16

3.3K 171 5
                                    

XXXXX

*
*
*

Episode 16

---

"Katamu dia suami orang?" Desak seorang pria, gusar dan tidak suka.

Rena menatap ayahnya dengan putus asa. Sejak beberapa hari belakangan ini, dia terus di rongrong oleh sang ayah agar menceritakan prihal Syarief Maulana itu. Pria yang di cintai putrinya....

Rena mengangguk, lelah dan pasrah, "awalnya aku juga kaget. Tapi...aku tidak bisa melarang. Dia putriku, Pa."

"Kamu lupa, Rena?! Bagiamana menderitanya mamamu ketika papamu selingkuh dulu?!"

Pria yang selama ini bersabar, memanjakannya meskipun dia bukan putri kandungnya, sekarang kesabaran pria itu habis ketika mengetahui jika cucunya...cucunya...

Dia tidak pernah lupa tangisan dan penderitaan almarhumah istrinya bertahun lalu.

Rena terisak, "aku tidak lupa. Tapi menurut papa aku harus apa? Daisy sekarat!"

"Brengsek! Sekarang papa malah ingin bertemu ayahmu dan menghajarnya."

Rena mengerjap. Sudah lama mereka tidak membahas pria itu. Bukannya Rena melupakan ayah kandungnya. Dia sayang pria itu. Tapi hubungan antara kedua ayahnya mulai merenggang sejak mamanya meninggal. Terjadi miskomunikasi di antara keduanya hingga membuat salah paham. Dan ketika Rena di hadapkan sebuah pilihan, apakah dia akan tinggal dengan ayah kandungnya atau bertahan dengan ayah tirinya kala itu...

Dia tidak bisa meninggalkan pria yang sudah menolong almarhum ibunya. Mencintainya dan menyayanginya selama ini. Rena bukanlah orang yang tidak tahu diri. Jadi dia tetap tinggal dan menolak tawaran ayah kandungnya.

"Kenapa...Papa bicara begitu?" Lirih Rena.

"Karena papa pikir, kelakuan pria itu menurun pada Daisy!"

Rena mundur selangkah, menggeleng lemah, "apa salahnya? Bukankah cinta tidak pernah bisa di sangka?" Desaknya.

"Benar! Kamu adalah buktinya, Rena! Kamu hancurkan masa mudamu karena cinta!" Ejeknya.

"Papa..." Rena menangis, dia masih sakit hati jika masalalunya di ungkit. Dia sadar dia bodoh waktu itu. Tapi...tapi...

Michael mendesah panjang, "maafkan papa, sayang. Papa sedang sangat marah sekarang. Kita bicara lagi nanti." Dia mencium kening Rena dan meninggalkan ruangan.

Rena menangis, "maafin aku...maafin aku...tapi tolong jangan katakan hal-hal buruk tentang putriku...dia tidak tahu apapun..."

Daisy mematung di depan pintu. Melihat ibunya menangis seperti itu membuatnya sakit hati. Dia tahu kelahirannya tidak pernah di inginkan siapapun di dunia ini. Kakeknya saja baru sayang padanya ketika Daisy TK dan di bully teman-temannya karena tidak memiliki ayah...

Daisy mengangguk, menguatkan tekad dan melangkah masuk, "aku pulang..." Serunya, berusaha terdengar biasa saja.

Rena mengusap wajahnya dan tersenyum pada Daisy, "dari mana?" Tanyanya lembut.

Daisy duduk di sampingnya, "main ke tempat Mas Syarief, Ma...aku kangen."

Rena tersenyum, mengusap rambut Daisy dengan sayang, "kamu benar-benar cinta sama dia?" Tanyanya hati-hati.

Daisy mengangguk, "dia adalah segalanya yang aku inginkan, Ma..." Lirihnya.

Rena tersenyum lemah. Mungkin jika kondisi kesehatan Daisy seperti gadis muda pada umumnya, dia akan mati-matian menentang perasaan Daisy yang salah kaprah itu. Tapi Daisy sakit, jika ada hal yang membuat gadis itu bersemangat dan terlihat hidup, Rena...akan mengalah. Meskipun dia merasa bersalah pada keluarga pria yang di cintai putrinya itu.

3 Hati ( Aku, Kamu & Dia ) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang