Flashback off...
"Rai...kok malah ngelamun sih!"decak Vio kesal karena sedari tadi Raina tidak mendengar ucapannya.
"Eh...enggak kok yaudah yuk"jawab Raina sambil melanjutkan langkahnya kekantin.
"Vio,aku boleh nanya nggak?"tanya Raina yang kini menatap Vio.
"Nanya aja kali"
"Si Azka punya sodara nggak?"Bukan tanpa alasan Raina bertanya seperti itu pasalnya dulu ia sering mendengar bahwa Putra nama panggilannya adalah Alka.
"Ih Laina,udah belapa kali cih,aku bilang kalau nama aku bukan Putla tapi alka"ucap seorang anak kecil sambil mencibirkan bibirnya kesal.
"Setau gue sih nggak ada soalnya gue nggak pernah denger dia ngomong soal sodaranya gitu,apalagi liat."
"Mungkin Putra beneran Azka,dulukan Putra masih cadel Rai."ucap Raina dalam hati.
"Emang kenapa nanya gitu?"
"Eh..itu.Vio kita udah sampai"kata Raina mengalihkan perhatian Vio.
"Yaudah yuk masuk"ucap Vio yang dibalas helaan nafas lega oleh Raina.
"Kita duduk dimana Vio"
"Dimeja itu aja"tunjuk Vio kearah Meja yang terletak 10 langkah dari meja Azka dkk.
Mereka berduapun berjalan kearah meja itu,pandangan Raina tak henti hentinya menatap Azka yang kini tengah menyesap rokok di pojok kiri kantin.
Tak lama kemudian Azka juga melihat kearah Raina,pandangan mereka bertemu beberapa saat hingga Azka memutuskan kontak mata itu."Lo mau pesen apa Rai?"tanya Vio yang sontak membuat Raina memutus tatapannya dari Azka.
"Samain aja"
"Yaudah gue pesenin dulu"ucap Vio sambil berlalu dari hadapan Raina.
Selang beberapa menit Viopun kembali dengan membawa dua mangkuk bakso
"Nih,baksonya"Vio menyodorkannya kearah Raina."Makasih"kata Raina dengan senyum,kemudian mengambil saus dan menuangkannya kemangkuk.
Sementara itu Azka and the geng kini tengah duduk di meja favorite mereka yang terletak di pojok kiri kantin.Azka benar benar jengah terhadap pandangan siswi siswi CHS yang terus menatapnya dengan genit,walaupun Azka terkenal dengan keberandalannya namun yang perlu kalian ketahui Azka sampai saat ini masih singgle.Ia belum pernah pacaran,dan belum pernah menyukai seseorang,kesehariannya ia hanya latihan basket bersama ke 4 temannya,balapan,dan main ke club
Itu sebabnya ia kerap kali kesepian apalagi orang tuanya terlalu sibuk mengurusi pekerjaan mereka.Ia merasa bahwa hidupnya hanya berwarna hitam dan putih,membuatnya merasa monoton dan bosan tanpa ada warna selain itu."Eh itu bukannya si cupu ya?"ucap Bara sambil menunjuk kearah meja dekat tempat duduk mereka.
"Eh iya bener,Azka saatnya beraksi"Virgo menimpali.
Setelah mengucapkan itu Azka dkk langsung berdiri menghampiri meja tempat duduk seorang gadis dengan rok panjang,baju kebesaran serta rambut yang dikuncir kuda dan jangan lupa kaca mata bulatnya yang menutupi mata coklat indahnya.
Sesampainya disana Azka langsung merampas mie bakso yang ada dihadapan Raina dan menumpahkannya tepat diatas kepala Raina.Yang sontak membuatnya menjerit bukan hanya karena panas tapi kuah yang penuh dengan saus itu masuk kedalam matanya."Perih .."kata Raina lirih sambil mengibas ngibaskan tangannya ke matanya.
Melihat itu Vio segera mengambil air kemudian memberikannya ke Raina.Vio juga tidak berani untuk memarahi dan melarang Azka melakukan itu,emang dia siapa cuman sebagai butiran debu disekolah ini dibanding Azka yang notebennye anak pemilik sekolah.
Semua murid yang ada dikantin itu mengerumungi Raina yang kini tengah menahan perih dimatanya.Ada yang mengeluarkan handphonenya membuat vlog dan video tentang pembullyan yang dilakukan Azka dkk."Itu buat lo yang udah ganggu tidur gue waktu itu."ucap Azka dengan menyeringai.
"Dan ini buat lo yang udah berani nonjok gue"lanjutnya sambil menumpahkan kecap kearah Raina yang sudah menangis saat ini.
Baju dan rambut Raina sekarang telah dipenuhi oleh kecap yang tadi ditumpahkan Azka."A..aku nggak sengaja nonjok kamu Putra,ta..tapi lengan aku disenggol"ucap Raina membela diri sambil melihat kearah Virgo yang kini memelototkan matanya kearah Raina.
"APA LO BILANG HAH,LO NUDUH GUE?"ucap Virgo sambil mendorong kasar Raina yang kini sudah terjatuh di atas lantai kantin.Raina mengadu kesakitan saat merasakan sakit dilutut dan kedua tangannya.
"Ckck lo manggil gue barusan apa?Putra?"ucap Azka sambil mendekat kearah Raina.
"I...iya"
"Nama gue Azka bukan putra"jawab Azka.
"Hmm satu mangkuk lagi yah"tambah Azka sambil mengambil mangkuk bakso milik Vio yang masih berdiri tanpa tau harus melakukan apa.Mangkuk itu Azka tumpahkan pas dimuka Raina yang sekarang tengah terpejam.
Byurrr
"Udahlah Azka,kasian dia"ucap Bara mencoba menghentikan Azka."Itu buat lo yang udah berani sama gue"ucap Azka tanpa mempedulikan ucapan Bara yang membuat Virgo,Revan,dan Vero tersenyum puas.
Sementara itu Raina terus saja menahan tangisnya dengan menggigit bibir bawahnya.ia masih belum juga membuka matanya antara malu dan takut,marah kini telah bercampur jadi satu.Tidak ada satupun yang berani menolongnya bahkan dari pendengaran Raina murid murid yang menyaksikannya dibully bukannya kasihan malah menertawakannya.
" kamu kenapa jadi berubah gini sih,Putra"ucap Raina dalam hati.
Flashback on
"Huft...huft"nafas anak perempuan kini terdengar ngos ngosan setelah berlari cukup jauh.
""Laina,kamu masih kuatkan?"ucap Arka sambil menunduk memperhatikan wajah Raina didepannya.
"Aku huft capek Putla"jawabnya sambil mengatur nafasnya.
"Yaudah kamu naik kepunggung aku ya!"ucapnya sambil berjongkok didepan Raina.
"Eh nggak usah Putla aku masih kuat kok,benelan"ucap anak kecil itu sambil mengangkat dua jari tangannya membentuk huruf V.
"Yaudah deh,kita kejal lagi yuk!"ajaknya sambil menggenggam tangan Raina,mengejar seorang penjual bakso yang telah jauh dari posisi mereka.
"Om penjual bakso"teriak Arka sambil terus menggandeng tangan Raina.
"Om penjual bakso"teriaknya bersamaan hingga penjual bakso itupun berhenti.
"Huft huft huft,pesan mie baksonya satu om"ucap Arka yang telah selesai menormalkan nafasnya.
"Kok satu Putla,akukan juga mau makan"ucap Raina sambil berdecak kesal.
"Yaudah kita makan sama sama aja nanti mubasil kalau nggak abis"jawab Arka yang dibalas anggukan oleh Raina.
Flashback off
"Denger baik baik,gue nggak akan semudah itu buat lepasin lo"jedanya beberapa saat yang membuat jantung Raina sudah dag dig dug tak karuan kayak lagunya blink dagdigdug hatiku eh malah nyanyikan gue.
"Lo bakalan jadi target bullyan gue sampe gue bosen buat bully lo"lanjutnya sambil tersenyum miring.
Bersambung....
Dont forget vote,koment,and follow
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
Teen Fiction"Janji harus ditepati Raina" Ucap Arka dengan nada lembut membuat gadis dihadapannya seketika mendongak menatap lawan bicaranya. __________ "Bisakah aku egois kali ini? tolong lupakan janji itu untukku" Ucap Azka dengan parau menatap...