🔞 46. Heat 🔞

8.4K 569 22
                                    

(Seperti yang sudah dibilang sebelumnya ya, untuk underage readers please skip this chapter. DO NOT read this chapter. I mean it. PLEASE understand and know your boundaries!😉
Pst, I'd recommend you to listen to Crazy In Love by Beyonce for better experience!😳)

Seokjin keluar dari bathub dan berdiri di depan cermin besar di dalam kamar mandi. Ia mengeringkan tubuhnya dengan handuk bersih dari meja. Kemudian ia membuka laci dan mengeluarkan pengering rambut. Dalam diam ia mulai mengeringkan rambutnya, menatap tubuhnya yang polos tanpa busana lewat cermin. Seokjin menghela napas.

Benar. Heat-nya akan datang.

Seokjin mematikan pengering rambutnya dan memerhatikan tubuhnya dengan seksama. Benar saja. Ia terlihat lebih bercahaya dan kulitnya terasa lebih halus. Terlebih lagi aromanya semakin kuat tercium. Seokjin memeluk dirinya sendiri.

Pertanyaannya hanya satu. Apakah Seokjin sudah siap?

Ini pertama kalinya Seokjin heat setelah ia sadar dari komanya. Itu berarti ini merupakan pertama kalinya Seokjin heat dengan Namjoon setelah ia resmi menjadi suaminya. Tentu saja ia menjadi sedikit gugup. Bagaimana jika Seokjin canggung dan keadaannya menjadi tidak enak? Bagaimana jika ia mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Namjoon? Tidak, Seokjin tidak mau hal itu terjadi.

Namun, bagaimana lagi? Heat-nya akan segera datang, siap tidak siap Seokjin harus menghadapinya. Lagi pula, hal ini sudah sesuai rencana, bukan? Namjoon dan Seokjin sama-sama menginginkan anak kedua. Momen ini begitu pas, bukan?

"Semoga saja semuanya dilancarkan.."

-

"Kau merasa heat Seokjin akan datang?"

Namjoon mengangguk seraya menyesap air mineralnya. Ia sedang makan siang bersama Hoseok, Yoongi, Soobin dan Yeonjun di kantornya.

"Lalu apa yang kau tunggu? Kau dan Seokjin juga sudah sepakat untuk memiliki anak lagi, bukan? Gunakanlah kesempatan ini."

"Ya, benar. Hanya saja, aku sedikit gugup."

"Mengapa?"

"Aku..takut canggung dengannya."

Hoseok dan Yoongi saling tatap dan sedetik kemudian mereka menghela napas kesal.

"Ayolah, Namjoon. Alpha macam apa kau ini? Kau tidak akan canggung dengan omegamu sendiri."

"Masalahnya, ini akan menjadi pertama kalinya Seokjin heat bersamaku. Tentu saja setelah kejadian kala itu. Aku hanya takut jika aku berbuat kesalahan atau semacamnya."

"Percayalah, nalurimu dan alphamu akan bergerak sendiri jika sudah menghadapi omega yang sedang heat. Bukankah begitu, Hoseok? Kau sering kewalahan jika aku menyerangmu saat heat, bukan? Itu adalah naluriku dan alpha dalam tubuhku, sayang."

Namjoon memasang ekspresi jijik sedangkan Hoseok memukul pelan dada alphanya itu. Yoongi mengaduh dan terkekeh pelan, senang ketika ia berhasil menggoda omeganya.

"Too much information for me, Yoongi! Ew!"

"Percayalah, kau takkan melakukan hal bodoh atau apapun terhadap omegamu nanti, Namjoon. Biarkan nalurimu dan alphamu melakukannya. Oh, jangan terlalu kasar pada Seokjin. Kasihan dia."

"Yoongi!"

Yoongi kembali tertawa. Hoseok memutar bola matanya, jengah pada tingkah suaminya itu. Sedangkan Namjoon hanya menunduk malu.

"Tolong jangan dengarkan dia, Namjoon. Aku yakin kau dan Seokjin akan baik-baik saja saat heat-nya datang. Oh, bagaimana dengan Soobin nanti? Aku sangat tidak ingin mendengar Soobin bercerita bahwa semalam ia mendengar suara berisik dari kamar orang tuanya."

The BetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang