BIL~14(perasaan aneh)

3.7K 195 5
                                    

"Gue nggak akan pernah biarin Azka dekat sama cewek lain kecuali adek gue"ucap Virgo membatin sambil menyunggingkan satu sudut bibirnya keatas.

"Lo berempat udah keterlaluan banget!lo nggak pernah mikirin perasaan dia yang harus menanggung malu pulang jalan kaki dalam keadaan kek gitu"ucap Bara yang membuat keadaan menjadi hening beberapa saat.

"Ya biarin aja kali,toh itu bukan urusan kita"jawab Virgo tanpa merasa bersalah sedikitpun.

"Kenapa sih lo akhir akhir ini selalu belain sicupu,mana Bara yang kita kenal yang selalu cuek dan nggak peduliin orang lain."ucap Virgo menimpali sambil melirik Bara dikaca mobil.

Huff
Azka menghela nafas kasar,kini perasaan bersalah seperti kejadian dikantin lalu mulai terselip di fikirannya.

"Lo kenapa sih Az?"tanya Azka membantin kedirinya sendiri.Ia bingung kenapa hati dan perbuatannya tidak pernah sinkron,logikanya selalu menginginkan untuk membully Raina namun hatinya seolah menolak logikanya,hatinya menginginkan untuk selalu melindungi cewek yang akhir akhir ini selalu muncul tiba tiba di benaknya.Seperti kejadian di uks tadi saat Raina begitu pucat.

"Turun,kita udah sampai"ucap Virgo namun belum ada pergerakan sama sekali dari Azka,cowok dengan wajah mirip oppa oppa korea yang sekarang saat ini banyak digandrungi oleh anak anak,remaja bahkan orang tua itu masih sibuk dengan fikirannya tentang sosok gadis yang tidak dikenalnya namun mampu membuatnya memikirkannya setiap saat.

"Woi Az,lo lagi ngelamunin apaan sih?"Tambah Virgo sambil melirik keAzka yang masih setia menatap keluar jendela.

"Eh,nggak yaudah ayo keluar"ucap Azka setelah itu keluar dari mobil disusul oleh Virgo.

"Ngapain sih lo ngajakin gue kesini?"ucap Azka saat ia telah berada di antara sahabat sahabatnya.

"Ya mau makan gratis lah"timpal Vero yang diangguki oleh Revan.

"Yaudah ayok masuk"kata Revan setelah itu melenggang masuk ke dalam cafe yang sangat ramai itu.

"Ckck,pemiliknya siapa yang nyuruh masuk siapa"kesal Azka setelah itu menyusul masuk.


Gadis dengan rambut dan baju sekolah yang telah basah itu berjalan dengan menunduk,sesekali ia mendengar bisik bisik remaja cewek yang dilewatinya.

"Kasian banget sumpah"kata seorang cewek dengan rok spam selutut itu diiringi dengan tatapan sinis.

"Itu pengemis bukan sih,tapi kok pake baju sekolah?"ucap temannya yang dibalas kekehan oleh yang satunya.Raina yang mendengar itu mulai mempercepat langkahnya.Disepanjang perjalanan pulang ia sangat risih terhadap pandangan orang orang yang menatapnya aneh.

Sekitar 25 menit berjalan dengan tergesa gesa akhirnya iapun bisa bernafas lega saat melihat rumahnya dari kejauhan,bajunyapun saat ini sudah kering tapi ada bagian yang berubah warna.

"Assalamu alaikum bu"ucap Raina sambil mengetuk pintu kontrakannya.

"Wa alaikum salam"jawab Dian-ibu Raina saat sudah membuka pintu rumah.

"Baju kamu kenapa kotor begini?Rai uhuk uhuk"tanya Ibu Dian merasa khawatir.

"Eh itu tadi bu nggak sengaja nginjak genangan air dijalan"jawab Raina dengan berbohong takut ibunya merasa khawatir yang bisa memperburuk kesehatan ibunya.

"IBU...Raina keterima jadi pelayan di Ar-Az kafe bu"

"Alhamdulillah ya nak uhuk uhuk,kamu pasti capek ayo masuk mandi sudah itu sarapan"kata ibu Dian yang diangguki oleh Raina.

####
"Woii Azka lo dari tadi ngelamun terus kenapa sih?"tanya Virgo menatap heran Azka yang duduk tepat dihadapannya.

"Nggak papa"ucap Azka sambil meminum Vanila late yang dipesannya tadi.

"Ehh lo orang terbego yang pernah gue kenal didunia ini Azka"ucap Revan tiba tiba yang membuat semuanya mengernyit keheranan mendengar ucapan Revan barusan.

"Maksud lo?"tanya Azka dengan menatap sinis kearah Revan.

"Ya iyalah semalam lo ditawarin hadiah cewek sama Fahri udah cantik seksi lagi,dan dengan gampangnya lo nolak dia"balas Revan sambil geleng geleng kepala tidak mengerti arah fikiran Azka.

"Gue agak ragu sama lo Az,jangan jangan lo itu nggak normal lagi"timpal Vero menambahi.

"Anj*ing lu"balas Azka sambil menggeplak jidat Vero.
Revan,Virgo,dan Bara yang mendengar ucapan Vero tertawa keras yang membuat seisi cafe menatapnya dengan aneh.

"Bukan teman gue bukan teman gue"Vero mengatakan itu sambil mengelengkan kepalanya.

"Jangan lupa besok istirahat kita bakalan tanding basket lawan kelas glen "ucap Azka yang kini mulai serius.

"Glen siapa?"tanya Bara.

"Glen Fernando si kakak kelas songong itu."jawab Virgo yang membuat Bara manggut manggut.

"Ckck heran gue sama dia,udah tua juga masih aja nggak malu buat ngajakin tanding adek kelas."

"Ya emang dari dulu si Glen kan emang nggak suka sama Azka soalnya Azka lebih famous di sekolah dan siTasya juga secara terang terangan lebih milih Azka daripada Glen yang jelas jelas pacar dia sendiri"kata Virgo menimpali ucapan Revan.

"Ya udah sih terserah dia yang penting gue nggak akan pernah suka sama si Tasya.

"Sebenarnya yang kayak gimana sih selera lo Az masa si Tasya yang cantik banget itu lo nggak suka?"tanya Vero karena mendengar ucapan Azka yang mengatakan kalau ia tidak suka dengan Tasya si moswanted girl dan pentolan CHS.

"Kayak si Mumun atau Eli sugigi nih?tambahnya lagi

"Bagsul lu Ver"kata Bara sambil melempar Vero dengan kentang.

"Menurut gue sih cantik itu relatif,mau secantik apapun kalau nggak bisa bikin gue nyaman dan selalu ngerasa beda tiap gue lagi sama dia tetep aja gue nggak mungkin ngelirik dia."jawab Azka.

"Jadi selama ini lo belum pernah nemuin kriteria yang lo sebutin tadi?"tanya Renan yang mulai kepo soalnya setau mereka Azka belum pernah dekat dengan cewek manapun.

"Ada sih cewek yang bisa bikin gue ngerasa ada yang beda kalau dekat dia"kata Azka yang membuat keempat temannya melongo tak percaya.

"Serius lo Az,siapa?"desak Bara yang mendapat anggukan oleh yang laiinya terkecuali Virgo yang saat ini mulai mengepalkan tangannya.

"Dasar Azka bego, lo ngomong apaan sih,perasaan beda yang lo maksud itu karena benci sama dia bego,bukan karena lo su..suka sama dia"gerutu Azka dalam hati.

Tbc......
Jgn lupa vote,koment,and follow

Skefo=Raina masih akan dibully kedepannya terlebih lagi ada Virgo yang bakalan memprovokasi teman temannya dan beberapa part lagi Azka bakalan dekat dengan Raina.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang