BIL~19(Rencana)

3.4K 171 6
                                    

Azka saat ini berada disebuah taman yang berada dekat komplek kontrakan Raina,niat awalnya ia ingin kerumah Raina untuk meminta maaf tapi setelah ia pikir pikir kembali ia tidak mungkin meminta maaf keRaina terlalu gengsi untuk mengucapkan kata maaf ke sosok gadis cupu.Jam menunjukkan pukul 9 malam,angin menusuk menembus jaket bomber hitam yang ia gunakan.Ia duduk disebuah bangku panjang sambil memperhatikan pasangan remaja yang lalu lalang.Entah mengapa ia mau ketempat ramai seperti ini tanpa dipaksa.Entahlah,ia hanya merasa harus menyegarkan pikirannya yang sedari tadi terus merasa tidak tenang.

"Lo kenapa sih Rai,semakin gue berusaha benci sama lo semakin itu pula gue selalu ngerasa bersalah"kesal Azka sambil mengusap kasar wajahnya.

"Disatu sisi gue slalu nyakitin lo tapi disatu sisi gue nggak mau liat lo sedih"

"Gue emang baru kenal sama lo Rai tapi kenapa gue slalu ngerasa beda kalau dekat sama lo"

"Dan gue nggak tau rasa beda seperti apa yang gue rasain,bisa jadi itu benci,kesal,eneg,atau nya...nyaman".

"AGHHH"geram Azka sambil memejamkan matanya berusaha menghapus bayangan Raina dalam fikirannya.

"Kak Azka,kamu ngapain disini?"ucap seorang cewek berambut sebahu.

"Raina"refleks Azka ketika membuka matanya.

"Hah Raina?ini aku Vania"jawabnya sambil duduk di sebelah Azka.

Azka mengerjap ngerjapkan matanya berusaha mengembalikan kesadarannya.

"Lo ngapain disini?"tanya Azka tanpa menjawab pertanyaan dari Vania.

"Aku tadi kebetulan jalan jalan sama Feby,dan liat kakak disini"jawabnya yang  dijawab"oh"oleh Azka.

"Adek lo mana?"

"Mungkin lagi beli sesuatu di sana"tunjuk Vania kesebuah warung.

                    ¢¢¢¢¢
Raina saat ini tengah berjalan jalan mengelilingi area taman,untuk pertama kalinya ia keluar malam seperti ini kecuali saat ibunya menyuruhnya membeli obat diwarung.Ia hanya ingin memperbaiki suasana hatinya.Ia melangkah kesosok anak kecil yang berada didepan warung sepertinya anak kecil itu sedang mencari seseorang.

"Adek,namanya siapa?"tanya Raina berjongkok mensejajarkan badannya dengan anak perempuan itu.

Anak kecil itu menoleh dan menjawab"Feby kak,kalau kakak?"

"Nama kakak Raina"

"Kamu ngapain disini Feby?"lanjut Raina menatap lekat anak perempuan berpipi gembul itu.

"Aku lagi nyari kak Vania"Jawabnya.

"Mau kakak bantuin nggak nyarinya?"tawar Raina yang membuat anak kecil itu mengangguk antusias dengan gaya menggemaskannya.

"Ih lucunya"ucap Raina dengan mencubit gemas Feby.
Mereka berdua berjalan dengan sesekali Feby berlari.

"Kak kejar dong kalau bisa"teriak Feby sambil berlari.

"Feby berhenti nanti nabrak orang"

"Maaf kak,aku pasti senang banget kalau kakak yang jadi kakak aku"

"Eh kok gitu?"

"Soalnya kak Vania nggak seseru kakak  kak Vania juga sering ninggalin aku dirumah sama bi Esi."ucap Feby dengan mengembulkan pipinya.

"Nggak boleh gitu dong,kak Vaniakan kakaknya Feby.

"Eh,itu kak Vania.KAK VANIA"teriak Feby yang membuat Azka dan Vania menoleh secara bersamaan

"Raina"ucap Azka pelan yang hanya bisa didengar oleh Vania yang tepat berada disampingnya.

"Kak Raina kenalin ini kak Vania kakak aku"Ucap Feby mendongak menatap Raina.

"Oh jadi ini yang namanya Raina"batin Vania sambil memperhatikan Raina dari ujung kepala sampai kaki.Raina yang diperhatikan seperti itu mulai merasa tidak nyaman.

"Kak Azka"ucap anak kecil itu beralih menatap sosok disamping kakaknya begitupun dengan Raina.Pandangan mereka bertemu beberapa saat yang ternyata sedari tadi Azka menatapnya.

Vania yang melihat itu mengepalkan tangannya,baru kali ini Azka memandang lawan jenis segitunya.

"Ehem,makasih udah anterin adek gue lo boleh pergi sekarang"ucapan itu sontak membuat keduanya saling mengalihkan pandangan.

"Ya..yaudah aku permisi"ucapnya kikuk yang dibalas anggukan kecil oleh Vania sementara Azka ia terus memperhatikan punggung Raina yang mulai menjauh.

"Kamu mau kemana kak?"tanya Vania saat Azka mulai beranjak dari posisinya.

"Pulang"jawabnya tanpa menoleh.
Vania menatap Azka yang mulai menjauh.

"Ini nggak boleh dibiarin,gue bakalan bikin Azka benci sama Raina begitupun sebaliknya"batinnya berucap.

Vania mengeluarkan ponsel dari slim bagnya dan mulai menghubungi seseorang.

"Kak Virgo lagi dimana sekarang?"

"......."ucap cowok diseberang sana.

"Sekarang langsung pulang,ada yang pengen Vania ceritain"

"....."

"Oke"Vania memutuskan sambungannya secara sepihak dan menyunggingkan satu sudut bibirnya keatas.

"Tunggu pembalasan gue Raina"ucap Vania dalam hati.

"Kok senyum senyum sendiri kak?"tanya Feby dengan polosnya.

"Eh nggak,yuk pulang"ajaknya yang dibalas anggukan oleh Feby.

                     
                        *****
Jam sudah menunjukan pukul 10 malam,Raina saat ini tengah menatap bintang dari balik jendela kamarnya.Pikirannya sedari tadi hanya terfokus pada sosok cewek yang ditemuinya di taman beberapa waktu lalu.

"Apa benar cewek itu pacarnya Azka?"gumamnya tanpa mengalihkan perhatiannya dari langit malam.

Flashback off

"Laina"panggil Arka yang sontak membuat Raina menoleh kearahnya.Lama mereka berpandangan hingga akhirnya Arka mengacungkan kelingkingnya kearah Raina.

"Apa?"tanya Raina bingung.

"Janji sama Putla kalau besal nanti kita akan pacalan setelah itu menik dan Laina nggak akan pelnah ingkal janji"

"Janji,tapi Putla juga halus janji sama Laina"Ucap Raina sambil mengacungkan kelingkingnya dan tersenyum manis ke Arka.

"Janji"ucap Arka menatap lekat Raina".

                     Flashback on
"Seharusnya kamu jangan pernah baper dan berharap sama omongan Azka waktu itu Rai,Azka dulu masih sangat kecil dan mungkin saja ucapannya waktu itu hanya sekedar candaan"ucap Raina dengan tersenyum miris sambil menatap kosong kedepan.

"Kamu terlalu bodoh Rai"

"Mulai hari ini jangan pernah lagi mengingat masa lalu Rai!"tambahnya dengan tekad bulat setelah itu beranjak dari tempat duduknya menuju tempat tidur.

Raina berusaha memejamkan matanya agar tidak terlambat kesekolah besok.Ia tidak pernah berfikir bahwa ada sesuatu yang menunggunya esok hari.

TBC......
To Be Continue.....

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang