32. Is It Love?

5.3K 632 27
                                    

Jungkook membuka pintu dan menutupnya kembali. Terdengar suara televisi dari ruang keluarga.

"Oh, Kak Namjoon sudah pulang?"

Jungkook bergegas ke ruang keluarga untuk mengecek keadaan. Namun bukan Namjoon yang ditemukannya, melainkan seorang anak laki-laki yang sedang duduk manis seraya mewarnai di sebuah buku gambar. Anak laki-laki itu tentu saja Soobin, keponakannya. Jungkook dan Soobin memang jarang bertemu dikarenakan kesibukan Jungkook sebagai asisten sutradara, namun hubungan di antara keduanya berlangsung baik.

Jungkook berjalan pelan menghampiri Soobin yang asyik mewarnai seraya menyanyikan sebuah lagu. Jungkook berusaha tak menimbulkan suara agar tidak ketahuan oleh Soobin. Tiba-tiba Jungkook mengambil pensil warna dari tangan Soobin dan menyembunyikannya di balik punggungnya. Soobin sontak menjerit dan menoleh ke belakang.

"Paman Jungkook!"

"Halo, Soobin sayang!"

Soobin terkikik geli dan segera menerima pelukan Jungkook. Jungkook segera menggendongnya dan mencium gemas pipinya.

"Bagaimana kabar keponakan manisku ini, hm? Kau sendirian di sini, sayang?"

"Iya! Daddy menjemputku di taman kanak-kanak kemudian kami berdua makan siang bersama kemudian Daddy mengantarkanku ke rumah kemudian Daddy kembali ke kantor!"

"Wow, wow. Jangan lupa untuk menarik napas saat berbicara, Soobin. Kau sangat senang ya, bertemu dengan Pamanmu yang paling tampan ini?"

Soobin tertawa geli dan kembali memeluk Jungkook. Jungkook duduk di sofa dan melihat hasil gambar Soobin.

"Seekor kelinci berwarna putih?"

"Itu Mr. Bunny!"

Soobin mengangkat tangannya yang sedang memegang Mr. Bunny tinggi-tinggi, agar Jungkook melihatnya. Jungkook tertawa gemas dan mengacak rambut Soobin sayang.

"Hasil gambarmu bagus sekali, sayang. Kau sangat berbakat!"

"Benarkah?"

"Tentu saja!"

Soobin menangkupkan wajahnya setelah mendengar pujian Jungkook. Ia menyembunyikan wajahnya yang memerah karena malu telah dipuji oleh Jungkook. Jungkook menjerit dalam hati. Astaga, mengapa keponakannya ini begitu lucu?

Tiba-tiba ponsel Jungkook berdering. Ia buru-buru mengambil ponselnya dan melihat bahwa kakaknya, Namjoon, meneleponnya. Sontak saja Jungkook langsung mengangkat telepon tersebut.

"Kak Namjoon?"

"Kook? Kau sudah pulang?"

"Aku sudah pulang, Kak. Ada apa?"

"Oh, syukurlah. Sepertinya aku akan bermalam di rumah sakit untuk menjaga Seokjin. Bisakah kau menemani Soobin malam ini? Ajak ia makan malam, memandikannya, dan menemaninya tidur?"

Jungkook sontak saja tersenyum lebar. Ia akan menghabiskan satu malam bersama keponakannya yang lucu ini? Tentu saja ia takkan menolak!

"Oh, tentu saja Kak Namjoon. Apakah kau sudah makan malam? Bagaimana jika aku dan Soobin ke rumah sakit kemudian kita makan malam bersama?"

"Ide bagus. Kutunggu di rumah sakit, ya."

"Oke!"

Jungkook memutuskan sambungan teleponnya. Dilihatnya Soobin yang kembali asyik mewarnai. Ia mengelus pelan kepalanya.

"Soobin, ayo ganti bajumu. Kita akan ke rumah sakit menemui Papa dan Daddy."

Soobin segera menghentikan kegiatannya dan menengadah, menatap Jungkook dengan kedua mata bulatnya.

The BetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang