BIL~25(Truth or dare)

3.6K 165 6
                                    

Azka kenalin ini Raina pelayan baru disini beberapa hari yang lalu dan.."jedanya beberapa saat sambil menatap Raina dengan senyum menggoda.

"Calon pacar gue"lanjut Rafa dengan senyum menggoda.

Raina dan Azka yang mendengar ucapan Rafa barusan langsung menatap cowok berlesung pipi itu dengan terkejut.

"Maksud lo apaan?"ucap Azka dengan suara tinggi kemudian berdiri menghadap ke Rafa.

Raina menatap Azka dengan ekpresi kaget dan heran mendengar responnya yang terdengar sedikit emosi.

"Lo napa sih?santai aja kali kayak lo nggak rela aja kalo gue jadiin Raina pacar"ucapan Rafa memang bercanda tapi mampu membuat Azka tersulut emosi.
Azka memalingkan wajahnya kesamping enggan untuk menatap Rafa terlebih lagi Raina.

"Gue tadi bercanda kok,nggak usah cemburu gitu"Azka menatap tajam ke Rafa yang hanya dibalas cengiran oleh cowok itu.

Btw kok gue ngerasa kalian udah kenal ya?"ucap Rafa sambil menatap Raina dan Azka secara bergantian.Raina hanya diam tanpa mau menjawab ia hanya melirik sekilas keAzka.Sedangkan Azka tanpa berpamitan terlebih dahulu ia berjalan keluar kafe sebelumnya ia menatap tanpa ekspresi apapun keRaina.

Raina menatap punggung Azka dengan senyum tipis,Raina kembali mengingat ekspresi Azka tadi saat Rafa mengenalkannya sebagai pacar.Ekspresi marah dan emosi seolah olah ia cemburu.

"Aku mikir apa sih,mana mungkin Azka cemburu"ucap Raina dalam hati sambil menggelengkan kepalanya berusaha menepis fikirannya yang mulai salah.

"Jangan kegeeran Rai.Toh dia nganggep aku nggak lebih dari bahan bullyian dia dan cuman jadi luapan amarah dia doang nggak lebih."lanjutnya sambil tersenyum kecut.

"Rai lo ngelamunin apaan sih dari tadi gue panggil nggak nyaut nyaut."Rafa memukul pelan bahu Raina yang sontak membuat Raina menoleh keRafa.

"Eh kenapa Raf?"

"Mulai kerja yuk pelanggan udah rame tuh"

                ________
03.13

Azka melangkahkan kakinya memasuki rumah megah dikawasan Jakarta pusat itu.

Ia mengedarkan pandangannya kesekeliling.

Sepi
Ya itu adalah gambaran rumah Azka saat ini,bukan hanya saat ini tapi bisa dikatakan setiap hari.Orang tuanya seorang pengusaha sukses yang haus akan kekayaan.Bisa sekali dalam sebulan orang tuanya pulang,itulah yang membuat Azka menjelma menjadi sosok dingin,nakal dan berandalan.Satu alasan yang mendasari karena tidak adanya didikan dan kasih sayang yang seharusnya ia dapat.

"Cklek"
saat Azka membuka pintu kamarnya ia sedikit terkejut melihat Bara,Revan,Vero,Virgo dan Arka duduk  santai dalam kamarnya.Ya mereka berempat memang sudah kenal dengan Arka saat mereka ikut menjemput Arka dibandara semalam.

Flashback on
"AZKA YUHUU"teriak Revan diluar rumah.

"WELCOME EPERIBADI"susulan teriakan Vero kini mulai terdengar nyaring dimalam yang sudah larut itu.

"Woii lo berdua ngapain pada teriak sih,didepan lo ada bel bego"kali ini Bara yang bersuara yang membuat Vero dan Revan langsung kicep.

Baru saja Bara ingin memencet bel tiba tiba saja pintu dibuka dari dalam menampilkan Azka yang saat ini menampilkan wajah kesalnya.

"Lo ngapain kerumah gue tengah malem gini?pake teriak segala lagi"kesal Azka sambil menatap tajam kearah sahabat sahabatnya.

"Hehehe lo belum tidur Az?"tanya  Vero.Azka tidak menghiraukan pertanyaan bodoh yang diucapkan Vero.Yaiyalah belum tidur kalau udah tidur terus siapa yang ada dihadapannya sekarang.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang