"Heh duo cunguk! Gue duluan yak! Udah ditunggu." kata Nabila kepada dua sahabatnya lalu keluar dari kelas.
"Tumbenan tu anak ga bareng kita?" tanya Hara.
Kening Reina berkerut, "Ditunggu? Saha coba yang nunggu Nabila?"
Sesaat kemudian Hara dan Reina saling menatap.
"Jangan jangan?!" teriak keduanya bersamaan.
"Buset tu anak! Bisa bisanya dideketin sama ketos? Lah gue?" tanya Reina melas.
Hara menepuk pundak Reina, "Udah Rei udah gausah diterusin, myrys gue dengernya."
*Parkiran*
Nabila berjalan santai menghampiri lelaki yang bersandar disamping motor ninja berwarna hitam sambil tersenyum.
"Lama ya kak nunggunya?"
Jeongin menggeleng, "Gua juga baru sampe, abis basket."
Nabila mengangguk paham.
"Mau langsung balik atau makan dulu? Temenin gua makan dulu mau ga? Mau ya? Bentaran doang, gua traktir deh."
"Nanya apa maksa?"
"Dua duanya."
"Kedai Pak Suho tapi ya?"
"Siap bosqu!"
*Lapangan.*
"Woi bro! Langsung pulang?" tanya Jisung pada Minho yang kelelahan setelah bermain basket.
"Langsung dah Sung cape gua. Lu ga cape apa?"
"Cape sih. Eh btw Hyunjin mana? Tadi kayaknya ngintil dibelakang?"
"Titisan demit mah bebas Sung. Kayak gatau Hyunjin ae."
"Lu kagak pulang sama adek lu?"
"Nah kan, kalo kepo nih biasanya naksir."
"Sotau!"
"Kak Minhooooo......" teriak Hara sambil berlari kecil menghampiri kakaknya.
"Nah panjang umur ni bocah." kata Minho.
"Ayo kak pulang, mao nonton Tokyo Ghoul!!" rengek Hara.
"Kaneki nikah sama Touka ya?" tanya Jisung.
Hara menatap Jisung antusias lalu mengangguk, "Suka Tokyo Ghoul ya kak?"
"Banget." kata Jisung.
"Woeeee Gue ada temen otaku dong!! Kapan kapan kak Jisung mainlah kerumah Hara, ntar kita nobar." kata Hara.
"Oke gua bakal terkacangi nih." gumam Minho.
"Loh? Lu kok tau nama gua?" tanya Jisung.
"Itu kan kak Jisung pake name tag." jawab Hara.
Jisung malu. Lupa klo diseragamnya ada name tag. Padahal dia kira Hara cari tau tentang dia setelah kejadian diminimarket.
"Udeh udeh ye adekku yang paling emesh!! Pulang aja ayok udah sore, ntar ketempelan setan jepang kan berabe." kata Minho lalu menarik tangan Hara. "Sung, gua duluan ye!"
"O-oh hooh! Tiati!" seru Jisung.
"KAK JISUNG JANGAN LUPA MAEN KERUMAH YA!!" teriak Hara.
Jisung tersenyum lalu mengangguk ketika Hara dan Minho semakin menjauh.
"Lah dek,"
"Apa kak?"
"Reina sama Nabila mana dah?" tanya Minho.
"Nabila pulang sama Jeongin, teros Reina tadi ditarik sama kakak kakak ganteng gue gatau namanya dan akhirnya gue pulang sama demitnya SMA JYP." oceh Hara.
"Anjing, ganteng gini dikatain demit. Awas aja lu kagak gua hotspotin lagi mampus!" kesal Minho.
"Idih! Sensi! Baru peemes apa? Bercanda doang jugak."
"Kak!" Reina menepis genggaman tangan lelaki yang menariknya. "Ngapain sih?!"
"Gua dapet amanat dari Jaemin, suruh anter lo pulang."
"Gue bisa pulang sendiri. Mending lo pulang aja." kata Reina.
"Sekolah udah sepi, dan ini udah jam 4 sore. Udah gaada bus lagi jam segini. Terus lu mau pulang jalan?"
Reina mengangguk mantap.
"Lu ga liat berita? Koran? Mading? Daerah sini itu rawan. Banyak penculikan, dan rata rata yang hilang itu cewe cewe. Lu yakin masih mau pulang sendiri? Gua ga akan tanya buat kedua kalinya. Jadi kalo lu gamau kenapa napa, mending lu ikut gua." kata Hyunjin lalu berjalan menuju parkiran mendahului Reina.
"Hyunjin sialan!" kesal Reina dan terpaksa mengikuti Hyunjin.
Vote+Comment ya kalo mau:) kalo gamau juga gapapa kok:) berarti ini work terbukti jelek:)
KAMU SEDANG MEMBACA
«Goodbye Road»{이별길}✔
Fiksi Penggemar"Heh! Diem diem bae. Galau ya?"-Jeongin "Ga kak."-Nabila. "Tumben pake 'kak'?" "Kemaren suruh sopan, sekarang udah sopan masih aja salah. Maunya apa?" "Maunya lu, gimana dong?" "Sinting!"