43. The Happiest Alpha

5K 613 51
                                    

(Listen to your favourite love songs for better experience!)

"Cincin? Sudah di dalam kotak?"

"Checked."

"Enamel pin untuk Soobin?"

"Checked."

"Hubungi pihak restoran untuk memastikan kembali semuanya siap?"

"Checked."

"Hubungi Hyuk untuk persiapan kapal pesiar?"

"Checked."

"Baiklah, kalau begitu semua sudah siap."

"Bagaimana penampilanku?"

Hoseok memerhatikan penampilan Namjoon dari atas sampai bawah. Ia mengacungkan kedua jempolnya.

"Kau paling tampan selautan!"

Namjoon terkekeh pelan seraya merapikan kerah kemejanya. Ia menyisir rambutnya ke belakang dan bercermin. Oke, Hoseok memang berkata jujur ketika ia bilang Namjoon paling tampan selautan.

"Semua sudah siap, bukan? The time has come. Good luck, man."

Yoongi menepuk punggung Namjoon, memberikan semangat padanya. Ia beralih pada Hoseok yang langsung menggandeng tangannya. Namjoon tersenyum pada Yoongi dan Hoseok.

"Baik, aku akan ke sana. Terima kasih atas segalanya. Setelah semua ini selesai, aku berjanji kita akan berlibur bersama."

"Setelah anak keduaku lahir, ya. Aku tak ingin suamiku kelelahan nantinya."

Hoseok langsung mencium pipi Yoongi dan keduanya tertawa mesra. Namjoon memutar bola matanya dan bertingkah seolah-olah ingin muntah. Yoongi dan Hoseok kembali tertawa.

"Pergilah! Jangan membuat Seokjin dan Soobin menunggu."

Namjoon segera keluar dari rumah Yoongi dan Hoseok. Ia telah menyewa supir yang malam ini akan mengantarkan ia serta keluarga kecilnya.

"Sekarang kita ke apartemenku, ya."

-

"Yeay! Yeay!"

Soobin berlari menuju kamarnya setelah ia selesai mandi dengan Seokjin. Seokjin menghela napas sambil setengah berlari mengejar Soobin yang sedang dalam mode super aktif itu. Kini Soobin sedang berjingkrak-jingkrak di atas ranjangnya. Air menetes ke atas ranjang karena Soobin belum sepenuhnya kering. Seokjin kembali menghela napas.

"Soobin, sayang. Lihat, ranjangmu jadi basah. Kau belum sepenuhnya kering, sayang."

"Papa! Benarkah Daddy akan pulang cepat malam ini dan mengajak kita pergi? Kita akan pergi ke mana? Bolehkah aku membeli mainan, Papa?"

"Papa tidak tahu Daddy akan membawa kita ke mana, sayang. Bersabar sedikit, ya? Kita tunggu Daddy pulang. Sekarang, jadilah anak manis dan pakai bajumu. Lihat, Daddy membelikan baju ini untukmu. Daddy ingin kau memakainya untuk malam ini."

"Asyik!"

Dengan segera Soobin turun dari ranjang dan menghampiri pakaian yang ditunjuk papanya. Ia menatapnya dengan takjub. Seokjin ikut tersenyum. Tuksedo rapi dengan aksen hitam dan silver. Sederhana namun elegan, cocok untuk anak seumur Soobin. Namjoon hebat juga dalam memilih pakaian untuk anaknya.

"Segera pakai baju ini, setelah itu kau boleh menonton kartun."

-

Seokjin mematut dirinya sendiri di cermin. Ia menata rambutnya hingga rapi. Ia menghela napas dan sekali lagi mengecek penampilannya. Namjoon memintanya untuk memakai tuksedo silver ini. Tuksedo ini pas sekali di tubuhnya. Seokjin sangat menyukainya. Ia berputar dan mengecek setiap sudut dirinya sendiri, mengecek jika ada sesuatu yang kurang. Setelah merasa puas dan dirasa tak ada yang kurang, ia menghela napas dan tersenyum percaya diri.

The BetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang