*Istirahat*
*Kantin*Mark, Nabila, Jeongin, Minho, Hara, Jisung, Jaemin, dan Hyunjin sedang duduk bersama sambil berbicara sekaligus bergurau ditambah kehadiran gadis yang datang berasa Hyunjin.
"Reina kemana dah?" tanya Jaemin.
"Tadi keperpus bareng kak Renjun." Jawab Hara.
"Tau ih ganteng ternyata kak Renjun tuh!" kata Nabila.
"Aku ga ganteng?" tanya Jeongin.
"Kamu itu manis kak." kata Nabila.
"Yeu! Adek gua bisa ngegombal." kata Mark.
"Ajarannya elu itumah." ucap Minho.
"Tauan setiap cewe dibaperin." sambung Jisung.
"Eh Naira kok diem aja?" tanya Nabila.
"Ngomong atuh neng engga usah malu malu anjing." kata Jaemin.
"Mulut lu Jaem." kata Minho.
"Ehee gatau mau ngomong apa." kata Naira.
Tiba tiba Hyunjin berdiri.
"Gua kekelas dulu." ucapnya dingin lalu pergi.
"Hihh merinding gila dingin banget sih kak Hyunjin." kata Hara.
"Lu ga kesel gitu Nai punya sodara macem Hyunjin?" tanya Mark.
"Kak Hyunjin itu sebenernya engga sedingin itu." kata Naira. "Pasti ada sesuatu yang ngeganggu pikiran kak Hyunjin."
"Heh? Jangan jangan adek lu Jaem!" seru Jisung.
"Lah emang adek gua ngapain?" Jaemin bingung.
"Mana gua tau gua kan gatau." kata Mark bikin Jaemin emosi.
Tanpa sadar, sedari tadi ada seorang lelaki yang mengamati mereka. Tidak! Bukan mereka! melainkan hanya Kang Naira.
"Siapa dia? Murid baru ya?"
"Yang pake kacamata?" tanya Felix lalu lelaki berambut blonde itu mengangguk.
"Siapa namanya?"
"Naira. Kang Naira." jawab Felix. "Kenapa? Lu suka Chan?"
Lelaki yang dipanggil Chan itu tersenyum miring, "Gua gasuka cewe culun, tapi dia menarik."
"Apa lu yakin?"
"Dia mainan yang menarik."
Felix tercekat. "Lu mau apa lagi Chan? Belom puas bikin adek kelas keluar dari sekolah?"
"Ini urusan gua, dan lu ga perlu ikut campur."
Felix hanya bisa menggeleng dengan perkataan sahabatnya itu.
*Perpustakaan*
Srett!
Hyunjin menarik paksa tangan Reina namun Renjun menahannya.
"Gua lagi ngomong sama Reina dan lu narik dia seenaknya? Mana sopan santun lu?!" tanya Renjun.
Hyunjin tersenyum sinis, "Gua ga punya sopan santun dan gua gaada urusan sama lu."
Lalu Hyunjin menarik paksa Reina dan membawanya pergi darisana membuat Renjun kesal bukan main.
"Kak!! Lepas!" Reina mencoba menepis tangan Hyunjin namun gagal.
"Kak! Sakit! Lepas!!"
Hyunjin menghentikan langkahnya, menatap Reina lalu melepaskan tangannya.
"S-sorry..."
"Kenapa sih kak? Ada apa sampe harus tarik tarik?" tanya Reina.
"Gua mau ngomong sama lo."
"Ya gausah tarik tarik, dan ganggu orang ngobrol. Itu ga sopan kak."
"Sorry..."
"Yaudah kakak mau ngomong apa?"
"Kenapa lo ngehindar dari gua?"
Reina menghela napas, "Gue cuma gamau ganggu lo sama pacar lo kak."
"P-pacar??"
Reina ngangguk, "Cewe yang tadi pagi ketawa bareng sama lo."
Hyunjin ketawa, Reina cengo.
"Kak! Lo waras kan? Gaada yang lucu kok ketawa?"
"Lo lucu! Lucu banget malah."
"Hah?"
"Heho! Cewe yang tadi pagi itu sodara gua, Namanya Naira."
Reina melotot kaget plus malu.
Hyunjin ngusak puncak kepala Reina.
"Udah ya jangan cemburu, semua dah jelas kan? Hm?"
"Anjing! Gue ga cemburu! Gaada yang cemburu!"
"Hush! Mulutnya. Kalo ngomong kasar lagi gua cium."
"Wah...sinting lo kak!"
"Sinting gara gara lo diemin tau ga?"
"Ga! Gatau! Gamau tau! Bodoamat!!" kata Reina sambil jalan ngedahuluin Hyunjin.
Hyunjin senyum terus nyusul Reina.
Vote+Commentnya ya kalo suka:*
Aghu sayang kalean:*
KAMU SEDANG MEMBACA
«Goodbye Road»{이별길}✔
Fanfic"Heh! Diem diem bae. Galau ya?"-Jeongin "Ga kak."-Nabila. "Tumben pake 'kak'?" "Kemaren suruh sopan, sekarang udah sopan masih aja salah. Maunya apa?" "Maunya lu, gimana dong?" "Sinting!"