28. The First Step

6.4K 683 46
                                    

Jungkook berhenti tepat di depan kamar Seokjin. Ia mengatur napasnya dan mengangguk singkat ketika melihat kakaknya sudah masuk ke kamar Seokjin. Ia bersandar di dinding seraya kembali mengatur napasnya.

"Kim Jungkook?"

Jungkook sontak menoleh setelah mendengar suara yang sangat ia kenal itu. Matanya membulat ketika melihat sosok itu. Kim Taehyung, pria yang disukainya, berdiri tak jauh darinya seraya menggendong seorang anak kecil yang memeluknya erat. Jungkook sontak menegakkan badannya dan berjalan pelan menghampiri Taehyung.

"Kak Taehyung?"

Taehyung menatapnya heran seraya mengeratkan pelukannya pada Soobin yang mulai bereaksi ketika melihat orang banyak.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

"Aku..aku menemani Kak Namjoon.. Kak Namjoon adalah kakakku."

Mulut Taehyung menganga lebar. Apa? Jungkook, asisten sutradara di film yang ia bintangi itu ternyata adik Namjoon? Jungkook memiringkan kepalanya dan menatap Taehyung heran.

"Dan Kak Taehyung..?"

"Aku teman dekat Seokjin. Anak dalam gendonganku ini Soobin, anak Seokjin dan Namjoon."

Jungkook terkesiap dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Soobin menoleh perlahan pada Jungkook dan menatapnya takut-takut. Rasanya Jungkook ingin menangis saja. Seluruh informasi yang ada benar-benar memborbardir dirinya. Kebenaran ini begitu sulit dipercaya.

Dari kejauhan, Jimin melihat interaksi antara keduanya. Ia menghela napas dan memejamkan matanya.

Jungkook benar-benar tidak ingat siapa Taehyung itu.

-

Namjoon mengecup kening Seokjin dan bertahan di sana sejenak. Ia menghirup aroma Seokjin dan mendesah nyaman. Benar, aroma Seokjin adalah aromanya. Namjoon meremas tangan Seokjin pelan dan kembali mengecup kening Seokjin.

"Be strong, baby. Let's be strong together."

Perlahan Namjoon berjalan keluar kamar Seokjin. Begitu ia keluar, ia langsung disambut oleh tatapan penuh tanya dari semuanya. Namjoon hanya menghela napas dan menoleh pada Taehyung yang sedang menggendong Soobin.

Namjoon berjalan pelan menuju Taehyung yang dengan sigap memindahkan Soobin dari gendongannya ke gendongan Namjoon. Namjoon mendekap Soobin erat seraya mengusap punggungnya sayang.

"Soobin, sayang.."

Soobin baru saja hendak menjerit panik ketika Namjoon menggendongnya, namun tiba-tiba ia menghirup aromanya. Aroma ini persis dengan aroma Seokjin, papanya. Seketika Soobin menjadi tenang, nyaman dan merasa terlindungi. Soobin mengeratkan pelukannya pada Namjoon.

"Soobin, ini daddy."

"D-Daddy?"

"Ya, sayang. Daddy adalah ayah keduamu."

Soobin mengangkat wajahnya dari bahu Namjoon dan menatapnya lekat. Namjoon tersenyum lembut melihat mata Soobin yang membulat.

"Ayah kedua? Soobin punya ayah kedua?"

"Ya, sayang. Dan itu adalah aku."

Soobin sontak menangis keras dan memeluk Namjoon erat. Perlahan air mata Namjoon turun membasahi pipinya. Ia sedih, tentu saja. Ia baru bisa bersama Soobin setelah lima tahun Soobin lahir ke dunia. Penyesalan yang takkan pernah Namjoon lupakan seumur hidupnya.

Begitu juga dengan Soobin. Ia merasa sedih karena baru tahu bahwa ia memiliki ayah lagi selain Seokjin. Soobin begitu merindukan kehadirannya. Ia masih tidak percaya jika ia memiliki ayah kedua.

The BetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang