Jika sedih,nangis aja.
Karena hidup bukan sekedar untuk tertawa.
~Arka~****
Raina melangkahkan kakinya memasuki roftoop,satu hal yang dirasakannya saat ini tenang tanpa gangguan siapapun.Ia menarik nafas dalam dalam mencoba melepaskan semua beban yang dialaminya selama ini.Hembusan angin serta pemandangan pohon pinus yang berjejer rapi dibelakang sekolah sedikit mampu membuatnya lebih tenang.
Raina mengambil posisi duduk di pinggir roftoop tersebut sambil memejamkan matanya cukup lama.
Flashback on
"Kalau ada orang yang buat kamu nangis,aku akan jadi orang pertama yang nonjok muka dia"ucap seorang anak laki laki sambil tersenyum ke arah Raina.
"Hahaha,kalau pleman,kamu masih belani?"tanya anak perempuan itu dengan senyum meledek.
"Berani"
Flashback end
"Raina tersenyum miris mengingat masa kecilnya dulu bersama Azka.
"Seandainya waktu bisa diputar ulang,aku nggak akan pernah nyia nyiain waktu aku sama kamu Azka"ucapnya dalam hati,tak terasa air matanya kembali menetes mengingat perlakuan Azka selama ini yang selalu membuatnya meneteskan air mata.
"Omongan kamu bullshit Az"batinnya berteriak dengan masih memejamkan matanya.
Arka tersenyum memerhatikan seorang gadis yang saat ini masih memejamkan matanya.Sebegitu nyamannyakah Raina dalam posisi seperti itu hingga Arka yang sedang duduk tepat disampingnya dan memerhatikannya tak ia sadari keberadaannya.
"Cantik"ucap Arka refleks yang sontak membuat Raina membuka matanya.
"Nih mulut susah banget diajak kompromi"gerutu Azka sambil memukul pelan mulutnya.
"Ka...kamu ngapain disini?tanya Raina sambil menghapus air mata dipipinya.
"Lo nangis?"bukannya menjawab ia malah bertanya yang jelas jelas jawabannya sudah ia tahu.Entah mengapa melihat gadis disampingnya saat ini menangis ada rasa sesak yang dirasanya.
"Ng..nggak"jawabnya sambil memaksakan senyumnya.
"Jika sedih,nangis aja.Karena hidup bukan sekedar untuk tertawa".Arka mengucapkan itu dengan ekspresi yang sulit diartikan.
Sedangkan Raina dibuat tercengang mendengar ucapan Arka barusan."Raina,kalau kamu sedih nangis aja.Karena hidup itu nggak sekedar untuk ketawa"ucap Putra sambil menghapus air mata dipipi Raina menggunakan ibu jarinya.
Raina tersenyum kearah Arka dan menampilkan lesung pipinya.Satu hal yang mendeskripsikan perasaan Raina saat ini saat bersama Arka yaitu nyaman.
Arka yang melihat Raina tersenyum kearahnya merasakan jantungnya berdetak tak karuan dan pandangannya tak lepas dari wajah cantik Raina.
Brak
Sontak kedua insan yang saling berpandangan tadi mengalihkan perhatiannya pada pintu yang ditutup dengan keras.Namun tidak ada siapa siapa disana,hanya terlihat pintu dengan cat abu abu itu yang masih bergerak mungkin karena efek bantingan tadi.
*****
"Aghhh BANG*AT"teriak Azka sambil memukul tembok dihadapannya dengan keras.Saat ini ia sedang berada di belakang sekolah dan melampiaskan semua amarahnya disana.Dipikiran Azka saat ini terus tergiang Raina dan Arka yang saling berbagi senyuman dan saling bertatapan.
"Gue nggak akan pernah biarin Raina dekat sama cowok lain,sekalipun itu Arka sodara gue"ucapnya dengan nada tegas.
Baru saja Azka hendak berlalu dari sana,tiba tiba saja ia dikejutkan oleh tangan seseorang yang menepuk pundaknya.
Azka yang melihat cowok dihadapannya sekarang langsung membulatkan matanya tak lama kemudian ia kembali memasang wajah datarnya.
"Lo ngapain disini?"tanyanya ke Bara yang saat ini tengah berdiri tepat dihadapannya.
"Gue yang harus nanya,lo ngapain disini?"
"Bukan urusan lo"jawab Azka dengan ketus sambil membuang tatapannya ke samping.
