"Woii lo pada liat handphone gue nggak?"tanya Azka sambil mengangkat buku paket yang ada dihadapannya.
Raina yang mendengarnya melihat sekilas kearah Azka.
"Emang lo letakinnya dimana tadi?"tanya Vero.
"Gue ngeletakin hp gue disini sebelum gue tidur"tunjuk Azka ke atas meja pas dibelakang Virgo.
"Perhatian semuanya,jangan ada yang keluar kelas dulu sebelum Azka nemuin handphonenya"teriak Virgo yang membuat seisi kelas mulai riuh.
"Jangan ada berisik,gue bakal coba hubungin nomer Azka"teriak Revan sambil menekan beberapa tombol di hpnya.Seisi kelaspun mulai hening tanpa ada seorangpun yang bersuara.
Drrrrr....drrrrrrr
Raina terlonjat kaget saat suara handphone Azka terasa dekat dari posisinya duduk.Seketika kelas kembali riuh saat mendengar dering handphone Azka berbunyi.Bahkan ada yang mengeluarkan hpnya untuk memvideo dan dapat dipastikan akan di posting kesosial media mungkin dengan caption detik detik maling hp ketangkep.Drrrrrrr drrrrrr
Raina seketika pucat pasi saat menyadari bahwa dering itu berasal dari dalam tasnya.Semua pasang mata kini mulai melihat ke arah Raina tak terkecuali Azka,Virgo,Revan,Vero.Bara?ia hanya menatap keramik lantai didepannya.
"Van...buka"perintah Virgo yang langsung dilaksanakan oleh Revan.
Azka sedari tadi terus memandang Raina yang saat ini telah meneteskan air matanya tidak memedulikan Revan yang sedari tadi terus menyodorkan handphone kearahnya.
"Hati hati buat kalian yang sering naro barang berharga sembarangan,dikelas ini ada maling"teriak Vero yang membuat seisi kelas langsung memandang ngeri keRaina.
"Ada apa ini?"ucap seorang pria paruh baya yang kini berada didekat pintu.
"Ada maling pak"ucap seorang cewek yang duduk di kursi paling depan.
"Handphone Azka ada yang nyuri pak"tambahnya yang membuat guru itu berjalan menuju kearah Azka."Coba ceritain kronologinya Azka"
"Biar saya aja pak"ucap Revan dan mengalirlah cerita dari Azka yang tertidur dan menaruh handphonenya dimeja sampai ia menemukan hp itu berada ditas Raina.
"Sebenarnya bukan masalah hpnya sih pak.Misal tuh handphone hilang Azka bisa beli lagi tapi masalahnya kalau dibiarin gitu aja,besok apa lagi yang dicuri sama nih bocah yang mukanya polos polos bangsat"ucap Virgo sambil melirik sinis keRaina yang saat ini sudah menunduk dengan badan yang bergetar.
"Dan gimana kalo tuh hp dibajak atas nama Azka kan berabe pak"tambah Vero yang mendapat anggukan oleh semuanya kecuali Bara dan Azka
"Raina,bapak sangat menyayangkan sikap kamu.Bapak kira kamu murid baik baik tapi ternyata bapak salah"
"Sumpah pak saya nggk pernah nyuri hp Azka"ucap Raina yang kini mulai mendongak dan memperlihatkan pipinya yang kini dipenuhi dengan air mata.
"Azka,aku berani sumpah aku nggak nyuri hp kamu"tambahnya lagi dan melihat ke Azka yang sedari tadi terus menatapnya tanpa berkata sepatah pun.
"Jangan percaya sama dia,realitanya sih gini mana ada maling yang mau ngaku,kalo maling pada ngaku penjara udah penuh"ucap Virgo yang sedari tadi terus memojokkan Raina.
"Percaya sama aku Az,aku nggak mungkin berani buat nyuri hp kamu"ucap Raina lagi mencoba meyakinkan Azka.
"Gue percaya sama lo Rai"ucap Azka dalam hati.
"Azka lo lebih percaya sama nih cewek atau sama kita~sahabat lo"ucap Revan yang membuat Azka menghela nafas gusar.
"Gu...gue lebih percaya sama sahabat gue"jawaban Azka sontak membuat Raina tersenyum miris.
"Bapak akan bicarakan dulu sama guru guru yang lain tentang masalah ini,dan kemungkinan besar beasiswa kamu akan dicabut oleh pihak sekolah"
"Permisi"ucap guru itu dan berlalu keluar dari kelas.
Raina menatap Bara,Vero,Revan dan Virgo dan terakhir Azka.
"Asal kalian tau,aku mati matian berusaha buat dapat beasiswa ini dan kalian dengan gampangnya ngehancurin semuanya"ucap Raina memberanikan diri tidak ada lagi gunanya untuk bersikap sabar toh beasiswanya sebentar lagi akan hilang juga.
"Makasih Az"ucap Raina dengan tersenyum setelah itu berlari keluar kelas meninggalkan Azka yang mulai menyesali ucapannya.
"Lo nggak salah Az,dia yang salah"ucap Virgo tersenyum keAzka.
__________
Raina berlari tak tentu arah,bahkan murid murid di kelas lainpun sudah mengetahui berita itu."Ih kalo gue jadi dia,udah gue pindah sekolah kali saking malunya"ucap salah satu siswi didepan kelas.
"Nggak malu apa dia,nyuri hape disekolah"
"Emang kalo udah dasarnya maling dia nggak bakalan malu"
Raina yang mendengar itu mulai mempercepat larinya menuju ke taman belakang sekolah.Ia memilih tempat itu karena tempatnya yang nyaman mungkin sedikit bisa memperbaiki suasana hatinya dan alasan kedua, jarang sekali ada murid yang kesana sebab jauh dari gedung kelas."Oh jadi cewek itu yang lagi viral di grup sekolah"ucap seorang cowok sambil mengikuti Raina yang terus berjalan sesekali berlari sambil menangis.
¢¢¢¢
"Hiksss...hiksss"tangis Raina memenuhi taman untung saja disana tidak ada siapa siapa."Kalau beasiswanya dicabut,aku harus dapat uang dimana buat bayar spp"ucap Raina sambil menyandarkan punggungnya kesandaran kursi taman.
"Ibu pasti kepikiran kalau dia tau beasiswa aku dicabut"
"Kamu nggak boleh nangis Rai,selama kamu nggak salah kamu nggak boleh takut"ucap Raina berusaha menghibur dirinya.
"Gue percaya kalo bukan lo yang ngelakuin itu"ucap seorang cowok sambil duduk disamping Raina.
Abisssssss
Koment yeeee
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
Teen Fiction"Janji harus ditepati Raina" Ucap Arka dengan nada lembut membuat gadis dihadapannya seketika mendongak menatap lawan bicaranya. __________ "Bisakah aku egois kali ini? tolong lupakan janji itu untukku" Ucap Azka dengan parau menatap...