Raina berjalan menyusuri koridor kelas,setiap langkahnya ia hanya bisa menunduk menatap keramik lantai dan sesekali menatap sendal jepit yang ia gunakan.
"Gile,ngapain tuh bocah pake sendal kesekolah udah kayak pengemis aja"ucap cowok berambut acak acakan yang kini sedang nonkrong di depan kelas.
"Hahahaha omongan lu Bay astaghfirullah"kini temannya yang menimpali sambil geleng geleng kepala.
"Sok sokan lu Rif ngomong gitu biasanya juga omongan lo yang nyelekit abis"ucap Vero.
"Ckck maksud gue dia nggak kayak pengemis tapi udah kayak pemungut sampah rongsokan didepan rumah gue"
"HAHAHAHA"tawa kelimanya meledak memenuhi koridor kelas 11 ips 4 dan sekitarnya.
Raina memejamkan matanya berusaha menahan air matanya kemudian mempercepat langkahnya melewati kelas ips."RAINA"teriak Vio sambil melambaikan tangan yang hanya dibalas senyuman tipis oleh Raina.
"Lo kenapa Rai?udah kayak nggak ada semangat hidupnya gitu"tanya Vio sambil menyeret Raina duduk dibangkunya.
"Nggak papa kok Vi"jawab Raina sambil memaksakan senyumnya.
"Baru dateng lo Az?"teriak Revan ketika Azka telah muncul dibalik pintu.
Bukannya menjawab Azka malah melihat ke Raina yang sedang mengobrol bersama dengan Vio dimeja barisan kedua dari depan.
"Raina pindah?"ucap Azka dalam hati.
"Eh Rai,lo diliatin tuh sama Azka"bisik Vio sambil mencondongkan sedikit badannya kedepan yang semula ia sandarkan di tembok.
"Hah?"entah Vio yang suaranya sangat kecil atau Raina yang sedari tadi tidak fokus jadi ia tidak mendengar bisikan Vio barusan.
"Ish,lo liat sendiri deh!"kesal Vio sambil memalingkan wajah Raina menghadap ke Azka.
Raina memandang Azka yang balas menatapnya dengan datar.Setelah itu Azka berlalu menuju ke bangkunya.
"Ckck tadi mandang Arka sekarang mandang gue dasar TUMAN"kesal Azka dalam hati sambil menggeser cukup kasar bangkunya kebelakang.
"Woi bro,muka lo kenapa kusut banget sih?"tanya Virgo yang duduk didepan Azka.
"Gak"balasnya singkat.
"Bel bentar lagi bunyi,yaudah ya Vi aku ke tempat aku dulu"ucap Raina yang dibalas anggukan oleh Vio
¢¢¢¢
"Hari ini siapa yang mau menulis dipapan tulis?"tanya bu Rahma selaku guru biologi."Raina bu"teriak Revan,Vero dan Virgo serempak.
"Eh"kaget Raina menoleh ke vero dan Revan yang suaranya paling keras.
"Boleh Raina?"tanya Bu Rahma memastikan.
"Bo..boleh bu"ucap Raina setelah itu maju kedepan.
"Anak anak seperti biasa catat yang ada dipapan tulis ya"
"Iya bu"serempak murid murid dengan malas.
____
Seperti biasa Azka saat ini sedang tertidur dengan menelusupkan kepalanya dimeja.Hanya terdengar dengkuran halus yang menandakan bahwa Azka sedang terlelap di alam bawah sadar."Lo siap?"tanya Virgo dengan nada pelan ke Revan dan Vero.
"Sip"jawab keduanya sambil mengangkat kedua jempolnya keatas.Sementara Bara yang melihat itu menghembuskan nafas jengah.
"Go,lo itu ket"ucapan Bara dipotong oleh Virgo.
"Bar,lo udah nasehatin kita sebanyak 8 kali tadi pagi.Kalo lo emang nggak pengen bantu yaudah nggak usah tapi jangan larang gue"Virgo mengatakan itu dengan pelan namun penuh penekanan.
"Serah lo"kesal Bara lalu menghadap kedepan.
Virgo mengalihkan perhatiannya ke Vero dan Revan kemudian mengangkat dagunya dan kedua alisnya seolah olah bertanya"gimana udah belom?"
"Beres bro"jawab Revan tanpa mengeluarkan suaranya.
Beberapa menit setelahnya Rainapun kembali duduk,ia geleng geleng kepala setelah menoleh ke arah Azka yang masih tertidur pulas .Sebenarnya setiap Azka tertidur,guru yang mengajar sudah pasti melihatnya tapi apa boleh buat menasehatipun tidak ada gunanya karena hanya akan dianggap angin lalu oleh Azka,menghukum?mana pernah Azka melaksanakan setiap hukuman yang diberikan kecuali kalau yang memberi hukuman adalah omnya yang selaku kepsek dan pak aditama ayahnya.
Raina agak heran pada Vero dan Revan yang sedari tadi memandangnya dengan tersenyum miring juga tatapan Bara yang seolah iba.Tak mau ambil pusing iapun kembali memfokuskan dirinya pada guru berpostur tinggi besar yang sedang menjelaskan didepan kelas.Hingga tak beberapa lama kemudian bel berdering yang menandakan istirahat telah tiba.
"Sampai disini dulu,penjelasan ibu
Assalamu alaikum wr.wb"ucap bu Rahma yang dibalas seluruh murid"waalaikum salam wr.wb"setelah itu melenggang keluar kelas."Sebagian besar murid kelas 11 ipa 1 tak terkecuali Raina masih asik mencatat materi yang ada dipapan tulis ada juga yang telah membereskan buku bukunya kedalam tasnya masing masing orang seperti itu bisa kalian temukan di bangku barisan belakang contohnya Virgo,Revan,Vero dan Bara.
"Woii Azka,bangun udah istirahat nih"ucap Virgo sambil menepuk nepuk bahu Azka.
"Paan sih"kesal Azka masih dalam posisinya.
"Udah istirahat bego,kekantin yuk!"tambah Virgo lagi yang kini berdiri didepan meja Azka.
Azka menengadahkan kepalanya dan melihat kearah cowok yang telah membangunkannya.
"Lo tidur selama 80 menit dan pas lo bangun lo masih aja ganteng,heran gue sama lo Azka!"ucap Vero sambil geleng geleng kepala yang kini berdiri disamping Virgo.
"Orang ganteng mah bebas,napa emang, lo iri?"timpal Virgo melirik ke Vero yang berada disampingnya.
"GUE IRI SAMA DIA?"ucap Vero dengan volume suara yang cukup keras sambil menunjuk Azka yang menatapnya dengan datar.
"YAIYALAH"lanjutnya yang setelah itu mendapat toyoran gratis dari Revan.
"Dasar kecebong curut,gue kira lo bakal bilang ya nggak lah"
"Woii,lo pada liat handphone gue nggak?"ucap Azka sambil mengangkat buku paket yang ada dihadapannya.
Mohon maaf lahir dan batin....
Besok udah masuk bulan Ramadhan
Semoga kita dapat memperbanyak amal ibadah dibulan yang penuh berkah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
Teen Fiction"Janji harus ditepati Raina" Ucap Arka dengan nada lembut membuat gadis dihadapannya seketika mendongak menatap lawan bicaranya. __________ "Bisakah aku egois kali ini? tolong lupakan janji itu untukku" Ucap Azka dengan parau menatap...