15. Menjauh

2.2K 92 7
                                    

Vote & komen sebanyaknya, ILY 💞
------------••••••••••••-------------

"Ca, lu ada pulpen lebih nggak?" tanya Virgo.

"Gada," jawab Alexa singkat kemudian lanjut mencatat materi yang ada dipapan.

Sekarang sedang jam pelajaran sejarah. Guru di depan terus menulis di papan seakan tidak punya rasa lelah, berbanding terbalik dengan murid-muridnya yang tangannya mulai terasa pegal. Bagaimana tidak? Materi yang mereka catat sudah hampir lima lempir dan itu belum selesai.

Virgo nampak tidak percaya dengan ucapan Alexa, dengan nekat Virgo mengubrak-abrik tas Alexa. Hal itu membuat gadis itu memutar bola matanya jengkel. Virgo memang sulit diberi tahu.

"Kalo gue bilang gak ada, ya gak ada!" bentak Alexa merampas balik tasnya. Virgo sampai tersentak kaget.

"Dih galak bener... Lagi mens ya?" tanya Virgo. Alexa mengabaikan ucapan sahabatnya.

Guru laki-laki berkaca mata itu menyudahi kegiatannya. Dia menutup buku sambil membenarkan posisi kaca matanya.

"Udah jam, kalian boleh istirahat." Pria berumur itu diam sejenak, berfikir.

"Setelah istirahat, pelajaran saya masih ada satu jam ya?"

"Masih pak!" Tio menyahut. Guru yang kerap dipanggil Pak Dj itu pun mengangguk.

"Kalo gitu kalian istirahat dulu, nanti setelah istirahat kita lanjutkan lagi."

Setelah Guru itu keluar, Alexa segera bangkit dari duduknya. Virgo hendak melontarkan pertanyaan namun gadis itu sudah berjalan pergi. Virgo pun menyusul Alexa.

"Ca, tungguin gue," kata Virgo mengejar Alexa yang semakin mempercepat langkahnya.

Tak susah bagi Virgo untuk menyamakan langkahnya dengan Alexa. Dia segera mencekal tangan Alexa dengan kencang yang langsung membuat Alexa berhenti detik itu juga.

"Virgo lepas!" pinta Alexa mencoba menepis tangan Virgo.

"Lo kenapa sih?" tanya Virgo. Dia heran dengan tingkah sahabatnya. Tumben Alexa bertingkah seperti ini.

"Gue bilang lepasin tangan gue," kata Alexa. Nada bicaranya sengaja ditekan.

"Enggak! Lo jawab dulu pertanyaan gue, lo kenapa kayak gini?" tanya Virgo menuntut, dia menatap serius kedua mata Alexa.

"Mulai sekarang lo jangan deket-deket sama gue," kata Alexa. Virgo mengerutkan dahinya, dia sangat terkejut mendengar kalimat yang dilontarkan Alexa.

Melihat ekspresi Virgo saat ini, Alexa merasa telah menjadi sahabat paling jahat. Demi tuhan sebenarnya Alexa sama sekali tidak ingin mengeluarkan kalimat itu, apa lagi ditujukan untuk Virgo. Tidak sama sekali.

"Maksud lo?"

Tanpa menjawab Alexa menghentakkan tangannya hingga cekalan Virgo terlepas. Lalu dia berlari meninggalkan Virgo disana. Virgo hendak menyusul Alexa namun tiba-tiba seorang gadis menabraknya, gadis itu jatuh dilantai. Dengan segera Virgo menolong gadis itu.

"Eh Paris lo gapapa?"

Paris menggeleng sembari menampilkan senyum manisnya. Dia lantas berdiri dan dibantu oleh Virgo.

"Maaf gue gak bermaksud ngalangin jalan tadi," jelas Virgo.

"Gue gapapa kok," kata Paris.

"Beneran gapapa?" tanya Virgo memastikan. Paris sangat senang diberi pertanyaan seperti itu. Paris lagi-lagi tersenyum.

"Btw, lo mau kemana?" tanya Paris basa-basi. Padahal dia melihat dengan jelas bagaimana Alexa meminta Virgo untuk menjauh. Dalam hati Paris merasa puas karena akhirnya gadis itu takut dengan ancamannya, gadis bodoh!

"Enggak kemana-mana," jawab Virgo tanpa melihat si lawan bicara. Dia menatap koridor di belakang Paris, memikirkan kemana sahabatnya itu pergi.

"Mmm kalo gitu kita ke kantin bareng yuk." ucapan Paris sontak membuat perhatiannya beralih menatap gadis didepannya.

Sebenarnya Virgo ingin menolak karena dia ingin mencari Alexa. Tapi, disisi lain dia juga ingin memberi waktu untuk Alexa. Dia pikir mungkin Alexa moodnya sedang tidak bagus.

Mau tak mau pun akhirnya Virgo pergi ke kantin bersama Paris. Lagi pula perutnya juga sangat lapar sekarang.

Sampainya di kantin, banyak siswa yang memperhatikan Virgo. Mereka heran kenapa lelaki itu kali ini tidak bersama Alexa, melainkan bersama Paris yang setau mereka dua insan itu berada di kelas yang berbeda dan jarang terlihat berinteraksi.

Paris meminta Virgo untuk duduk. Awalnya Virgo menolak tapi Paris tetap memaksa bahwa dialah yang akan memesan makanan. Tak mau membuang waktu, Virgo pun mengalah.

Neon juga ternyata ada disana, dia menghampiri Virgo yang tengah menjadi pusat perhatian. Neon duduk di kursi yang berhadapan dengan temannya itu.

"Sadar nggak, lo jadi perhatian para penghuni kantin?" tanya Neon.

"Terus kenapa? Biasanya juga mereka merhatiin gue," ucap Virgo.

"Lo tuh ganteng tapi sayang agak bego," kata Virgo geram.

"Makanya lo ngomong yang jelas njing!"

"Etdah malah ngegas. Oke, oke, kok lo tumben bareng Paris, Alexa mana?" tanya Neon sambil menyedot minumannya.

Virgo mengusak rambutnya frustasi. "Gue juga gatau, dia minta gue buat jauhin dia."

Neon seketika tersedak selepas mendengar ucapan Virgo. Dia batuk-batuk kemudian berdeham sebentar sebelum kembali bertanya. "Lah kok bisa?"

Virgo menggelengkan kepalanya. Tak lama Paris datang, Neon menatap Paris dengan tajam. Dia curiga dengan gadis yang kini tengah tersenyum padanya, Neon merasa ada yang tidak beres.

TBC

Note : Jangan bosen ya sama cerita ini, makasi udah mau baca!!!

Bunga untukmu 💐

Denpasar © librafairy

Sweet Relation✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang