36

5.2K 209 17
                                    

XXXXX

*
*
*

Episode 36

---

Saat Syarief dan Anna tiba di kamar Daisy, kamar itu sudah banyak orang. Ada Michael dan seorang pemuda yang di ketahui Syarief bernama Joshua. Rena sedang menyuapi buah pada Daisy. Saat ini mereka memandang ke arah dua sejoli itu.

Anna berdehem, "kami mau..."

"Mas, Mas sudah makan?" Sela Daisy, memandang Syarief dengan sorot seperti biasanya.

Syarief tersenyum kikuk.

Anna langsung jengkel karena ucapannya di sela begitu saja.

"Mas udah makan kok," kata Syarief.

Daisy mengangguk, kemudian gadis itu memandang Anna dan tersenyum lemah, "hai mbak, senang bisa bertemu mbak dan Salman lagi," dia tersenyum riang pada bocah itu.

Salman mempererat genggaman tangannya pada Anna.

Syarief berjalan mendekat, "gimana kondisimu?"

"Baik, aku udah makan buah banyak jadi udah agak segar."

Michael mendengus dari tempatnya. Dia tengah berkutat dengan laptop di sofa. Benar-benar mengabaikan semua orang.

Joshua berdehem, "kamu gak bilang makasih karena aku udah bawain buah?"

Daisy tersenyum pada pemuda itu, "oke oke, Josh. Kamu selalu pamrih. Makasih ya udah di bawain buah..."

Rena tersenyum lega melihat kebahagiaan putrinya.

Joshua tergelak, dia bahkan menjitak kepala Daisy, membuat gadis itu mengaduh dan memasang ekspresi cemberut andalannya.

Syarief merasa semua sudah baik-baik saja. Daisy sudah sehat. Ada Joshua yang bisa membuat suasana hati gadis itu membaik. Mereka terlihat sangat akrab, itulah yang di lihat Syarief. Menyaksikan dua sejoli itu saling lempar ejekan tanpa mempedulikan sekitar.

"Kami mau pamit..." Ujar Syarief.

"Pamit?" Rena berdiri dan menghampiri keluarga Syarief, "...saya pikir kalian akan lebih lama di sini."

Syarief tersenyum sopan, "maaf Bu. Kami benar-benar harus pergi."

Daisy tidak mengatakan apa-apa. Dia bahkan tidak memandang ke arah Syarief. Berusaha tidak mendengar obrolan Syarief dan mamanya.

Joshua menyadari itu. Dia bisa mengerti perasaan Daisy. Dia jadi semakin prihatin pada gadis yang tengah berjuang untuk hidupnya itu.

"Yasudah kalau kalian tetap mau pulang. Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih banyak, Syarief, Anna. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk datang," ujar Rena.

Anna hampir saja berceletuk, kami tidak meluangkan waktu. Tapi kami di paksa datang! Syukurlah dia bisa menahan lidahnya.

Syarief mengangguk, "semoga lekas sembuh, Daisy."

Daisy tersenyum, "makasih, mas, mbak. Hati-hati di jalan."

Syarief mengangguk lagi, "kalau begitu kami pergi. Permisi..."

Rena mengangguk, mengantar mereka sampai pintu. Melihat keluarga itu berjalan beriringan. Dia tersenyum sendu, mengingat keluarganya dulu ketika masih utuh.

"Sudah pergi?" Michael mendongak.

Rena mendelik pada pria itu, "bisa-bisanya papa tidak mengatakan apapun pada mereka," sungutnya.

3 Hati ( Aku, Kamu & Dia ) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang