29

3.6K 171 3
                                    

XXXXX

*
*
*

Episode 29

---

"Michael Panji kakekmu?"

Daisy tidak mengerti kenapa ayah Joshua bersikap seperti itu. Kaget dan tidak percaya. Seolah nama kakeknya adalah salah satu hal terburuk yang ada di dunia ini. Daisy tahu kakeknya bisa sangat kejam. Tapi dia perhatikan sejak dulu, kekejaman kakeknya itu hanya berlaku untuknya, tidak pada orang lain.

Nada suara Papa Joshua juga seolah pria itu mengenal kakeknya. Oh, apa mungkin itu karena nama Michael Panji sudah sangat tersohor di dunia bisnis? Pikir Daisy.

"Papa kenal dia?" Celetuk Joshua.

"Secara personal, tidak. Tapi Papa sering mendengar nama itu."

Joshua mengangguk, menatap ke arah Daisy dengan alis terangkat, "Kakek kamu terkenal juga ya?"

Daisy tersenyum setengah hati. Dia kembali memandang tuan rumah, "saya minta maaf karena malam-malam datang--"

"Sebenarnya ini sudah lewat tengah malam," sela Joshua.

Daisy menarik nafas panjang, tersenyum paksa pada cowok itu, memintanya untuk diam. Joshua mengangkat bahunya tak acuh.

"--saya sungguh terimakasih karena anda mau menerima kehadiran saya di rumah ini. Sekali lagi, terimakasih," kata Daisy.

Joshua mendengus, "bukankah aku yang membawamu ke sini? Kenapa kamu cuma berterima kasih pada papa?" Protesnya.

"Josh," tegur Papa Joshua, membuat cowok itu mendengus lagi. Pria itu memandang gadis di sebelah putranya dan tersenyum, "kamu terlihat anak yang baik dan sopan. Rasanya aku akan sangat jahat jika mengusirmu pergi," katanya penuh kasih. Daisy nyaris menangis, karena selama ini dia tidak pernah di perlakukan seperti itu oleh orang asing...terlebih jika orang itu tahu masalalunya.

"Terima kasih..."

"Mendingan sekarang kamu istirahat, Josh, antar nona ini ke kamar."

Joshua mengerjap, "kamar papa?" Dengapnya.

Daisy ingin sekali memukul kepala cowok itu. Sepertinya pria paruh baya yang duduk di depan juga memiliki keinginan yang sama.

"Kamar tamu, Josh." Ujarnya geram.

"Ahhh.."

"Istirahatlah, Daisy. Kalau butuh sesuatu, ada bibi di belakang. Atau kau bisa memanggil Om atau Josh, anggap rumahmu sendiri."

Daisy mengangguk, berdiri, "kalau begitu saya--"

"Ayo aku antar ke kamarmu," Joshua main tarik begitu saja.

Daisy tidak protes. Sepertinya seluruh tenaganya sudah terkuras habis karena aksi kejar-kejaran kemarin.

Daisy mengantuk dan ingin tidur.

---

"Jadi bocah itu ada di rumah keluarga Wijaya?" Tanya Michael. Sementara pria yang berdiri di depannya cuma bisa mengangguk. Sudah berpuluh-puluh jam dia dan anak buahnya mencari keberadaan nona muda keluarga Michael.

"Kami melihat ketika nona Daisy turun dari salah satu mobil yang di curigai sebagai mobil teman nona itu, Tuan."

Michael mengangguk, tersenyum tipis. Kena kau, anak nakal. "Segera siapkan mobil, kita ke sana sekarang."

"Sekarang?"

Michael melotot, "ada yang salah?"

"Tidak, Tuan. Cuma bukankah ini sudah lewat tengah malam, dan akan tidak sopan jika kita--"

3 Hati ( Aku, Kamu & Dia ) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang