28

41 13 3
                                    

03.50pm

Nabila duduk didalam perpustakaan dan membaca sebuah buku, daripada ia bosan menunggu Jeongin yang belum selesai rapat diruang osis.

Sudah hampir 1jam Nabila duduk diperpustakaan, namun Jeongin belum juga datang.

"Hey! Ga pulang Nab?" tanya Minho.

Nabila sedikit terlonjak, "E-eh kak Minho? Ngapain disini?"

"Mau cari buku fisika. Lo ga pulang?"

"Loh? Rapatnya udah selesai kak?" tanya Nabila.

"Udah daritadi jam 3"

Nabila mendecak kesal. Lantas kemana Jeongin?

"Eum yaudah deh kak, aku duluan ya! Bye kak Minho." kata Nabila lalu pergi.
















Nabila berjalan dengan kesal menuju ruang osis. Namun, begitu sampai disana ia tercekat.

Jeongin sedang bercanda dengan seorang gadis?

Dan gadis itu??

"Naira???" entah kenapa hati Nabila terasa sakit seperti digores dengan pisau tumpul.

Gadis itu sangat cemburu. Bahkan ia pun tak tau kenapa bisa secemburu ini.

Airmata Nabila jatuh ketika Jeongin berulang ulang mencubit pipi Naira gemas dan tertawa bersama gadis itu.

Apa ini? Jeongin bahkan terlihat dua kali lebih bahagia bersama Naira.

Nabila dengan susah payah menghapus airmatanya lalu pergi meninggalkan tempat itu.

Kecewa. Itulah yang dirasakan Nabila saat ini.

Baru saja dirinya merasakan bahagia bersama Jeongin, kenapa sekarang berubah semenyakitkan ini?

*Dugh!*

"A-ah m-maaf!" Nabila tak sengaja menabrak seseorang.

"N-nab?? Lo nangis??"

Nabila mengenal suara itu lantas ia mendongak.

"Kak....sakit hiks..." airmata Nabila mengalir deras.

Minho membawa gadis itu kepelukannya, mendekapnya hangat agar sang gadis lebih tenang.

Nabila memeluk Minho erat dan menangis sejadi jadinya didalam pelukan itu.

"Udah gapapa, semuanya bakal baik baik aja apapun masalahnya." ucap Minho lembut sembari mengelus rambut Nabila.

"Hiks...Dia jahat kak! Jahat! Hiks.."

"Jeongin ya?? Kenapa dia?"

"Gue liat kak Jeongin berduaan sama Naira hiks...mereka ketawa bareng hiks hiks...bahkan Kak Jeongin ga sadar kalo gue ada disana hiks..."

Minho menghela napas, "Lo boleh nangis sepuas lo." ucapnya lalu kembali mengelus rambut Nabila.





















































Dikit aja oke:v
Vote+Commentnya aku tunggu:*

«Goodbye Road»{이별길}✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang