dua puluh tiga

510 29 0
                                    

Hari sudah larut malam, entah jam berapa tepatnya ketika tidur, Aletha yang sedang nyenyak-nyenyaknya tiba-tiba terganggu karena ponselnya berbunyi dengan nyaring.

Udara malam itu benar-benar amat sangat terasa dingin karena di luar sedari tadi turun hujan dan tidak mereda. Aletha menarik selimutnya kembali, ia menghiraukan ponselnya yang terus berbunyi sejak tadi. Namun lama-kelamaan ia merasa tidak betah dan amat terasa terganggu. Dengan kesadaran yang hanya tinggal setengah Aletha meraih ponselnya yang berada di atas nakas.

Aletha mengucek matanya, menajamkan penglihatan untuk dapat mengetahui apa penyebab ponselnya berbunyi.


My curut is calling

Melihat nama Angga yang terpampang di layar ponselnya membuat aletha menghela
Napasnya. Untuk juga apa sang kekasih nya itu repot-repot meneleponnya saat hari telah larut seperti ini. Aletha pun akhirnya memutuskan untuk mengusap layar ke kanan untuk menjawab panggilan itu.

"Halo"ucapnya pertama kali dengan suara lesu khas orang yang baru bangun tidur.

Terdengar suara kekehan dari ujung sana, namun Aletha enggan bertanya alasan Angga tertawa seperti itu. Aletha lebih menanti apa yang ingin di ucapkan selanjutnya.

"Lagi tidur ya"

"Menurut kamu"Aletha memutar bola matanya, meski orang yang ia ajak bicara melalui sambungan telepon itu tidak akan mengetahuinya.

"Lagian kamu ngapain coba nelfon jam segini, ganggu aja tau. Udah tau aku mau tidur"

"I want to be the first person who say happy birthday to you"

"Apaan aku gak bisa bahasa inggris tauu" ucap aletha berbohong padahal ia sangat fasih berbicara bahasa inggris.

"Astaga tha, nih ya dengerin artinya aku ingin jadi orang pertama yang mengucapkan ulang tahun buat kamu"

"Makasihh angga, love youu heheh padahal sebenarnya aku tahu kok artinya, tenang aja aku gak bodoh-bodoh amat kok, kecuali soal rumus aku nyerah deh heheh"

Saat itu juga Aletha langsung menjauhkan
Ponselnya dari telinganya, ia menatap layar. Saat ini pukul 00:00 yang artinya saat ini juga detik ini juga usianya telah berganti untuk menginjak ke angka yang lebih tinggi yaitu 17 tahun.

Aletha tersenyum sendiri menatap ponselnya, ia sangat tersenyum dan bahagia memiliki sosok angga di dalam hidupnya. Tanpa di sadari jantungnya berdegub kencang, pipinya perlahan mulai dijalari rasa hangat. Lucu, reaksinya bisa sampai begini padahal Angga hanya berbicara melalui telefon bukan di hadapannya.

Tanpa disadari ia meneteskan air mata. Ia meneteskan air mata buka karena perlakuan angga atau ucapan angga melainkan ia teringat sesuatu yang membuatnya sedih. Ia teringat tetkahir kalinya ia diucapkan ulang tahun yaitu disaat umurnya yang ke 12 yaitu ucapan terakhir dari sang mamah. Sejak mamahnya meninggal tak ada satu orang pun yang mengingat tanggal lahir Aletha. Tanpa disadari tangisan nya mulai sesengukan sampai-sampai seseorang dibalik telefon tersebut dapat mendengarnya.

"Hai aletha, are you akay? "

"Yes, im oke"

"Kenapa kamu nangis?"

"Aku cuma ke inget aja terakhir kali aku diucapin kek gini itu disaat umur aku yang ke dua belas, itupun terakhir kali aku diucapin mamah. Dan setelah itu aku gak pernah denger ucapan kaya gitu sampai akhirnya aku kembali mendengar itu dari kamu"ucap aletha

"Hei, jangan sedih kamu harus bahagia ini kan hari ulang tahun kamu. Senyum dong"

Saat itu aletha tersenyum tanpa sadar

"Hmm mungkin ini udah waktu yang pas buat aku ngucapin sesuatu. So, happy birthday Aletha. I wish you can being better person from time to time. Hmm apalagi ya.. "Terdengar Angga berhenti berbicara, dia mungkin sedang merangkai kata - kata untuk kembali diucapkan kepada Aletha.

Belum sempat Aletha mendengar Angga melanjutkan perkataannya, ia sudah memotong lebih dulu.

"Thank's ga"

"No, seharusnya aku yang ngomong kaya gitu ke kamu"

Ucapan itu membuat Aletha mengerutkan keningnya dan terheran.

"Why ? "

"Thanks for always stay by side, even when i don't need you at the first. Im so grateful for that"

Mendengar ucapan tersebut Aletha smekain merasa bahagia ia pun semakin melebarkan senyumannya. Ia berharap ia akan terus bersama Angga baik hari ini, esok atau kapan pun.

"Ga, gw boleh meminta sesuatu ama kamu"

"Boleh kok, kamu boleh minta apa aja tapi jangan pernah minta planet-planet ya kaya uranus, neptunus, venus, jupiter, mars merkurius pokoknya jangan minta kaya gitu ya. Soalnya aku gak tau nanti beli dimana"

Terdengar Aletha tertawa akibat ucapan angga yang menurutnya sangat lucu dan aneh. Dia merasa bahwa dnegan adanya angga ia akan selalu seperti ini. Melepaskan beban dan akan terus tertawa bersama selamanya.

"Sing a happy birthday song for me"ucap Aletha. Dan sebelum Aletha mendengar Angga menyanyikan lagu itu untuknya, ia memilih untuk menekan tombol rekam. Karena belum tentu moment seperti ini akan terulang lagi.

Happy birthday Aletha

Happy birthday Aletha

Happy birthday happy birthday

Happy birthday myletha

Suara Indah Angga mengalun begitu saja membuat Aletha tak berhenti untuk tersenyum kala mendengarnya. Dan tepat di akhir lagu ia sengaja mengubah nama Aletha, menjadi myletha.

"Ga"

"Apa ? "

"Makasih ya"

"Iya sama-sama, udah tidur lagi sana"

"Good night angga"

"Good night to, love you tha"

"Love you to"

Sambungan telepon telah terputus. Aletha memeluk ponselnya dengan senyum yang masih selebar sebelumnya. Mungkin malam ini adalah malam paling Indah sepanjang hidupnya, dan semua itu hanya karena Angga.

🦂🦂🦂

Hi semua para reader's tercinta. Sebelumnya author mau minta kalau ceritanya agak kurang menarik atau kependekan.oh iya maaf juga ya kalau banyak typo berlebaran dimana-mana

Thank youu and see u

Btw jangan lupa VOMENT


ALETHA √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang