XXXXX
*
*
*Episode 14
---
Daisy menggenggam tangan ibunya dengan kencang ketika berhadapan dengan seorang pria yang selama beberapa bulan ini menjadi dokternya. Daisy memaksa untuk terus tersenyum meskipun dokter itu mengatakan hal-hal buruk tentang kondisinya.
"Apa...tidak ada jalan?" Bisik Rena, dia menggenggam tangan putrinya dengan kencang. Menatap putus asa pada dokter yang saat ini tersenyum penuh penyesalan.
"Kami tidak bisa. Andai saja kami mengetahui virus itu lebih cepat, mungkin bisa di tanggulangi dengan kemoterapi, meskipun jaminannya cuma 40 persen."
Rena terisak, dia tidak menyangka akan seperti ini. Putri tunggalnya harus mengalami nasib tragis karena sebuah kecelakaan yang dia lakukan dulu.
"Keajaiban Tuhan Daisy bisa hidup sampai sekarang, Bu."
Daisy tersenyum, "tentu saja dan aku juga orang yang kuat."
Dokter mengangguk penuh apresiasi, "niat dan tekad seseorang itu sendiri memang mempengaruhi."
Rena semakin terisak. Dia tidak tahu akan seperti ini jadinya. Keteledoran yang dia lakukan. Membiarkan seorang dokter muda gadungan menjadikan putri kecilnya bahan percobaan. Ternyata dokter palsu itu gila. Hanya menyuntikkan virus asing yang bahkan belum di temukan obatnya, menggerogoti Daisy dari dalam, perlahan-lahan membunuh gadis itu.
"Aku tidak apa-apa, Ma. Aku akan sembuh, aku janji."
Rena mengangguk, mengusap air matanya, menatap Daisy, "tentu sayang, Mama akan membantu dan terus mendukungmu."
"Terima kasih, Ma..."
"Jadi dok, apa tidak ada yang bisa kita lakukan? Jika kami harus berobat keluar negeri, kami akan lakukan itu. Aku tidak peduli berapa biaya yang akan di butuhkan," tegas Rena.
"Sebenarnya mungkin ada satu metode. Transplantasi? Tapi kita akan kesulitan mendapat donor. Masalahnya, bukan cuma hati dan ginjal saja yang terkena virus, tapi ini sudah merembet ke jantung, Bu..."
Daisy tersentak, "apakah berarti hidupku tidak akan lama?" Bisiknya.
Dokter tidak menjawab. Cuma memandang Daisy dengan sangat menyesal. Tapi gadis itu tahu jawabannya. Bahkan Rena.
Dokter mendesah, "seperti katamu, Daisy. Dengan kekuatan tekad, mungkin akan ada keajaiban dari Tuhan untuk kita semua."
Daisy tidak menjawab. Dia terkadang tidak percaya pada Tuhan yang seakan-akan tidak pernah membiarkannya hidup bahagia.
---
"Bagaimana Daisy?" Bisik seorang pria pada Rena ketika mereka sampai rumah.
Rena menggeleng muram, sementara Daisy terus melangkah menuju kamarnya.
"Aku tidak mau kehilangan putriku, Pa..."
"Rena...kita tidak akan kehilangan Daisy. Papa akan lakukan apapun untuk kesembuhan cucu papa."
Rena memeluk pria itu dan terisak-isak, "maafkan aku karena dulu jadi anak yang bandel dan tidak pernah mendengarkan larangan papa juga...Mama...maafkan aku..."
"Sudahlah, Rena. Mama sudah tenang di sana, Nak..."
Rena menangis histeris. Merindukan masa-masa kebersamaan mereka dulu. Dia menyesal tidak mendengarkan setiap nasihat orangtuanya... Meskipun papanya ini adalah papa tiri, tapi pria itu sangat menyayangi Rena seperti anak kandung sendiri. Tapi Rena remaja tidak pernah menyadari hal itu dan bersikap egois hanya karena gengsi. Terjebak cinta dengan seorang pria dan menghancurkan masa depannya sendiri juga hati orangtuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Hati ( Aku, Kamu & Dia ) √
RomanceSyarief Maulana meninggalkan kampung halaman dan mulai mengadu nasib di luar kota. Dia juga mau melupakan masa lalunya. Dia kemudian menikah dengan seorang gadis yang di kenalkan salah satu teman padanya. Anak dari seorang kiyai pengurus pesantren...