"Gue percaya kalo lo nggak bakal ngelakuin itu"ucap seorang cowok sambil duduk disebelah Raina.
Raina dengan cepat menyeka air matanya dan menoleh kesamping kirinya,dimana seorang cowok berpenampilan rapi dan cool dengan lengan baju yang ia lipat sampai siku tengah menatapnya dengan senyum tipis.
Raina menaikkan sebelah alisnya merasa bingung dengan cowok disebelahnya.
"Kamu siapa?"tanya Raina namun tak direspon oleh Arka.
"Kamu ngapain disini?"tanyanya lagi dengan pelan.
Arka menaikkan kedua bahunya keatas dan mengalihkan pandangannya kedepan.
"Gue rasa ini tempat umum"ucap Arka yang dibalas dengusan oleh Raina.
Cukup lama mereka terdiam tanpa ada yang membuka suara,Arka yang sedari tadi menatap kosong kearah depan sedangkan Raina yang tengah bergulat dengan pikirannya.
"Tanya nggak tanya nggak tanya nggak,tanya aja deh"ucap Raina dalam hati.
"Kamu kok bisa percaya kalau bukan aku yang nyuri hp Azka?"tanya Raina memberanikan diri.
"Asal nebak"jawab Arka cuek masih dengan menatap kearah depan.
Raina yang mendengarnya hanya mencebikkan bibir kesal.Mereka kembali terdiam dengan Raina yang sudah enggan untuk bertanya lagi karena kesal dengan jawaban cowok disampingnya yang terkesan sangat cuek.
Wajah Raina kembali sedih saat mengingat ucapan pak Kifli tadi.
"Kemungkinan besar beasiswa kamu akan dicabut oleh pihak sekolah"Raina menghembuskan nafas kasar sambil melihat kearah bawah tepatnya kesendal jepit yang ia gunakan.
"Sepatu aja aku nggak mampu beli,gimana mau bayar spp"ucap Raina dalam hati dan memejamkan matanya sekilas.Tanpa ia sadari Arka yang berada disebelahnya sedari tadi terus menatapnya.
"Selama lo nggak salah,lo nggak usah takut"ucapan Arka sontak membuat Raina menoleh kearahnya.Raina tersenyum kearah Arka setelah mendengar ucapannya barusan.Arka yang melihat senyum itu seakan terhipnotis dan enggan untuk mengalihkan perhatiannya dari Raina.
"Hei,kamu nggak apa apa?"tanya Raina yang membuat lamunan Arka seketika buyar.
"Lo kenapa si Arka bisa bisanya lo terpesona sama senyuman cewek yang nggak lo kenal sama sekali"maki Azka dalam hati sambil membuang mukanya kedepan.
"Lo udah punya Raina,dan lo balik kesini karena dia,jangan pernah lo ingkar janji Arka"batinnya lagi sambil mengusap gusar wajahnya.
"Kamu nggak apa apakan?"tanya Raina yang melihat Arka mengusap gusar wajahnya.
"Hm nggak papa"
"Nama lo siapa?"tanya Arka menoleh sekilas keRaina."Raina"jawab Raina singkat namun mampu membuat Arka menatapnya dengan terkejut.
"Nggak mungkin ini Raina temen masa kecil gue,ingat Arka didunia ini ada banyak orang yang namanya Raina.Lagipula Raina itu tinggal dimalang bukan dijakarta"ucap Arka dalam hati sambil menggelengkan kepalanya berusaha meyakinkan dirinya.
"Kalau kamu?"tanya Raina.
"Arka"Mendengar ucapan Arka tiba tiba saja membuat Raina teringat seseorang.
"Ih Laina udah aku bilang juga nama aku itu Alka bukan Putla"ucap anak cowok dihadapannya sambil berdecak kesal.
"Nggak mungkin,udah jelas jelas kalau Putra itu Azka anaknya pak Aditama"ucap Raina dalam hati.
"Arka aku duluan ya kekelas, udah mau bel soalnya"
Setelah mengatakan itu Raina berdiri dari duduknya.Baru dua langkah ia berjalan,tiba tiba saja sendal yang ia gunakan copot karena tersandung batu yang berukuran sedang dihadapannya.
Hampir saja ia terjatuh kalau tidak ada Arka yang memegang pergelangan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
Teen Fiction"Janji harus ditepati Raina" Ucap Arka dengan nada lembut membuat gadis dihadapannya seketika mendongak menatap lawan bicaranya. __________ "Bisakah aku egois kali ini? tolong lupakan janji itu untukku" Ucap Azka dengan parau menatap...