo. "Maksud lo apaan bujang?!"

"Ya biar kita bisa pulang bareng, jok motor gue rindu didudukin sama lo," jelas Virgo. Alexa memutar bola matanya dengan malas.

Akhirnya mereka sampai di kelas. Dan sekali lagi ada sesuatu di atas meja Alexa. Virgo yang melihat hal itu jadi penasaran. Padahal waktu dia pergi ke toilet, dia yakin tidak ada apapun diatas meja Alexa. Lelaki itu mengambil sticky note yang tertempel disana lalu membacanya.

Selamat pagi, aku orang yang sama. Semoga hari ini cerah, kayak kamu.

Lantas Virgo menatap Alexa. "Sejak kapan lo dapet kiriman kaya gini?"

"Dari lusa sih kalo gak salah," jawab Alexa.

"Terus lo selalu makan coklatnya?"

"Ya makanlah, kan sayang," ucap Alexa hendak merampas coklat itu dari tangan Virgo.

Dengan cepat Virgo menaikkan coklat tersebut tinggi-tinggi. Sampai Alexa menjinjit dibuatnya. Apalah tinggi badan Alexa hanya sebatas pundak Virgo.

"Jahat bener lo gak bagi-bagi," kata Virgo.

"Virgo balikin!"

"Nggak mau."

"Balikin setan!"

"Ambil kalo bisa."

Sret!

Coklat itu dirampas oleh seseorang. Lelaki menyebalkan yang selalu muncul dimana dan kapan pun.

"Daripada kalian berdua rebutan terus kek gini. Mending buat gue aja, kan adil lo berdua sama-sama gak dapet," ucap Neon santai.

Neon membuka pembungkus coklat itu, lantas dia memakannya sendirian. Matanya tertutup merasakan manisnya coklat itu meleleh dimulutnya. Sementara Alexa dan Virgo meneguk ludah mereka sendiri. Mereka juga mau!

"Eh gue juga mau bangke!" seru Virgo merampas balik coklat itu.

•••

"Kayaknya ada orang yang selama ini diem-diem naksir sama lo," ucap Tamara yang mambuat lawan bicaranya melotot kaget.

"Ah ngaco lo!" sargah Alexa.

Suasana perpustakaan lumayan sepi. Beberapa siswa disana menoleh ke arah Alexa karena suaranya yang agak mengganggu.

"Kita lagi di perpus bego," decak Tamara memperingatkan temannya.

Alexa tersenyum getir ditempat. Dia baru sadar dirinya ada dimana sekarang.

"Abisnya lo sih, masa bilang ada cowok yang naksir sama gue, siapa coba?" kata Alexa.

Alexa sengaja memilih perpustakaan sebagai tempat untuk menceritakan hal ini pada Tamara. Sekaligus ada beberapa buku yang harus dia kembalikan. Dia berharap Tamara bisa membantunya.

"Ya kalo bukan naksir apaan lagi? Masa dia tiap hari naroh coklat sama sticky note yang isinya kata-kata manis semua?"

Alexa mati kutu. Tapi, bukankah terlalu cepat jika dia mengambil opsi bahwa ada seseorang yang saat ini tengah 'naksir' padanya? Jika benar, siapa?

Alexa menopang dagunya. Satu tangannya lagi sedang mengetuk-ngetuk meja. Tamara yang melihat hal itu menghembuskan nafasnya.

"Tapi tenang, gue bakal bantu lo buat nyari tau siapa orang dibalik semua ini," kata Tamara.

Alexa mengangguk, hatinya sedikit merasa lega. Setidaknya sekarang ada Tamara yang akan ikut membantunya.

"Btw, lo gak ada niat buat bagi-bagi coklatnya?"

Alexa menatap datar pada gadis itu. Tidak Virgo, tidak Neon, mereka semua sama saja.

•••

Alexa berjalan mengekori Virgo menuju parkiran. Ternyata lelaki itu tidak main-main dengan ucapannya. Beberapa saat yang lalu Virgo menelpon ayahnya untuk memberi tahu bahwa Alexa akan pulang bersamanya.

Tentu saja hal itu langsung mendapat persetujuan dari sang ayah. Lagi pula ayahnya juga sedang tidak ada di rumah.

"Cepetan jalannya, keburu gerbang ditutup noh!" seru Virgo di depan sana. Entah sejak kapan lelaki itu sudah berada diatas motornya. Dia sedang memakai helm.

Alexa mempercepat langkahnya. Setelahnya dia langsung naik keatas motor itu. Virgo yang tak sengaja melihat ke belakang lantas membuka jaketnya. Dan memberikan jaket itu pada Alexa.

Alexa mengambil jaket itu dengan tatapan bertanya. Virgo yang peka dengan raut Alexa segera menjelaskan.

"Paha lo keliatan, tutupin pake jaket gue," kata Virgo. Alexa sadar betapa pendeknya rok yang dia kenakan. Alexa pun tanpa basa-basi lagi langsung menutupi pahanya menggunakan Jaket Virgo.

"Udah? Sekarang pegangan," titah Virgo.

Alexa menurut dan berpegangan pada pundak lelaki itu. Namun tangan Virgo dengan sigap melingkarkan tangan Alexa dipinggangnya. Dan hal itu otomatis membuat tubuh Alexa menempel pada punggung Virgo. Aroma parfum khas lelaki itu tercium lagi.

"Lain kali kalo gue nyuruh pegangan, pegangan yang bener. Peluk gue kayak gini," kata Virgo. Tak lama kemudian dia menjalankan motor ninjanya. Dan dalam sekejap motor itu hilang dari area parkiran.

Alexa tidak tau. Dia tidak menyadari bahwa tak jauh dari sana, ada seorang laki-laki yang menatapnya dengan sendu.

TBC

Note :
Jangan bosen ya sama cerita ini, makasi udah mau baca!!!

Bunga untukmu 💐

Denpasar © librafairy

Sweet Relation✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang