2. The Bet Has Been Made

5.9K 724 38
                                    

Namjoon mengaduk makanannya sejenak sebelum melahapnya dengan tenang. Hoseok dan Yoongi sedang mengobrol asyik tentang musik. Namjoon tersenyum tipis ketika melihat pipi Yoongi memerah. Ia tahu bahwa Yoongi menyimpan rasa pada Hoseok, namun Hoseok tak menyadari perasaan Yoongi tersebut. Ia terkekeh pelan ketika Yoongi meliriknya dan mengangkat kedua alisnya dua kali, memberikan kode pada Namjoon. Hanya Namjoon dan Yoongi yang mengerti kode itu, tentu saja.

Namjoon mengernyitkan dahinya ketika mencium wangi manis khas omega. Ia sering mencium wangi khas omega, namun wangi ini lain. Ia tak pernah mencium wangi khas omega yang seperti ini. Wangi ini baru baginya.

Namjoon mencari dari mana wangi itu berasal dan matanya bertemu dengan seorang pria yang memakai baju hangat kebesaran berwarna merah muda lembut. Namjoon tak bisa melihat wajahnya karena omega itu memunggunginya. Ia hanya bisa melihat bagian belakang tubuhnya. Bahunya yang lebar, rambutnya yang lembut, dan bokongnya yang seksi. Ia tersenyum miring.

Siapakah omega itu?

Namjoon melihat omega itu panik ketika temannya pergi meninggalkannya. Omega itu terlihat ketakutan dan terus menunduk. Namjoon mengusap dagunya dan terus memerhatikan omega malang itu. Tiba-tiba jiwa playboy dalam dirinya muncul. Ingin rasanya ia menghampiri omega itu dan menggodanya. Namun tiba-tiba teman clubbingnya, Jackson, menghampiri omega itu dan menggodanya. Namjoon menggigit pipi dalamnya, mengamati omega yang menarik perhatiannya itu digoda oleh pria lain.

Tiba-tiba teman dari omega itu datang dan tak lama kemudian Jackson pun pergi. Namjoon menyeringai.

"Menarik."

Namjoon menatap ke depan, melihat Hoseok yang sedang antusias menceritakan kegiatannya kemarin di studio pada Yoongi. Namjoon berdeham pelan dan mengambil perhatian keduanya.

"Ada apa, Namjoon?"

Namjoon mengedikkan dagunya ke arah omega itu. Hoseok dan Yoongi sontak menoleh ke belakang, melihat ke arah yang ditunjuk Namjoon.

"Kalian tau dia siapa?"

"Hm? Alpha itu? Ia bernama Kim Taehyung. Taehyung Si Pemberani, kau tak tahu?"

Namjoon mengernyitkan dahi ketika mendengar nama julukan itu. Ia menggeleng pelan.

"Dia adalah Taehyung Si Pemberani. Alpha pembela kebenaran, bla bla bla. Seperti julukannya, dia pemberani."

"Kalau omega di depannya?"

Hoseok kembali menengok ke belakang. Ia mengangkat kedua alisnya.

"Itu sepertinya Kim Seokjin."

"Kim Seokjin?"

"Yup. Sama seperti kita, berada di tahun terakhir. Aku baru sekali mengobrol dengannya. Entahlah, ia sangat pemalu. Manis sekali, tapi pemalu. Satu-satunya teman yang ia punya adalah Taehyung."

Namjoon mengusap dagunya dan mengangguk perlahan. Hoseok memicingkan mata dan melipat tangan di dada. Ia menatap Namjoon dengan sengit.

"Apa yang hendak kau perbuat, hah? Mengapa sinyal 'Namjoon akan kembali mematahkan hati seseorang' milikku berbunyi begitu nyaring?"

Namjoon terkekeh pelan pada lelucon Hoseok dan menyesap jus jeruknya. Hoseok melotot.

"Aku tidak sedang bercanda, kau tahu?"

Tiba-tiba bahu Namjoon ditepuk dari belakang. Namjoon menoleh dan melihat Jackson yang sedang menyengir lebar. Jackson dan Namjoon adu tos kemudian Jackson duduk di sebelahnya.

"What's up, dude?"

Namjoon hanya mengangguk pada Jackson. Jackson juga adu tos dengan Yoongi dan Hoseok. Jackson kemudian merangkul Namjoon dengan akrab.

The BetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang