Raina saat ini sedang bersiap siap menuju kesekolah,ia menghela nafas kasar hari ini mungkin akan menjadi hari yang cukup berat baginya,sepedanya rusak dan ia harus berjalan menuju halte untuk menunggu bus atau berjalan menuju jalan raya menunggu angkot disana.Pilihannya kali ini jatuh pada bus dengan alasan tertentu.Permasalahan kedua ia kesekolah akan memakai sendal karena sepatunya telah dilempar Azka ke atap gazebo dan sudah bisa dipastikan bahwa murid murid CHS akan menghujatnya.Iapun telah menceritakan semuanya ke ibunya perihal pembullyan yang dialaminya selama ini dan tanggapan ibunya sungguh mengejutkan Raina.
"Ambil hikmahnya nak,kamu taukan hanya pohon yang berbuah manis yang dilempari batu,anggap saja kamu orang spesial"ucap ibunya tempo lalu sambil mengusap rambut anaknya.
¢¢¢¢¢
Berbeda dengan Raina.Azka saat ini tengah sarapan bersama kedua orang tuanya dan seseorang.Sarapan pagi berjalan dengan hikmat dengan Azka yang sedari tadi bungkam tanpa berkata sepatahpun."Kamu belum jelasin kepapa kenapa kamu pulang secara tiba tiba dan mau lanjutkan sekolah kamu disini?"tanya pak Aditama memecah keheningan.
"Entahlah pa,Arka juga nggak tau"jawabnya singkat sambil melanjutkan sarapannya.
"Arka kayak punya firasat kalau Arka nggak balik sekarang maka aku bakalan nyesal."lanjutnya sambil menghela nafas pelan.
"Maksudnya?menyesal karena apa?"kali ini mamanya yang bertanya.
"Arka juga nggak tau mah,bisa jadi itu cuman perasaan Azka doang"
Azka hanya menyimak pembicaraan mereka bertiga tanpa mau menimpali."Yaudah kalian buruan sarapan nanti telat kesekolah"ucap Pak Aditama yang dibalas anggukan oleh Arka.
Ya Arka Putra Aditama,kakak dari Azka usia mereka terpaut satu tahun.Semalam kira kira pukul 11.00 malam ia sampai di bandara soekarno hatta,dan menelfon Azka untuk menjemputnya disana.
Sejak kecil Arka sering berkunjung kerumah neneknya di malang,berbeda dengan Azka yang hanya pernah menginjakkan kakinya dirumah neneknya saat neneknya meninggal.
Hari ini Arka akan bersekolah di CHS sama seperti Azka.Bedanya kalau Azka kelas 11 dan Arka kelas 12."Lo naik apa kesekolah?"tanya Azka saat keduanya kini berada di pintu.
"Mobil fortuner,lo?"tanya balik Arka menoleh sekilas ke Azka.
"Mobil gue"ucap Azka yang dibalas "oh"oleh Arka.
"Gue duluan"Setelah mengucapkan itu Arkapun berlalu dari hadapan Azka.Azka menatap punggung kakaknya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Gue seneng lo balik Arka,cuman lo yang nemenin gue saat mama sama papa sibuk dengan dunia kerjanya waktu kita kecil dulu,tapi kenapa gue juga punya firasat buruk tentang kedatangan lo yang secara mendadak ini"ucap Azka dalam hati masih fokus memerhatikan mobil fortuner yang telah melaju menjauh dari garasi.
Azka menghembuskan nafas kasar setelah itu melanjutkan langkahnya kegarasi.
________
Raina saat ini berada di tengah gerbang sekolah,ia ragu untuk melangkahkan kakinya masuk.Di parkiran banyak sekali murid murid CHS yang tengah memarkirkan kendaraannya atau sekedar hanya duduk duduk santai sambil bergosip untuk cewek dan menggombali adek kelas untuk murid cowok.Jika ia masuk berarti ia siap untuk menjadi pusat perhatian dan telah siap untuk mendengar ejekan ejekan mereka.Tepat saat ia telah memantapkan hatinya untuk masuk tiba tiba sebuah klakson mobil dari arah belakangnya sontak menghentikan langkahnya.Ia teringat saat pertama kali memasuki sekolah ini,Raina juga berhenti ditengah gerbang sekolah dan sebuah motor ninja merah mengklakson dari arah belakangnya.Yang pada saat itu Azkalah pengendara motor itu dan meneriakinya dengan kata kata kasar.
Tidak ingin terulang diteriaki seperti dulu,Raina segera bergeser dan memberi jalan pada pemilik mobil fortuner itu.
Raina memerhatikan mobil itu yang kini sudah mulai membuka pintu mobil.Seorang cowok berwajah blasteran,kulit putih mulus,berperawakan tinggi dan yang paling utama sangat tampan.Raina yang melihat itu mulai mengerjap ngerjapkan matanya dari sekian cowok diCHS yang pernah ia temui Azka dan cowok inilah yang memiliki wajah sangat diatas rata rata.
"Aaaaaaaaaa"teriak histeris cewek cewek yang ada diparkiran.
"Itu murid baru?ganteng banget sumpah."ucap cewek satu sambil geleng geleng kepala.
"11 12 sama Azka"
"Inimah bukan sebelas duabelas lagi tapi udah duabelas duabelas malah"ucap murid beralis tebal disebelahnya tanpa mengalihkan perhatiannya dari Arka.
Arka tidak menghiraukan teriakan dan pujian pujian yang terus dilontarkan oleh siswa perempuan diparkiran itu.
Saat hendak berlalu dari parkiran,Arka tanpa sengaja melihat seorang gadis yang tengah berdiri dengan tangan meremas tali tasnya yang juga tengah menatapnya.Arka mengalihkan pandangannya ke bawah.
"Pake sendal?"ucap Arka dalam hati sambil menaikkan sebelah alisnya.
Beberapa detik berikutnya Arka menaikkan kedua bahunya cuek dan berjalan menuju ruang kepala sekolah,menghiraukan tatapan tatapan kagum dari murid murid yang ada diparkiran juga seorang gadis yang menatapnya dengan tatapan sulit diartikan.
"Ckck dasar mata keranjang"kesal Azka yang berada diluar gerbang masih memerhatikan Raina yang tengah menatap kakaknya tanpa berkedip.
"Kok aku ngerasa nggak asing ya sama tatapan cowok tadi?"batin Raina.
TBC(To Be Continue).....
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
Teen Fiction"Janji harus ditepati Raina" Ucap Arka dengan nada lembut membuat gadis dihadapannya seketika mendongak menatap lawan bicaranya. __________ "Bisakah aku egois kali ini? tolong lupakan janji itu untukku" Ucap Azka dengan parau menatap...