Hari yang dinantikan pun datang. Nabila duduk gemetar disamping kedua sahabatnya, menunggu giliran untuk unjuk bakat.
"Santai Nab! Lo pasti bisa tampil maksimal!" tegas Hara.
"Semangat Nabila! Lo pasti bisa!" sambung Reina.
"Berasa mau dieksekusi mati tau ga?!"
"Ya ga tau lah! Kan gue ga pernah dieksekusi mati!" kata Reina.
"Waw bener juga sih." kata Nabila.
"Pokoknya mah rileks. Hasil ga pernah mengkhianati usaha kok!" seru Hara.
"Mantul!" sambung Reina.
"Untuk perwakilan kelompok kecoa albino, silahkan naik keatas panggung."
"Suka miris denger nama kelompok kita:')" kata Reina.
"Keren kok itu! Langka!" kata Hara.
"G-gue nih naik keatas panggung?" tanya Nabila gugup.
"Hooh buruan! Fighting Nabila!" seru Hara dan Reina bersamaan.
Nabila pun naik keatas panggung dan menyiapkan dirinya dengan menarik napas. Pandangan Nabila bertemu dengan mata tajam milik Jeongin.
"Baiklah langsung saja kita tampilkan Lee Nabila dari kelompok kecoa albino!!"
(Play Euphoria by Jeon Jungkook)
Kamu
Ini tulisanku perlihal kamu.
Tentang betapa mudahnya kamu menaklukkan hatiku.
Sejujurnya aku tak mudah terbawa oleh perasaan, namun kamu dengan mudahnya membuatku takluk.Kamu itu berbeda.
Dingin, namun diam diam peduli,
entah itu hanya perkiraanku atau memang nyatanya begitu.
Kamu sama sekali bukan tipeku!
Namun bisa bisanya aku takluk dalam pesonamu.Dahulu rasaku pernah dibuat hancur, dan kamu dengan tidak sopannya menyusun kembali rasa itu.
Tidak! Bukan untuk orang lama.
Kamu menyusunnya kembali untuk mengukir sendiri namamu disana.Apakah kamu tau?
Kamu adalah pemilik senyum termanis yang pernah kutemui.
Senyummu itu membuatku lupa bahwa dahulu hati ini pernah terluka oleh orang lama.Jangan tanyakan perihal orang lama. Biarkanlah dia tetap terkenang sebagai pencipta luka.
Lalu kamu, akan aku abadikan sebagai kebahagiaanku.Lalu kumohon jagalah rasa yang sudah kamu susun ini dengan baik agar tidak terluka lagi oleh hal hal kecil yang dampaknya dapat melumpuhkan seluruh rasa yang ada.
Semoga memang benar kamulah jawaban dari seluruh doa doaku.
Mengenalmu adalah bahagiaku.
Terimakasih karena telah tersenyum untukku.
Termikasih karena telah hadir untukku.
Terimakasih wahai kamu, Euphoriaku.
"Terimakasih semua telah mendengar sajak dari saya!"
Semua penonton bersorak kagum dan bertepuk tangan, termasuk Jeongin yang kini masih terbawa oleh sajak yang ditulis dan dibacakan oleh Nabila.
Nabila tersenyum penuh haru laku turun dari panggung. Mark, Jaemin, Minho, Hara dan Reina langsung memeluk Nabila bersamaan.
"Bangga dek gua sama lu! Pokoknya pulsek kita kudu makan makan!" ucap Mark.
"Keren lo Nab! Lo ya kak yang bayarin?" seru Hara.
"Nabila dabest pokoknya!!!" sambung Reina.
"Iya gua yang bayarin!" kata Mark
"Gua ae kalah loh! Asek makan makan!" kata Jaemin.
"Jeongin baper loh Nab!" kata Minho.
"Ih kak Minho! Apaan sih?!" kesal Nabila.
"Eh itu Jeongin kesini njir!" kata Mark.
"Wah anjer! Yaudah kita pergi ae!" seru Minho.
Lalu semua pergi meninggalkan Nabila.
"Lah kok gue ditinggal?" gumam Nabila.
"Hey?"
"E-eh kak Jeongin. Kenapa kak?"
"Lu keren banget tadi. Gua suka sajaknya."
"M-makasih kak!"
"Lah kok gue gugup?""Lo bikin sendiri?"
"Iya hehe..."
"Selamat ya, lu berhasil bikin orang orang kagum." kata Jeongin lalu mengusak puncak kepala Nabila.
"baper boleh ga sih?!"
"M-makasih kak!""Iya sama sama. Ntar pulsek ada waktu ga?"
"Engg-eh ada kak! Ada!"
Jeongin terkekeh lalu mencubit pelan pipi Nabila, "Makin gemes gua sama lu."
"Mau mati aja rasanya;)"-Nabila.
Vomment kalo sukak;)
KAMU SEDANG MEMBACA
«Goodbye Road»{이별길}✔
Fanfic"Heh! Diem diem bae. Galau ya?"-Jeongin "Ga kak."-Nabila. "Tumben pake 'kak'?" "Kemaren suruh sopan, sekarang udah sopan masih aja salah. Maunya apa?" "Maunya lu, gimana dong?" "Sinting!"