"Az gue cuman mau bilang sama lo,lebih baik lo sadari secepatnya perasaan lo kalau lo itu cinta sama Raina".
"Siapa juga yang cint.."ucapan Azka terpotong oleh Bara yang kembali berbicara.
"Sebelum Raina dibuat nyaman sama cowok lain termasuk kakak lo sendiri.Dan gue liat dari tatapan Raina ke lu itu kalau dia juga cinta sama lo"
"Sadar Az,sebelum semuanya terlambat dan buat lo nyesel"
Setelah berbicara panjang lebar,Bara menepuk dua kali bahu Azka setelah itu berlalu dari sana meninggalkan Azka yang saat ini tengah merenungi ucapannya barusan.
"Apa benar gue udah jatuh cinta sama Raina?"ucap Azka dalam hati.
"ARGH,itu nggak mungkin"ucapnya mencoba menampis semua pikirannya yang saat ini terus terusan memikirkan ucapan Bara barusan.
Azka berjalan menyusuri koridor menuju kekelasnya,beberapa menit lalu bel berdering menandakan jam istirahat telah selesai.Azka sedari tadi terus melayangkan tatapan tajam dan mautnya ke murid murid yang memandangnya dengan kagum.Entah mengapa amarahnya sedari tadi belum mereda.Sebegitu berpengaruhnya kah Raina di fikiran Azka?.
Azka mengerutkan dahinya saat melihat Nabila duduk ditempat Raina.
"Lo ngapain disitu?"tanya Azka dengan ketus sambil berjalan kearah bangkunya.
"Mulai sekarang gue duduk sama lo,soalnya Raina minta gue tukaran tempat duduk katanya sih dia mau duduk sama Vio"jelas cewek berambut ombre itu sambil tersenyum manis kearah Azka.
Azka mengalihkan pandangannya kearah Raina yang ternyata juga tengah menatapnya,sesaat setelahnya Raina memutuskan kontak mata itu.
"Ver tukeran"
"Ih,ogah gue sama nenek sihir"balas Vero sambil melirik sinis ke Nabila.
"Gue juga ogah kali sama lo"ucap Nabila ketus ke Vero.
Azka menatap Vero dengan tajam,mau tak mau Vero yang ditatap seperti itu akhirnya pasrah juga.Ia bangkit dari bangkunya dan berjalan ke bangku Azka sebelumnya.
"Jangan kegeeran lo,gue juga terpaksa kali duduk sama lo"ucap Vero.
"Idih najis"
_______
Arka saat ini tengah duduk dibangkunya sambil menyandarkan punggungnya ditembok kelas,untung saja kelasnya~12 Ipa 1 saat ini tengah free class jadi ia tidak perlu mendapat teguran oleh guru karena tidak fokus memperhatikan guru yang sedang menjelaskan.
Entahlah fikirannya sedari tadi terus melayang ke seorang gadis cantik berlesung pipi yang diketahuinya bernama Raina.Sebuah nama yang sama dengan nama seseorang yang spesial dimasa kecilnya dulu.Mengingat wajah Raina yang begitu manis saat tersenyum kearahnya di roftoop tadi,ia merasakan darahnya berdesir.Dan seketika senyum dibibirnya tercetak dengan jelas.
"Aaaaaaaa"teriakan siswi dikelas itu yang melihat Arka tersenyum seketika menyadarkan Arka dari lamunannya.
"Arka ganteng banget kalo senyum ya Allah"teriak gadis berambut sebahu tanpa malu sedikitpun.
"Sumpah ganteng banget"
"Udah keren,tajir,pintar,ganteng pula.Udah paket komplit pokoknya"
Arka hanya memandang jengah teman teman kelasnya yang begitu berlebihan menanggapinya.Ia kemudian beranjak berdiri dari tempatnya berniat pergi ke roftoop untuk menyegarkan fikirannya.
Ini lebih pendek dari sebelumnya.Sorry.
Jangan lupa tinggalkan jejak.Vote and koment ya!
To be continue.....
Mari berteman
IG=rusdiana6959
Follback?dm aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
Teen Fiction"Janji harus ditepati Raina" Ucap Arka dengan nada lembut membuat gadis dihadapannya seketika mendongak menatap lawan bicaranya. __________ "Bisakah aku egois kali ini? tolong lupakan janji itu untukku" Ucap Azka dengan parau menatap...