27. Pengakuan

2K 87 7
                                    

Vote & komen sebanyaknya  ILY ❤
------------------------------------

"Gurunya gak masuk?" tanya salah seorang lelaki.

Tio membalas pesan dari guru yang seharusnya mengajar hari ini. Lantas dia mengangguk sebagai jawaban.

"Katanya belajar sendiri dulu. Ibuknya lagi ada acara di rumahnya," jelas Tio.

"Yey!" sorak semua penghuni kelas. Bahagia karena cukup jarang pelajaran matematika kosong.

Kecuali Neon, dia nampak kesal dengan buku yang sudah dia keluarkan.

"Cih jinja?! Tau gini mending gue gausah pusing-pusing bikin tugas kemarin," sesal Neon.

"Gada ruginya belajar bro," kata Tio.

"Rugi juga kalo gak dinilai bro," balas Neon.

"Bacot!" ketus Virgo. Entah kenapa akhir-akhir ini dia muak dengan ketua kelasnya itu. Padahal hari-hari sebelumnya dia sering mencontek tugas milik Tio. Biarlah dia dicap tidak tau terima kasih.

Alexa juga merasakan bahwa ada perang dingin antara kedua lelaki tersebut. Gadis itu cukup heran kenapa bisa begini.

Neon kembali memasukkan buku-bukunya kedalam tas. Lalu beranjak menuju bangku Virgo.

"Berarti boleh ngantin dong?" tanya Neon.

Tio mengedikkan bahu. "Bebas," jawabnya.

Setengah dari penghuni kelas keluar dari ruangan itu. Ada yang memilih menghabiskan waktu di kantin atau perpustakaan. Hanya ada beberapa orang tertinggal dikelas.

"Virgo kuylah kita ke kantin," ajak Neon.

Virgo setuju dengan ajakan temannya. Dia menoleh pada Alexa yang tengah sibuk memainkan ponselnya.

"Ca, kantin," ucap Virgo.

Alexa mendongak karena posisi Virgo yang berdiri sedangkan dia duduk. Alexa memasukkan ponselnya ke dalam saku. Dia mengiyakan ajakan Virgo, lagi pula tadi pagi dia tidak sarapan akibat takut telat karena bangun kesiangan.

"Alexa tunggu! Ada yang mau gue sampein ke elo," cegat Tio. Lelaki itu menghampiri Alexa yang hendak pergi bersama Virgo.

Alexa menatap Tio. Dan entah mengapa dia merasa deg-degan. Dia merasa sesuatu akan terjadi.

"Emang gak bisa entaran diomongin?" tanya Virgo malas.

Alexa menyentuh pergelangan tangan Virgo. "Lo bisa duluan, entar gue nyusul," kata Alexa.

"Gak bisa," tolak Virgo. Alexa pun menghela nafasnya, mulai lagi.

"Lo mau ngomong apa?" tanya Alexa tanpa basa-basi.

Tio mendadak gugup. Dia lantas mengeluarkan setangkai bunga mawar berwarna merah dari belakang punggungnya.

Virgo yang menyaksikan hal itu langsung melotot kaget. Neon juga tak kalah kagetnya. Neon melirik Virgo sekilas dan secara bersamaan Virgo juga menatapnya.

"Ca, gue mau jujur sama lo. Gue tau ini terlalu cepet, tapi kalo gue nunggu lo buat peka, itu bakal lama banget dan gue gak bisa nahan perasaan gue lagi," kata Tio.

Beberapa anak kelas yang masih berada diruangan itu mulai mengalihkan atensi mereka pada adegan diambang pintu itu.

"Bentar, maksud lo gimana? Gue gak ngerti," kata Alexa getir. Matanya melirik ke segala arah.

"Gue suka sama lo dari dulu. Tapi gue gatau lo gimana. Maka dari itu gue mau lo jawab pertanyaan gue, lo mau nggak jadi pacar gue?"

Pengakuan itu sukses membuat orang-orang yang ada disana menutup mulut mereka tak percaya. Begitu pun Alexa, dia amat terkejut dengan kejadian mendadak ini.

"Hah?!" pekik Neon. Dia reflek memukul lengan Virgo.

Alexa diam, tidak tau harus menjawab apa. Ini terlalu tiba-tiba dan otaknya tak dapat berfikir dengan jernih.

Tio yang mengerti pun tersenyum teduh. "Lo nggak harus jawab sekarang. Tapi untuk bunga ini, lo tetep harus terima."

"Terima aja si Tio. Dari pada digantungin terus sama Virgo!" sorak salah satu teman sekelasnya.

Tio memberikan bunga itu pada Alexa. Gadis itu menatap setangkai bunga ditangannya, lalu menatap Virgo.

"Kalo udah selesai, cari gue di kantin," kata Virgo datar kemudian pergi. Neon mengikuti dari belakang.

Sejujurnya, Virgo merasa hancur. Seharusnya dia lebih dulu jujur pada perasaannya. Tapi, jika memang ini jalannya, dan apapun jawaban Alexa nanti. Maka Virgo akan siap untuk melepas Alexa.

Alexa kembali merasakan sesak dihatinya. Kenapa Virgo malah pergi begitu saja? Tidakkah dia tau bahwa yang Alexa butuhkan adalah dirinya?

"Gue kasi waktu sampe besok, dan gue bakal siap sama apapun jawaban lo. Semoga sesuai sama hati gue ya," kata Tio.

Alexa mengangguk kemudian menyusul Virgo ke kantin. Baru saja hubungan mereka membaik namun sekarang mereka kembali dihadapi dengan masalah baru.

Tapi, apa Alexa bisa mengatakan bahwa pengakuan Tio adalah sebuah masalah untuknya dan untuk Virgo?

TBC

Note : Jangan bosen ya sama cerita ini, makasi udah mau baca!!!

Bunga untukmu 💐

Denpasar © librafairy

Sweet Relation✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang