Sesuai kemauan Jeongin, sepulang sekolah Nabila berkunjung kerumah pacarnya itu.
Tenang saja, Jeongin sudah meminta izin pada Mark untuk membawa Nabila kerumahnya.
Sesampainya dirumah megah milik Jeongin, sepasang kekasih itu turun dan bergandengan masuk kedalam rumah."Mama~~ Jeongin pulang~~" ucap lelaki itu lalu mengajak Nabila untuk duduk disofa ruang tengah.
Yang jelas duduk berdampingan sambil terus bergandengan.
Dasar remaja jaman now.
Tak lama kemudian seorang wanita paruhbaya datang menghampiri keduanya. Namanya Kwon Yuri, ibu dari Yang Jeongin serta istri dari Yang Yoseob, ayah Jeongin.
Nabila bangkit lalu mencium tangan Yuri, membuat wanita itu tersenyum ramah.
"Ini Nabila pacarnya Jeongin kan ya?" tanya Yuri.
Nabila mendadak gugup lalu mengangguk pelan.
"Iya tante..."
"Aduh jangan panggil tante, panggilnya mama aja." kata Yuri.
"E-eh i-iya ma."
"Nah gitu." Yuri tersenyum. "Jeongin kamu bikinin minum gih! Mama mau ngobrol sama Nabila."
"Lah ma?? Kok jadi mama yang berduaan sama Nabila? Kan Jeongin yang mau berduaan sama Nabila!"
"Tiap hari juga kamu berduaan kan sama Nabila? Sekarang gantian mama dong. Mama juga mau ngobrol sama calon menantu."
Deg!
Nabila rasanya pengen kejang kejang aja dibilang 'calon menantu' sama mamanya Jeongin.
"Udah sana bikinin minum! Sama bawain nastar sekalian."
Jeongin kesel tapi ya nurut aja.
Tinggalah Nabila yang duduk bersanding dengan Yuri.
"Jeongin itu tiap hari curhat loh sama mama. Curhatnya itu selalu tentang kamu." kata Yuri. "Dia itu kalo udah ngomongin kamu bisa lupa waktu. Padahal sebelumnya Jeongin engga pernah kayak gitu."
"Eh? Serius ma?"
"Iya. Mama ga boong. Dia itu sayang banget sama kamu."
"Hehe...Nabila juga sayang kok sama kak Jeongin."
Yuri senyum, "Syukur deh kalo kalian saling sayang. Mama bakal dukung sepenuhnya."
"Kalo mama dukung sepenuhnya, mending nikahin Jeongin sama Nabila sekarang." Jeongin dateng sambil bawa minuman sama nastar terus ditaruh dimeja.
Yuri melotot kearah putranya itu, "Sekolah aja belom bener kok minta nikah? Belom kerja juga kamu tu, kalo nikah sekarang Nabila mau kamu kasih makan apa? Soal ujian? Pensil? Penghapus?"
"Nah tu kak dengerin!" kata Nabila.
"Yaudah iya Jeongin salah." Jeongin kesel.
"Sekolah dulu lah yang bener. Kalo kamu lulus dan sukses nanti baru kamu boleh nikahin Nabila, karna masa depan kalian bakal terjamin." kata Yuri.
"Iya ma iya." kata Jeongin sambil nunduk.
Nabila mau ketawa tapi takut dosa:').
"Yaudah deh mama mau kedapur dulu bikin pesenan nastar buat besok arisan."
"Loh? Mama bikin nastar sendiri?" tanya Nabila.
"Iya. Kamu mau bantu?"
"Boleh deh ma!" seru Nabila antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
«Goodbye Road»{이별길}✔
Fanfic"Heh! Diem diem bae. Galau ya?"-Jeongin "Ga kak."-Nabila. "Tumben pake 'kak'?" "Kemaren suruh sopan, sekarang udah sopan masih aja salah. Maunya apa?" "Maunya lu, gimana dong?" "Sinting!"