Setelah dirasanya aletha tidak bangun-bangun pria tersebut berniat membawa aletha kerumahnya.
23.37
"Bik buka pintu nya?" teriak angga, sembari mengangkat badan aletha yang tidak sadarkan diri.
Ya pria tersebut adalah angga, angga tidak sengaja lewat di daerah club tersebut dan tak disangka angga melihat Aletha sedang tak sadarkan diri.
"Aduh kenapa non aletha den? " tanya bibik khawatir setelah membukakan pintunya.
"Nggak tau bik, angga bawa ke kamarnya boleh bik?"angga balik tanya, nampaknya ada raut wajah kekhawatiran yang mendalam.
"Iyah den bawa aja"bibik memutuskan membolehkan angga membawa aletha kekamarnya.
Kemudian angga membawa aletha ke lantai atas menuju kamarnya, setelah itu membaringkan tubuh aletha di kasur miliknya.
Angga memandang wajah damai aletha, disaat Aletha tidur terlihat sekali aura wanitanya, beda saat sedang sadar aletha lebih petakilan. Angga mondar- mandir berharap Aletha segera sadar, tapi masih ada rasa kesal angga pada aletha,saat keadaan sedang emosi bisa-bisa saja angga hilang kendali.
"Eunggggg" aletha mengerang yang tepatnya Aletha telah sadar, ia memegang tengkuk nya yang agak pegal.
Aletha menyesuaikan penglihatannya apa ia tidak mimpi dihadapannya ada orang yang selalu ia langitkan itu. Angga merasa ada pergerkan dari tangan aletha angga berbalik melihat keadaan aletha.
"Angga"panggilnya dengan suara serak orang khas bangun tidur.
Tak ada sahutan dari angga mungkin angga masih kesal dengan aletha.
"Angga"panggilnya lagi. Masih tetap sama belum ada sahutan dari angga.
Akhirnya kekesalan aletha meluap ia ingin segera membicarakan ini semua ingin meluapkan semua unek-uneknya.
"Angga maafin aku" ucap aletha parau, sudah ada satu tetesan kristal cair yang membasahi pipi mulusnya.
"Kamu minta maaf setelah kamu melakukan semua ini"ucap angga sambil melemparkan sebuah beberapa foto yang memperlihatkan aletha tengah di cium oleh seseorang
"Angga kamu salah paham dia itu se-"ucap aletha dan langsung terpotong karena Angga tiba-tiba meletakkan tangannya di mulut Aletha yang artinya menyuruh Aletha berhenti bicara
"Angga pleasee maafin aku"ucap aletha dengan suara yang parau bahkan air mata terus saja mengalir dari matanya sampai ia sesenggukan.
Angga mengacungkan tangan seolah berkata diam, aletha yang diperlakukan seperti itu merasa takut sekali.
"Angga aku bisa jelasin" aletha berusaha tenang.
Akhirnya angga berbalik menatap aletha namun masih ada raut kekecewaan didalam diri angga.
"Jelasin!" perintah angga tegas, aletha yang dijawab seperti itu bertambah bergetar melihat angga seperti nya marah sekali.
"Jadi apa yang kamu liat itu salah paham" aletha berusaha meyakinkan angga.
"Salah paham lo bilang, jelas-jelas gw liat foto lo pake mata kepala gw sendiri" angga berucap tidak percaya.
Deggg...
Aletha merasa terhenyak dan sakit, bagaimana mungkin angga memanggil dengan kata lo.
Aletha diam tidak bisa menjelaskan lagi ia benar-benar kehabisan kata-kata, ia memilih diam.
"Lo selalu bohong sama gw,kalau lo itu sering tawuran kan tanpa pengetahuan gw kan?" tanya angga tegas, tak kuat lagi ia memendam unek-uneknya.
"Maaf" itulah kata yang hanya bisa aletha ucapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALETHA √
Ficção AdolescenteFinish Aku cemburu Aku ingin memilikinya kembali Aku menyayangi dia " Ya, itulah yang sebenarnya aku rasakan. Aku tak mungkin bisa berpura-pura lagi. Aku tak bisa berbohong lagi. Aku tak bisa berpura-pura tak membutuhkannya. Sudah sekian lama kami...