07

3.8K 196 3
                                    

XXXXX

*
*
*

Episode 07

___

Syarief mengerjap. Dia berharap telinganya salah mendengar. Tapi, dia salah. Telinganya tidak salah. Anna benar-benar bertanya tentang Daisy. Bagaimana Anna bisa tahu tentang gadis itu? Syarief tidak menyukai ekspresi istrinya saat ini. Demi Allah dia tidak berkhianat. Selama ini dia sudah mencoba menjaga diri. Tapi, Anna seolah menuduhnya dengan tatapan itu.

"Mas, siapa itu Daisy? Apa Mas....punya pacar?" Bisik Anna sangat lirih. Matanya basah dan nyaris membanjir lagi seperti seharian ini. Anna tidak bisa melakukan apa-apa di rumah. Tidak memasak dan segalanya. Pikirannya terlalu kalut. Dia bahkan sudah membuat Salman ketakutan, anak itu baru tenang saat Anna mengatakan dia cuma sedang sakit dan meminta Salman bermain sendiri, "Mas?" Desaknya tidak tahan.

Syarief menarik nafas dalam, "kamu berpikir begitu, Anna?"

Anna tidak tahu harus menjawab apa. Dia membaca semua pesan yang di kirimkan gadis bernama Daisy itu. Dia merasa di bohongi, di curangi.

"Daisy, dia bukan siapa-siapa. Mas kenal dia karena Mas pernah menabraknya saat dia akan menyebrang. Mas bantu dia. Lalu--"

"Dia menyukai Mas, benar?" Anna menggigit bibirnya yang gemetar. Sebagai seorang wanita dia sangat paham apa yang di inginkan Daisy dari Syarief.

"Itu urusannya, tidak ada hubungannya dengan Mas," kata Syarief tegas.

"Tapi, pesan itu..."

Sekarang Syarief tahu rupanya Anna yang membaca pesan-pesan yang di maksud Daisy tadi. Tapi dia tidak mau ambil pusing soal itu.

"Mas yang salah karena tidak langsung jujur padamu. Mas tidak menyangka dia akan gigih sekali. Maafin Mas, Anna."

Anna terdiam. Walau mungkin ucapan Syarief bisa di percaya, jika pria itu tidak akan berurusan dengan Daisy. Tapi, Anna bisa melihat Daisy seorang yang gigih dan keras kepala. Nekat mendapatkan apa yang dia inginkan meskipun hal itu sudah di miliki lebih dulu oleh orang lain. Dalam kasus ini, Daisy menginginkan Syarief, suaminya. Anna tentu tidak bisa tenang. Sampai kapan Syarief bertahan? Dia juga seorang pria... seorang manusia biasa. Siapa yang akan menjamin kalau Syarief tidak akan luluh pada akhirnya? Anna sungguh tidak siap dengan hal ini.

"Anna, kamu tahu kan kalau aku mencintai kamu dan juga Salman, kalian sudah cukup untukku," kata Syarief lagi.

Anna kembali menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Hatinya gamang.

"Abi!!! Aku mau pake baju!!" Teriak Salman dari ruangan lain.

Syarief mendesah dan beranjak dari sana guna mengurusi Salman.

___

"Kenapa muram begitu ekspresimu, Pak?" Celetuk Agus saat jam istirahat.

Syarief menatap pria yang duduk santai di depannya, asyik mengunyah permen karet. Kadang Syarief di buat iri oleh pria itu. Hidupnya begitu santai dan ringan.

"Anna sedang cemburu," aku Syarief.

Agus menganga, "aku gak salah denger?" Tanyanya.

Syarief menggeleng. Agus langsung memasang sikap serius yang sangat jarang terlihat.

"Bagaimana bisa? Aku pikir istrimu wanita yang easy going, bro," ujar Agus mulai kembali bercanda.

Syarief harus ekstra sabar jika ingin curhat pada sahabatnya itu, "yeah, kamu tahu kan tentang Daisy, Anna membaca pesan gadis itu di ponselku."

3 Hati ( Aku, Kamu & Dia ) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang