XXXXX
*
*
*Episode 38
---
Oke, sebelumnya saya mau kasih tahu...
Ini adalah episode terakhir dari cerita Anna-Syarief-Daisy...!!Oke, maaf jika tidak sesuai ekspektasi. Apalagi untuk Daisy. Karena saya pikir, seburuk apapun orang itu, dia pantas mendapatkan kesempatan, apalagi dia sudah menyadari kesalahannya dan berjanji tidak akan melakukannya lagi...
Maafkan Daisy ya, semuanya... 😊😊Okelah, Happy Reading...!!
---
Rena menyandarkan kepalanya ke dada Michael, terisak lemah. Sementara kotak yang merupakan peti mati teronggok di depannya. Rena tidak kuasa menahan air mata atau bahkan menghentikan tangisnya. Dia tidak menyangka, permohonan putrinya untuk di ijinkan pergi adalah permohonan yang terakhir...
---flashback---
"Mama...aku sudah baik-baik saja, sungguh. Ijinkan aku pergi, hm? Lagian Joshua akan mengantarku..."
Rena memandang gadis itu dengan ragu. Daisy tampak pucat dan tidak baik-baik saja. Rena tidak bisa membiarkan putrinya keluar dari rumah sakit.
"Mama... please..." Bujuk Daisy lagi.
Rena mendesah, meskipun hatinya was-was, dia masih berharap pada Tuhan, bahwa Daisy akan baik-baik dan kembali padanya dengan selamat.
"Baiklah. Tapi kamu harus berjanji setelah urusan selesai, kalian harus langsung pulang. Paham?"
Daisy tersenyum senang, mengangguk semangat, "aku janji!"
Dan Daisy memang pulang subuh itu. Hanya saja...
---flashback end---
Sementara itu, di sudut lain, Joshua berdiri bagai patung marmer. Dia tidak pernah tahu jika Daisy sesekarat itu. Dia pikir Daisy cuma stress karena patah hati. Dia tidak pernah menyangka jika Daisy memiliki penyakit mematikan. Gadis itu terlalu ambisius dan gigih untuk pergi secepat ini. Dia sedikit merasa bersalah karena menuruti permintaan Daisy untuk keluar dari rumah sakit, padahal waktu itu wajah Daisy sudah sangat pucat dan kuyu setelah perjalanan jauh. Tapi, siapa yang bisa menolak keinginan gadis keras kepala itu?
Joshua mengingat lagi pembicaraan malam itu, saat mereka dalam perjalanan setelah pulang dari kediaman Syarief.
---flashback---
"Kamu yakin kamu baik-baik saja?" Tanya Joshua, dia sangat cemas melihat kondisi Daisy.
Gadis itu mengangguk, masih memejamkan mata yang di yakini Joshua sudah basah karena menahan tangis. Daisy baru saja merelakan hatinya hancur malam ini. Joshua mengerti itu.
"Bagaimana menurutmu tadi? Aku keren, kan?"
Daisy menatap Joshua. Matanya basah namun penuh tekad dan rasa bangga.
Joshua terkekeh, "keren sekali, aku nyaris terkena serangan jantung waktu kamu bilang kamu mencintaiku," ledeknya.
Daisy tersenyum, "maaf. Aku terpaksa, kamu mengerti, kan?"
Joshua cuma mengangkat bahunya.
Daisy mendesah dan kembali memejamkan mata, "apakah seperti ini rasanya, Josh? Aku tahu ini sakit. Well, setidaknya aku sudah lebih siap jika harus menghadap Tuhan."
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Hati ( Aku, Kamu & Dia ) √
RomanceSyarief Maulana meninggalkan kampung halaman dan mulai mengadu nasib di luar kota. Dia juga mau melupakan masa lalunya. Dia kemudian menikah dengan seorang gadis yang di kenalkan salah satu teman padanya. Anak dari seorang kiyai pengurus pesantren...