"Nih minum obat,lo mati gue juga yang disalahin"ucap Azka mengalihkan perhatian.
"Abis minum lo istirahat!"kata Azka sambil menyodorkan obat dan gelas ke Raina setelah itu berjalan kearah pintu.
"Kamu mau kemana Az?"tanya Raina yang telah meneguk air dalam gelas yang tadi disodorkan Azka.
"Bukan urusan lo"ucap Azka ketus setelah itu berjalan keluar uks.Azka bersender di tembok luar uks,ia mencoba menarik nafas dalam dalam setelah itu menghembuskannya.
"Kenapa gue selalu gini sih kalo lagi didekat si cupu"ucapnya sambil memegangi dadanya.
"Ngapain coba lo bawa dia ke uks,bego"gerutunya kedirinya sendiri sambil menumpukan kedua tangannya di lututnya.
Didalam uks Raina benar benar bosan,karena ia sudah merasa baikan iapun beranjak keluar dari uks.Ia mengernyit bingung saat melihat Azka yang tengah bersandar ditembok uks.
"Azka kamu ngapain masih disini?"tanya Raina sambil berjalan menghampiri Azka.
Sontak Azka yang mendengar suara Raina menoleh kesumber suara."Ya..itu AGGHH!!terserah gue lah inikan tempat umum"bentak Azka setelah itu berlalu meninggalkan Raina disana.
"Emang salah kalo nanya doang?"tanya Raina kedirinya sendiri setelah Azka sudah jauh.
®®®®
Saat ini Raina tengah berada diparkiran bersama dengan Vio,bel pulang sekolah telah berbunyi 10 menit yang lalu."Rai,lo pulang bareng gue ya?"tawar Vio ketika jemputannya telah ada dihadapan mereka.
"Nggak usah Vi,aku ada urusan bentar"ucap Raina sambil tersenyum.
"Tapikan hari ini nggak ada angkutan umum Rai soalnya lagi pada demo dibalai kota,gue anterin lo aja ya?"paksa Vio yang tetap dibalas gelengan oleh Raina.
"Nggak usah Vi,kamu kesana gih supir kamu udah nunggu lama tuh"tunjuk Raina kearah pria paruh baya yang berbadan kurus itu.
"Huff...,yaudah deh gue duluan ya kalau ada apa apa hubungin gue!"
"Iya Vio"
"Eh satu lagi sepeda lo bakalan dianterin supir gue kerumah lo sebentar sore."tambah Vio
"Makasih banyak ya Vio,aku bersyukur punya teman kayak kamu"kata Raina dengan tersenyum tulus.
"Ya elah santai aja kali Rai,yaudah deh gue duluan ya"Vio mengatakan itu sambil masuk kedalam mobilnya dan melambaikan tangan keRaina.
"Bismillah,mudah mudahan aku bisa dapat pekerjaan hari ini"ucapnya kedirinya sendiri setelah itu mulai berjalan menyusuri jalanan ibu kota yang selalu ramai setiap saat itu.
Setelah beberapa lama ia berjalan, Raina memasuki sebuah toko bunga yang tidak terlalu ramai itu.
"Assalamu alaikum bu"sapa Raina keseorang wanita paruh baya yang tengah merangkai bunga.
"Waalaikum salam,ada apa yah?'tanyanya dengan tersenyum ramah.
"Hmm gini,saya mau melamar pekerjaan disini,apa aja bu saya terima."ucap Raina sambil tersenyum canggung keibu ibu itu.
"Gimana ya,toko bunga ibu masih baru dan ibu masih bisa ngurusinnya sendiri."jawab Ibu itu merasa sedikit tidak enak.
"Oh yaudah bu nggak apa apa kok,makasih ya"ucap Raina kemudian berjalan keluar dari toko bunga itu.
Jam sudah menunjukkan pukul 04 namun belum ada satupun tempat yang ia datangi menerimanya dengan berbagai alasan yang cukup logis."Bismillah mudah mudahan disini ada lowongan pekerjaan"ucap Raina yang kini tengah berdiri didepan sebuah cafe modern dan mewah dengan nama AR-AZ cafe.Dengan langkah penuh harap ia memasuki cafe tersebut dan menghampiri seorang pelayan.
"Panggil kak aja kali ya?"batin Raina berucap.
"Assalamu alaikum kak"sapa Raina kepelayan cowok itu yang sepertinya seumuran dengannya.
"Wa alaikum salam,ada yang perlu saya bantu?"tanyanya dengan ramah sambil tersenyum manis memperlihatkan giginya yang gingsul.Raina terpesona melihat senyumnya beberapa saat,hingga ia kembali mengingat tujuan awalnya datang ke cafe ini.
"I..itu kak saya mau melamar pekerjaan disini"ucap Raina sambil tersenyum kikuk.
"Oh langsung saja ke manager cafe disini,mari saya antar"Cowok berwajah oriental itu mengantar Raina memasuki sebuah ruangan berdesain eropa klasik berada dilantai dua cafe.
"Permisi pak Jaya"ucap cowok itu sambil mengetuk pintu yang memang sudah terbuka itu.
"Ada apa Rafa?"tanya pria paruh baya berkemeja putih itu.
"Ini pak ada yang mau melamar pekerjaan"
"Oh yaudah suruh masuk"Raina memasuki ruangan itu tanpa ditemani lagi oleh cowok tadi.Ia berdiri disamping kursi hitam sambil sesekali menggenggam erat tali tasnya.
"Silahkan duduk"ucap pria yang dipanggil pak Jaya itu.
"Kamu mau melamar jadi pelayan disini?"kata pak Jaya yang mulai mengintrogasi.
"Iya pak"
"Kamukan masih sekolah?"
"Saya bisa bekerja sepulang sekolah sampai jam 9 malam pak"
"Kebetulan disini kekurangan pelayan,jadi selamat anda diterima bekerja disini"
"Makasih banyak pak"
"Kamu sudah bisa bekerja besok"ucapnya yang diangguki oleh Raina.
Raina berjalan pulang kerumahnya dengan langkah senang,sesekali ia menebar senyum ke orang orang yang berlalu lalang di jalan.
Raina sudah tidak sabar memberi kabar keibunya bahwa sekarang ia sudah memiliki pekerjaan.
Selama perjalanan Raina sangat berhati hati karena banyaknya genangan air dijalan karena hujan deras kemarin sore.Dari kejauhan ia melihat sebuah mobil yang sepertinya tidak asing lagi baginya.Sebuah lamborghini venani kini tengah melaju dari arah berlawanan.
Tbc....
Happy readingJgn lupa vote,koment,and follow.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
Teen Fiction"Janji harus ditepati Raina" Ucap Arka dengan nada lembut membuat gadis dihadapannya seketika mendongak menatap lawan bicaranya. __________ "Bisakah aku egois kali ini? tolong lupakan janji itu untukku" Ucap Azka dengan parau menatap...