1. Cafetaria

8.4K 823 31
                                    

Plak!

Namjoon mengelus pipi seraya menaikkan sebelah alisnya. Ia baru saja terkena tamparan dari seorang gadis di hadapannya. Gadis itu terengah-engah karena napas yang memburu. Air matanya mengalir deras dan wajahnya merah. Namjoon memutar bola matanya, bosan dengan pemandangan seperti ini.

"Kim Namjoon! Mengapa bisa kau selingkuh dariku?!"

"Bisa saja, Jihyo."

Gadis yang bernama Jihyo itu terperangah dengan jawaban Namjoon. Ia kembali menangis meraung-raung, menghentakkan kakinya dan memukul-mukul dada Namjoon. Namjoon berdecak dan mundur selangkah, jengah dengan tingkah laku Jihyo yang seperti itu.

"Kau tak boleh selingkuh dariku! Kau tak boleh.. Hiks.. Jangan pergi.."

Namjoon berdecak dan memasukkan tangannya ke saku celana. Ia menatap Jihyo tajam.

"Dengar. Kau adalah seorang beta yang sangat cerewet, berisik dan menyebalkan. Aku jengah dan bosan padamu. Lebih baik aku selingkuh dengan Sanna saja. Sudah, ya. Hubungan kita berakhir di sini saja."

Namjoon melangkahkan kakinya, meninggalkan Jihyo yang menangis dan menjerit padanya. Ia menghela napas dan berbelok ke gedung kuliahnya. Ia berjalan di koridor, mencari kedua sahabatnya. Selama ia berjalan, tak ada yang berani menatap ke arahnya. Semuanya berusaha menghindari Namjoon, menghindari kontak mata dengannya dan memilih jalan lain yang tidak sama dengan Namjoon. Namjoon mendengus. Baguslah. Tak ada yang menghalangi jalannya kini.

Namjoon melihat kedua sahabatnya sedang mengobrol di salah satu sudut koridor. Mengobrol atau flirting, Namjoon tidak tahu. Ia bergegas menghampiri mereka. Kedua sahabatnya, Yoongi dan Hoseok, melihat Namjoon datang kepada mereka. Mereka adu tos seperti biasa. Namjoon bersandar pada dinding di samping Yoongi seraya mengeluarkan lollipop dari tasnya. Yoongi terkekeh.

"Lollipop. Dasar bayi."

Namjoon mendelik pada Yoongi dan melahap lollipopnya tak peduli. Hoseok terkekeh geli.

"Kau dari mana, Namjoon?"

"Hm? Dari taman belakang gedung. Aku baru saja memutuskan hubunganku dengan Jihyo."

Yoongi dan Hoseok saling bertukar pandangan. Yoongi menghela napas seraya melipat tangannya di dada. Hoseok berkacak pinggang, tatapannya tajam pada Namjoon yang mengangkat kedua alisnya pada Hoseok, tak mengerti.

"Kim Namjoon. Ini sudah keempat kalinya dalam dua bulan kau memutuskan hubunganmu dengan seseorang. Apa kau gila?"

"Aku tidak gila. Justru aku waras."

"Apa? Kau bilang kau ini waras?"

Namjoon mengangguk pelan seraya memutar lollipop yang ada di mulutnya dengan cuek. Hoseok menghela napas dan mengangkat kedua bahunya.

"Terserahlah. Aku merasa kasihan pada mantan-mantan kekasihmu itu."

-

Seokjin berjalan menyusuri lorong rak buku di perpustakaan kampusnya. Dengan teliti ia mencari buku yang ingin dibacanya. Ketika ia menunduk sedikit, ia memekik senang dan segera mengeluarkan buku itu dari raknya. Ia bersin sejenak karena buku itu penuh debu. Ia membersihkan buku itu dari debu dengan tangannya. Ia tersenyum ketika melihat judul bukunya.

Romeo and Juliet

Seokjin memeluk buku itu dengan senang. Akhirnya ia menemukan buku yang sangat ingin dibacanya. Ia hendak melangkah ke meja administrasi namun langkahnya terhenti ketika ada yang meremas bahunya dari belakang. Seokjin hendak menjerit namun mulutnya ditutup oleh tangan seseorang di belakangnya.

The BetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang