Dua Puluh enam

520 29 0
                                    

Semenjak kejadian semalam, tak ada sapaan baik dari aletha maupun Angga, mereka seolah tidak pernah saling mengenal, hanya ada tatapan mata namun segera dialihkan oleh keduanya, bisa dilihat tatapan mata itu ada beribu luka, kecewa bahkan kebencian yang tidak bisa dijelaskan.

"Loh leth kok lo duduk ditempat gw sih, sana gw mau duduk" usir nathan saat aletha mendudukan dirinya di tempat nathan duduk.

"Lo duduk ditempat gw dulu" balas aletha ketus seolah dia tidak berbuat salah.

"Kagak Mau gw, sana cepet gw mau duduk" usirnya lagi.

"Bacot yah lo, hari ini aja"

"Husssh kenapa sih lo?" tanya nathan, tidak biasanya aletha seperti itu, mungkin nathan melihat wajah kusut aletha.

"Udah sana" usir aletha ketus.

Angga yang sedari tadi melihat perdebatan aletha dan nathan hanya memandangnya lemas, mungkin soal kejadian semalam aletha enggan untuk berdekatan dengan dirinya.

"kenapa tuh anak?" tanya nathan saat dirinya duduk di dekat Angga.

Angga hanya menggedikan bahu saja seolah berkata tidak tahu.

"Palingan abis bikin nangis si letha tuh orang" alex angkat suara seolah menyindir Angga.

"Kalau gak bisa jagain cewek jangan sok-sokan pacaran deh" lanjutnya lagi sedikit menghina.

Angga yang disindir seperti itu hanya bisa diam walau emosinya sudah memuncak.

"Assalamualaikum siswa-siswi yang saya cintai dikarenakan hari ini ada rapat dadakan semua murid diharuskan belajar dirumah terlebih dahulu, besok baru kembali lagi ke sekolah" suara menggema dari pengeras suara yang terdapat diruang guru.

Semua murid nampak histeris mendengar pengumuman itu, sungguh kebahagiaan yang diharapkan semua siswa-siswi disekolah ini.

Aletha nampak lesu berjalan kearah parkiran untuk menunggu angkutan umum di halte, ia tidak lepas dari pandangan menunduknya, ia kembali mengingat kembali kejadian semalam matanya mulai memanas dan kelopaknya sudah berat ingin rasanya menumpahkan isakannya itu.

"Pulang Bareng gw yuk" tawar alex yang tiba-tiba muncul dihadapannya sekaligus membuyarkan lamunan aletha.

Aletha melengoskan pandangannya enggan untuk bertatap muka dengan alex rasanya mood hari ini benar-benar hancur.

"Ayo deh gw tau lu lagi ada masalah sama si cupu itu kan?" tanyanya menyeringai.

"Bukan urusan lo" aletha balas ketus sembari melangkah meninggalkan alex, namun aletha kembali kesal saat tangan alex mencekalnya.

"Lepasin anjing gak usah pegang pegang tangan gw" aletha menghempaskan tangan nya kasar.

"Terserah deh kalau lu gak mau terima tawaran gw, gw cuma mau bilang kalau Angga udah gagal jadi pacar lo" alex terdiam sebentar aletha hanya merespon dengan tatapan sinisnya, alex melanjutkan ucapannya"oh iya gw mau tawarin tar malem temen gw ngadain balapan, kalau gak mau dibilang pengecut lo harus datang" setelah mengatakan itu alex berlalu pergi meninggal kan aletha.

Mood aletha hari ini benar-benar hancur sumpah rasanya ingin melampiaskan semua nya untuk memukuli alex saat ini juga.
🦂🦂🦂

Malam dan angin kini berpadu menjadi satu. Angin malam menyapu wajah aletha yang terlihat sangat cantik. Padahal keadaannya kini sedang kacau bahkan kelopak matanya terlihat menggelap, dan bibirnya pun pucat pasi.

"Woy udah dateng lu? "Tanya rickho

"Hmm"balas aletha dengan jutek

"Gw mau ngasih tau kalau nanti jam sebelas malem lo bakal ikut balapan lawan Elang"ucap rikcho

ALETHA √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang